Chapter 8 : "Disitu Nanami Kento sadar..."

377 54 13
                                    

.

.

.

.


     "Hah ..." hela napas Kuroba Hayato puas.

Guyuran air hangat shower mengangkat jejak lelah pada ototnya. Dengan sedikit erangan ia memijat sendiri leher, pundak, lengan, pinggang, punggung dan paha. Bekas luka sayatan memenuhi tubuh, seakan pengobatan dari teknik kutukan pembalik Shoko tak mampu untuk benar-benar menyembuhkannya.

Beberapa orang yang melihat pasti akan menyerngit, terutama mereka yang bukan bagian dari penyihir. Hal ini tak dapat dihindari, mengingat salah satu bekas luka yang paling kentara adalah sayatan memanjang dari bawah tulang selangka kiri hingga ke pinggang kanan. Daging putih yang menonjol seiringan dengan bentuk jahitan membuat siapapun dapat membayangkan pelaku pemenusukan seakan menyayat dengan tak sabar, kasar, marah dan jahat. Sama dengan bekas luka di lengan bawah sebelah kanan si pria.

     "Hayato ..." panggil Nanami di luar kamar mandi. Langsung dijawab dehuman dalam. "Baju untuk mu, ku taruh di atas ranjang."

Suara Nanami lembut, terdengar begitu peduli. Hayato terlena sesaat sebelum menjawab sepenuh hati, "Terimakasih, Kento...."

     Hayato keluar dengan handuk di pinggang. Satu handuk kecil di atas kepalanya yang masih sedikit basah. Ia bertemu pandang dengan Kento yang menunggu giliran mandi di seberang, menyesap teh panas dengan tampan. Hayato terkekeh dengan pikirannya sendiri. Kento yang tak tau apa-apa tak bisa menahan alisnya yang mengangkat sebelah tapi wajahnya juga tersirat humor. Hayato yang dipertanyakan keabsurdannya santai acuh melambaikan tangan, Kento menimpali dengan gelengan kepala dan segera menyesap tehnya kembali. Menyembunyikan senyuman tipis di bibir dan betapa malunya ia yang barusan tak sengaja mencuri pandang ke dada bidang, punggung dan paha putih seniornya sendiri.

Sementara Kento membersihkan dirinya sendiri, Hayato yang kata orang-orang gila kerja telah menyamankan dirinya di sofa ruang tengah. Dengan cekatan mengeluarkan laptop, charger Laptop, charger Handphone, mouse, dan dokumen terkait dari ruang dimensi Kukyonya. Sungguh praktis sekali teknik kutukan ini. Ia dengan alami mengobrak abrik isi kulkas Kento, menemukan kemasan bulgogi dan nasi instan yang bisa dipanaskan dengan microwave. Menyiapkan dua porsi, ia sekaligus membuat seteko teh panas.

     Kento telah hadir, tak heran dengan laptop yang telah terbuka di meja. Ia dan seniornya punya kebiasaan gila kerja yang sama. Tak ingin berlama-lama untuk membuat laporan setelah misi dan mengirimnya ke kantor utama, baru besok pagi melapor secara lisan. Kento mengira-ngira untuk seniornya satu ini mungkin faktor gila kerja itu ditambah dengan alergi atasan.

"Yo, Kento ... Bulgogi, Nasi, Teh, tak apa kan?" Sapa Hayato membawa nampan besar, ia malas bolak-balik dapur.

Kento berasa tuan rumahnya terbalik, harusnya ia yang menawarkan makanan. Tapi bukan apa-apa, Hayato sering main ataupun numpang istirahat ke apartemennya hingga ia merasa ini juga rumahnya sendiri.

     Hayato masih bertelanjang dada, kaos hitam yang diberi Kento disangkirkan di lengan Sofa. Kebiasaan ia saat tubuhnya masih terasa panas sehabis mandi air hangat. Celana panjang longgar hitam sebetis membungkus kaki panjangnya sempurna. Kento memakai sweatpant abu-abu terang dan kaos putih lengan pendek, surai blondenya jatuh, membuatnya terlihat lebih muda, santai dan lembut. Hayato berusaha keras agar matanya tak terlalu berlama-lama memandangi Kento.

     Setelah menata meja, Hayato duduk di bawah, Kento menyusul dengan laptopnya sendiri. Masih ada handuk kecil di bahu yang lebih tua, surai hitam legampun kadang meneteskan air. Kento tak jadi duduk di bawah, ia duduk di sofa tepat di belakang Hayato, mengambil alih handuk kecil tersebut dan mengeringkan rambutnya, pelan tanpa suara. Si mata merah melepaskan kaca mata, takut tersenggol handuk, dan menyandarkan tubuhnya ke tengah-tengah kaki Kento. Semuanya terlihat alami, seperti kegiatan domestik ini sudah mereka lakukan berulang-ulang kali.

Kukyo : Kekosongan (Jujutsu Kaisen x Male OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang