Adik bayi

86 6 0
                                    


"Bunda, ini dedeknya cowok lagi?" tanya Jayden kecil dengan raut wajah yang sedikit ditekuk sambil memeluk dan mengelus sayang perut bundanya yang sudah besar

"Eung, Malpel nda mau adek kalau nakal kayak nono nana! Maunya dedek yang tantik sepelti bunda" giliran sang putra kedua yang menyerukan protesnya kepada sang bunda, sedangkan adik kembar yang dimaksudnya sedang sibuk saling melempar mainan karet dan tidak mengerti maksud tatapan tajam dari kakaknya itu

Mendengar keluh kesah dua putra kesayangannya, wanita itu hanya mengelus kepala kedua anaknya dan mencoba memberikan pengertian bahwa mereka harus menyayangi apapun adik mereka nanti dan dibalas anggukan semangat dan senyum manis yang membuat wanita itu tersenyum bangga

"Uhh.. aduh" tiba-tiba wanita yang tengah hamil tua itu meringis kesakitan dan tidak lama setelahnya wanita itu merasakan ada air yang mengalir dipahanya dan mulai panik

"Bunda ngompol?" tanya Jayden bingung melihat kaki bundanya yang basah, tetapi langsung berubah panik saat melihat bundanya meringis kesakitan sambil mencengkram pegangan sofa

"Ayah!!"

Keadaan didepan ruang tunggu operasi sangat tegang, ditambah dengan suara tangis bayi kembar yang sangat lantang menambah rasa frustasi di ruang tunggu itu, akhirnya seorang wanita paruh baya berinisiatif membawa kedua bayi kembar itu menjauh dibantu oleh sang asisten

Tampak seorang lelaki terlihat cemas dan tegang menunggu istrinya yang sedang berjuang sendiri didalam sana demi buah hati mereka, disamping kiri kanannya terdapat dua anak lelakinya yang sudah tertidur karena lelah menangis melihat bunda mereka kesakitan saat akan dibawah ke rumah sakit tadi

Pintu ruangan operasi terbuka, menampakan dokter dengan baju operasi dengan raut wajah yang tidak bisa ditebak membuat keluarga yang menunggu kabar dengan cemas semakin cemas dan gugup menanti kabar 

"Suami pasien?"

"Saya dok, bagaimana keadaan istri dan anak saya?"

"Bayi perempuan anda lahir dengan selamat dan keadaan Ibunya juga baik-baik saja, banyak selamat pak"

"Pelempuan?!" Pekik Marvel si putra kedua

Pernyataan dari dokter membuat semua orang yang menunggu dengan cemas sedari tadi dapat bernapas dengan lega, sedari tadi mereka seperti lupa cara bernapas dan merasa sangat gugup

"Terima kasih dokter, terima kasih.. apakah saya sudah bisa melihat istri saya?"

"Iya pak, setelah pasien dipindahkan ke ruang rawat inap maka sudah bisa, dan untuk bayinya akan segera diantarkan setelah dibersihkan"


"David, biar anak-anak dengan papa dan mama dulu, kamu jaga istrimu disini" 

"Terima kasih banyak mama papa, makasih" ucap pria itu dengan menitikan air mata haru

"Iyaa nak, selamat ya anak kalian kali ini sangat cantik"

Pasangan paruh baya itupun pergi membawa keempat anak lelaki beserta tas-tas besar berisi keperluan mereka berempat yang dibawa oleh asisten suruhan ayah mereka

Tersisa sepasang suami istri dikamar itu dengan bayi mereka yang baru saja dibawa oleh perawat, keadaan istrinya yang belum juga sadar membuat suaminya merasa khawatir

"Permisi bapak, mohon ikut saya sebentar untuk mengurus beberapa surat untuk bayi dan administrasi"

"Ah baik"

Pria itu mencium tangan istrinya dan segera berdiri untuk menyusul perawat tadi, dan tidak lupa pria itu berpesan kepada dua pengawal kepercayaannya untuk menjaga pintu ruangan istrinya agar tidak ada yang masuk kecuali dirinya dokter yang menangani istrinya

.

Pria itu berjalan cepat untuk kembali ke ruangan istrinya setelah menyelesaikan urusan dengan rumah sakit, sedari tadi ayah lima anak itu tidak bisa melunturkan senyumnya karena sangat bahagia tentu saja, jika sudah sadar istri dan bayi cantiknya sudah bisa pulang ke rumah besok 

Sesampainya di depan kamar rawat istrinya, pria itu kebingungan karena pintunya yang terbuka lebar dan dua pengawal yang tadinya berjaga didepan pintu sudah tidak terlihat, dengan panik pria itu langsung masuk dan mendapati istrinya yang terlihat lebih pucat dari sebelumnya dan bayinya yang menghilang

Dan betapa terkejutnya dia mendapati dua pengawal yang tadinya berjaga diluar sedang terbaring tidak sadarkan diri disudut ruangan, dengan cepat pria itu segera memanggil dokter karena istrinya yang semakin pucat dan denyut nadinya sudah tidak terasa

Tidak lama, datanglah beberapa dokter dan suster dan langsung menangani istri pria itu tetapi sayangnya istrinya sudah tidak tertolong, entah apa yang terjadi tetapi istrinya meninggal, pria itu jatuh terduduk dilantai

Hancur adalah satu kata yang dapat menggambarkan keadaan dan perasaannya saat itu

Semuanya terjadi begitu cepat, kebahagiaannya dan kehancurannya.
Datang dan pergi terlalu cepat

.

Mansion megah yang awalnya selalu ribut diisi dengan suara tawa anak kecil dan omelan seorang wanita sekarang sudah sepi bak kuburan, tidak ada lagi tawa riang anak kecil ataupun omelan nyonya rumah, tidak ada lagi suara gaduh anak kecil yang berlarian mengelilingi mansion besar nan megah itu, tidak ada lagi suara tawa bahagia keluarga kecil itu, mereka hancur, kehilangan dua perempuan yang mereka cintai

Sebulan setelah pemakaman, Pria itu berusaha mencari keberadaan anak perempuan satu-satunya yang menjadi peninggalan terakhir istrinya, dia bahkan belum sempat memberikan nama untuk anak bungsunya itu, mengerahkan semua koneksi dan hartanya yang tidak akan pernah habis saking banyaknya

Semenjak peninggalan istrinya, pria itu menjadi gila kerja dan hanya berfokus untuk mendidik keempat jagoannya untuk menjadi penerusnya yang layak dan oleh karena itu perusahaannya berkembang sangat pesat, satu-satunya alasan baginya untuk hidup hanya anak-anaknya yang menjadi pengingat akan istri yang sangat dicintainya 

Bertahun-tahun berlalu, tidak ada satupun yang bisa membawa kembali cahaya ke mansion megah itu, keempat anak lelaki penghuni mansion itu juga tumbuh menjadi sosok lelaki yang gagah seperti ayah mereka

Setelah sang bunda pergi meninggalkan mereka, keempat anak itu dididik dan dilatih dengan keras oleh ayah dan kakek mereka yang turut membantu memantau perkembangan cucu-cucunya dan mulai diperkenalkan dengan bisnis underground milik keluarga

Setelah beranjak dewasa mereka akhirnya mengetahui kebenaran mengenai bunda mereka dan membuat mereka tidak bisa untuk tidak merasa sakit hati dan menyimpan dendam yang mendalam terhadap pelaku yang membunuh bunda dan menculik adik kecil mereka, mereka berempat turut membantu ayah mereka memburu pelaku dan mereka berhasil 

Seiring berjalannya waktu dan tanpa disadari, setelah menjalani beberapa misi, pria itu baru tersadar kalau dia sudah mendidik anak-anaknya menjadi monster yang tak kenal ampun bahkan lebih parah dari dirinya sendiri

Tapi pria itu tidak menyesal, karena setidaknya anak-anaknya saling menyayangi satu sama lain, mereka malah menjadi sangat kompak.





"Bos, kami menemukannya"



MA.FI.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang