Chapter 7 : "... Nanami, aku akan lebih kasar kali ini. Maaf ya."

680 93 32
                                    

Warning : Uh ... meskipun adegan tidak enaknya dikit tapi tolong, jangan baca chapter ini sambil makan. Mohon maaf ya ...

.

.

.

"Ughhhh...." Erang si pemuda.

Yuuji Itadori bolak-balik menggulingkan tubuh, mencari posisi tidur. Ia gelisah bukan main, berkat ulah Sukuna dan salah satu gurunya.

Pagi tadi, mereka pergi menemui murid kelas 1 lainnya, gadis bernama Nobara. Dirinya dites gojo untuk membasmi kutukan di sebuah gedung tak berpenghuni dan setelahnya makan bersama disore hari. Berkat rasa keingin tahuan karena Sukuna seringkali keluar di pipinya dan menanyakan seseorang bernama Adachi, si manusia pink akhirnya bertanya pada sang Guru. Tentunya Gojo yang merasa hal tentang 'Adachi' ini sensitif memberitahu Yuuji di tempat privat, kamar tidurnya di asrama jujutsu.

     Si rambut putih merasa Yuuji berhak mengetahui semuanya, mengingat sahabatnya Kuroba Hayato pasti akan mengelak, tak enak hati untuk memberikan informasi. Ia memberi tahu hampir semuanya, tentang penghianatan klan Kuroba, hubungan Adachi sekutu Sukuna, akibat dari penghianatan Klan, Kuroba Hayato yang sebagai Kepala Klan saat ini harus menanggung hukuman klan, dan kemungkinan bahwa Adachi bereinkarnasi sebagai Hayato.

Setelahnya Yuuji diam, memucat. Gojo mencoba menenangkan. Si manusia pink tak dapat berkata apa-apa, ia merasa bersalah, meskipun ia bukan sukuna tapi saat ini ia adalah 'wadah' dari pria bejat tersebut. Ia membayangkan beban yang ditanggung pria berambut hitam saat ini, pria yang harus bertemu muka langsung dengan dirinya tanpa bisa melakukan apa-apa.

Kuroba Hayato pasti ingin sekali membunuh, membinasakan Sukuna. Mungkin pria itu juga pasti diam-diam menahan murka, menekan hawa membunuhnya setiap kali bertemu Yuuji. Yuuji yang dulu mengatakan ia tak akan menyesali jalan hidupnya kini tanpa ia sadari sedikit goyah, memang seharusnya ia tak memakan jari si Raja Kutukan.

     "Hayato bukan orang seperti itu, Yuuji-Kun." Gojo berkata, seakan ia bisa membaca pikiran anak didiknya saat ini.

Pria yang lebih tua mendudukan diri di ranjang, tepat di samping si lelaki pink. Gojo mengalungkan tangannya ke pundak Yuuji, menepuk-nepuknya pelan sembari berkata tegas, "Meskipun membunuhmu saat ini bisa membebaskan klan Kuroba dari hukuman mereka, Hayato tak melakukan apapun selain untuk melindungimu bukan? Ia bahkan dengan gampangnya secara tidak langsung mengatakan ia tak apa mati untuk malakukan jutsu yang dapat menyegel Sukuna tanpa membunuhmu. Si Gagak buluk itu tidak pernah menyalahkan siapapun, ma~ kecuali menyalahkan atasan. Kau tak perlu merasa bersalah Yuuji, Lelaki itu benar-benar ingin menyalamatkanmu, Lelaki itu ingin kau tetap hidup."

     Di dalam hati si wadah kutukan, Ia berterimakasih dengan tekad pria berambut hitam untuk mati demi dirinya namun ia berdoa kepada kami-sama semoga hal itu tidak akan pernah terjadi. Karena Ia juga ingin Kuroba Hayato hidup dan terbebas dari segala beban klan saat ini.


-o0o-

Asap putih dihembuskan.

     Pemuda tinggi itu merokok santai di depan salah satu bar mahal. Kaki jenjangnya berlapis jeans navy kehitaman dan sepatu boots hitam. Kaos putih berlapis jaket sukajan membuat ia terlihat lebih muda dari yang seharusnya. Rambut hitam yang senantiasa di gel rapi kebelakang kini dibiarkan menutupi dahi, ditata agak berantakan tapi sexy. Luka di pipi kirinya menambah kesan maskulin, bad boy, membuat semua orang, pria ataupun wanita yang lewat mau-tak mau memerhatikan dengan pipi bersemu.

Kuroba Hayato tentunya sadar ia jadi pusat perhatian, dirinya yang asli pasti akan langsung merunduk sopan menghindari tatapan dengan senyum malu-malu dan telinga yang memerah, oh betapa sopan, penyegan, dan anak baiknya engkau. Tapi sekarang ia sedang dalam misi penyamaran, jadi entah dapat kekuatan dari dewa eros mana ia malah balas melirik dengan mata dalam setengah terbuka yang menggoda. Sesekali menyeringai tipis dan mengedipkan sebelah matanya, menyebabkan para gadis berteriak histeris. 'Kalau ada orang yang mengenalku yang melihat, aku lebih baik mati.' Begitu kata batinnya.

Kukyo : Kekosongan (Jujutsu Kaisen x Male OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang