"Ini lumahnya?" Gadis itu bertanya kepada dirinya sendiri karena merasa ragu
Berulang kali dia melihat alamat di secarik kertas yang dipegangnya dan mendongak kembali melihat rumah—ahh lebih tepatnya mansion didepannya
"Cari siapa dek?" Seorang security datang dan mengagetkan gadis mungil itu yang sedang memanggul tas ransel
"Ini.. Dengan lumahnya bapak David Glegoli?"
"Keluarga Gregori?" tanya Security itu memastikan dan dijawab anggukan beberapa kali oleh gadis itu, setelah mengerti security itu cuman tersenyum
"Iya benar, ada perlu apa ya dek?" Tanya security itu dengan ramah
"Euh.. Sebental ya pak hehe maaf" ucap gadis itu sambil mengobrak-abrik isi tas selempang kecilnya
Security itu hanya tersenyum melihat gadis kecil mungil itu dan menganggukan kepalanya sambil menunggu dengan sabar
Tak lama kemudian gadis itu menunjukan sebuah liontin dan sebuah amplop cokelat dengan kedua tangannya dan tidak lupa membungkuk hormat
"Ini pak, kata nenek saya setelah sampai ditempat ini saya halus membelikan ini" jelas gadis itu panjang lebar
Petugas security itu langsung menerimanya dengan kerutan didahinya tanda kebingungan, tapi setelah dia membuka liontin berbentuk oval itu, betapa terkejutnya dia
Dengan buru-buru petugas security itu membuka amplop cokelat yang berisikan hasil tes DNA dan akta kelahiran, hasil tes DNA itu menunjukan hasil kecocokan 99,9% dengan nyonya besarnya yang sudah meninggal dahulu
Matanya melotot melihat gadis itu yang dibalas dengan melotot juga oleh gadis itu karena terkejut, kok tiba-tiba dipelototin kan serem mana botak lagi
"Kenapa kenapa om?" Buru-buru petugas security itu mengambil alih tas ransel gadis itu yang dia yakini adalah nona mudanya yang hilang dan langsung mempersilahkan masuk
Gadis itu yang bingung hanya iya-iya saja, toh kata neneknya berikan saja surat dan liontinnya dan dia bisa masuk
"Nona tolong tunggu disini sebentar ya" ucap
"Okay om dan telima kasih" jawab gadis itu sambil tersenyum dan mengacungkan jempolnya
Petugas security itu buru-buru menelopon seseorang dan menjelaskan sesuatu yang tidak dimengerti gadis itu
"Bos, kami menemukannya"
"Siapa?"
"Nona muda, sepertinya.."
"Apa maksud mu?"
Ting!
Tiba-tiba ada email masuk dan dengan cepat orang itu membukanya lalu membaca dengan seksama isinya yang sangat mengejutkan
"Saya sudah mengirimkan emailnya dan mungkin bos bisa pulang dulu" ucap seseorang diseberang sana
"Bawa dia ke rumah saya sekarang! Saya tidak menerima kegagalan kali ini—"
"Eh bos, nona muda sudah disini"
"H-huh?"
Pip
Dengan cepat David mematikan telfonnya dan bergegas kebawah untuk mengambil mobilnya dan pulang, sungguh ini tidak bisa dipercaya tapi hati kecilnya sangat-sangat berharap dan disaat bersamaan rasa takut kehilangan dan rasa takut akan harapan palsu itu muncul
KAMU SEDANG MEMBACA
MA.FI.A
FanfictionTentang orang-orang jahat tapi gemesin Warn! - Bahasanya nyampur kek gado' - Ada adegan sadis, tapi gak sadis' banget sih - Castnya mungkin bagi beberapa orang kurang srek Enjoy!