MLB (32)

15.9K 2.4K 634
                                    

Giliran gini aja ramenye kaga kekontrol tu komen, pas ga gini sepi kek kuburan mana vote nya lama lagi nyampe ke 1k🙄

Ada konflik+gue gantung langsung rame kek mau demo manghedeh....

Btw chapternya belum tentu nyampe 40 yah bisa lebih cepat dan lebih lambat tergantung ide ku tapi sih pengen nya 40an baru End, kita liat saja nanti.....










































"Nyonya ada apa?" Tanya dokter pada mami Kim

"Tolong cucuku butuh oksigen!" Pinta mami Kim

Berjalan tak tentu arah didepan ICU tak tau sudah berapa banyak keringat yg membasahi padahal AC rumah sakit menyala, tangan Jisoo terkepal kuat hingga suara langkah kaki membuat semuanya menoleh

"Kenapa kau disini!" Bentak Jisoo membuat Jennie kaget

"U-unnie bagaimana keadaan nya?" Tanya Jennie

"Kau sudah angkat tangankan, kau tidak akan ikut campur kan, maka tidak usah bertanya apapun!" Ucap Jisoo

"Unnie dia anakku bagaimana pun aku pasti mencemaskan nya"

"Ya aku juga tau dia anakmu, kau tidak pernah membuat aku Semarah ini Jennie, tapi kemana kecemasan mu selama beberapa hari ini dimana jiwa lemah lembut mu pergi, kau ingin membunuhnya ha!! Katakan padaku jika kau memang tidak mau dia maka beri dia padaku!" Teriak Jisoo didepan wajah Jennie

"Kemarahan org tua itu wajar, tapi memilih acuh dari segala hal yg bersangkutan dengan anak sendiri itu bukan hal yg wajar, dia masih butuh bimbingan bukankah dia terlalu kecil, kau punya hati kan belum mati kan?, Jangan katakan pada unnie jika hatimu memang sudah menjadi milik pria itu" ucap Jisoo

"Sudah berapa kali aku katakan aku dan pria itu hanya sebatas T.E.M.A.N tidak lebih dan kurang unnie!" Marah Jennie balik tapi dengan air mata yg mengurai membasahi kedua pipinya

"Lalu kenapa kau tidak datang kesekolah nya hari ini, kau pikir aku tak tau soal hari kanak kanak Jennie, aku tau semua hal dari para guru karna aku selalu meminta kabar apapun yg terjadi disekolah, soal surat diruangan mu itu aku tau kau sudah melihat nya tapi kenapa kau tidak datang, apa memang jauh dilubuk hati mu memang ingin lepas dari tanggung jawab hah, jika iya katakan saja, aku akan menjadi Momy baru untuk Lili" ucap Jisoo

"Aku hanya mau mengajarkan nya tentang-"

"Tentang didikan tidak benar?, Marah, egois dan super bodo amat kau pikir itu ajaran yg benar? Dari sisi mana nya, kau mau dia mengerti kau, tapi kau tidak mau mengerti dia? Begitu kah?" Tanya Jisoo

"Unnie dia sudah"

"Terserah apa mau mu, tapi jika Lili sampai kenapa kenapa kau tidak usah menangis arasso ini terjadi karna ulahmu sendiri, jika memang niatmu ingin membunuhnya jangan lahir kan dia, kau tidak cukup dewasa untuk menangani sikapnya!" Sarkas jisoo

"Maaf nyonya pasien telah sadar" ucap dokter membuat seluruh anggota keluarga menerobos masuk

Lili tersadar dengan tatapan sayu ia menatap semua anggota keluarga nya hingga Jennie masuk ia menunjuk Jennie sambil bergerak gelisah

"Wae?" Jisoo menghentikan pergerakan lili membuat anak itu melepas ventilator yg membantu nya bernafas lalu menangis tanpa suara

"Sayang.." panggil Jennie

"Bisa kalian menjauh dulu" ucap dokter lalu mendekat pada Lili

"Hai" sapa dokter membuat lili mengangkat kepalanya

My little Baby-ongoing S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang