Titik balik

19 7 0
                                    


Suasana di meja makan saat makan siang sangat ceria, semuanya makan dengan damai sambil sesekali mereka dibuat gemas dengan Jian yang selalu berkata 'enak banget!' setiap kali menyuapkan makanan ke mulutnya, sesekali Narend dan Jayden akan menyuapi Jian 

"Adek seneng banget keknya" 

"Iya ayah, ini makanannya enak banget" setelah mengatakan itu Jian kembali menyuapkan nasi dan potongan ayam kecap ke mulutnya

Norden mengambil paha ayam dan mengeluarkan tulangnya lalu ditaruh di piring Jian yang sebenarnya lauknya masih banyak, tetapi paha ayam dari Norden disambut dengan mata berbinar oleh Jian

"Telima kasih kak Nono" dengan pipinya yang penuh makanan Jian berterima kasih kepada Norden dengan panggilan spesial buatannya

"Nono?" tanya Jayden sambil menatap geli Norden didepannya 

"Eung! Nama panggilan dari Jian buat kakak kembar itu kak Nana dan Nono" seketika Marvel dan Jayden menatap Jian tidak percaya dan langsung menyerukan protes

"Kakak kok gak dibuatin?!" dua anak tertua itu tidak terima dan cemburu dengan si kembar yang tertawa kesenangan bahkan mengejek kakak mereka yang tidak mendapat panggilan sayang dari si bungsu

"Ahh aduh.. kakak jangan malah, bental bental Jian pikil dulu" Jian menaruh jarinya didagunya sambil mengunyah makanannya dan berpikir apa nama panggilan yang cocok untuk kedua kakaknya yang lain agar mereka tidak marah

Jayden yang merasa sangat gemas dengan adiknya tanpa ragu langsung menggigit pipit chubby Jian yang membuat si bungsu terkejut dan meronta ingin melepaskan diri

"Tolong!!"

Selesai makan siang dan setelah Jian mendapatkan kedua kakaknya yang lain nama panggilan sayang, Jian pergi membereskan kamar tamu yang sekarang sudah beralih fungsi menjadi kamar sementara untuk Jian, karena kakak-kakaknya ingin membangun kamar sendiri untuk Jian.. Yah Jian sih iya-iya aja

Sejak kemarin barang-barang tidak henti-hentinya datang ke kamarnya, kasur baru, bahan-bahan untuk pemasangan walk in closet, meja belajar, meja rias full dengan make up dan skincare dan yang paling banyak adalah pakaian

Kamar Jian rasanya sangat sesak dengan banyaknya barang, sudah sejak subuh dia coba membereskan kamarnya tapi tidak selesai-selesai karena barangnya datang terus

"Cape.." keluh Jian saat ada sekitar 50 kardus lagi yang datang ke kamarnya

"Sayang? Kan udah kakak bilang nanti bibi aja yang bersihin" Marvel menghampiri adiknya, selesai makan siang adiknya itu menghilang entah kemana ternyata sedang bersih-bersih disini padahal sudah dilarang

"Kalo ketauan kak Eden ntar dimarahin loh" goda Marvel kepada Jian yang langsung melebarkan matanya

"Hehehe kak El jangan dilapolin belalti" Marvel sangat gemas dengan adiknya yang tidak bisa mengucap huruf R dengan benar alias cadel sampai mencubiti pipi tembamnya, awal melihat Jian sekeluarga bingung pasalnya tubuhnya sangat kurus dan pendek akibat jarang makan dan kurang gizi, tapi pipinya chubby

"Heheh maaf kak, soalnya Jian bingung nanti mau tidul dimana kalo kasulnya penuh begitu" Jian sudah beberapa kali mendapat teguran dari Jayden dan Narend untuk tidak usah bekerja karena takut Jian kecapekan, padahal sebelumnya Jian bekerja 2-3 pekerjaan paruh waktu yang berbeda dalam sehari demi bertahan hidup

"Tidur sama kakak aja, biarin aja itu besok diberesin sama bibi"

"Tapi ka—"

"Gada tapi, ayo bobo siang dulu"

Marvel segera menarik tangan adiknya untuk masuk kamarnya dan mereka berdua tidur siang dengan nyaman, Marvel memeluk erat adiknya yang terlihat kelelahan

MA.FI.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang