Sekarang adalah hari baru dan Nadia sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Ditambah tadi pagi dia juga ikut sarapan bersama kakaknya lagi, tapi bedanya kali ini dia tidak begitu gugup seperti kemarin.
Sekarang dia sudah mulai berani untuk menatap kakaknya, tapi hanya sebatas menatap dan tidak ada sapaan apapun.
Karena jujur Nadia juga sebenarnya bingung harus berbicara apa pada mereka, jadi ia memutuskan untuk mengajak kakaknya berbicara di lain waktu.
Sekarang Nadia tengah diantar oleh supirnya dan ketika sudah sampai di depan gerbang sekolah, tiba-tiba saja Nadia langsung turun dari mobil karena melihat Nita yang sudah sampai ditempat parkir.
"Pak nanti nggak usah jemput saya yah, saya mau pulang bareng Nita, oke pak bye bye" kata Nadia sambil berlari
Bahkan supirnya belum sempat menjawab perintahnya tapi sudah ditinggal lari oleh Nadia.
"Nita tungguin gue dong" kata Nadia sambil ngos-ngosan
"Ngapain lari-lari sih. Nanti kalo jatuh, nangis kaya kemarin" kata Nita sambil mengingatkan tentang kejadian pulang sekolah kemarin
"Ya maaf kan gue mau bareng lo ke kelasnya" sewot Nadia
"Lagian gue heran deh kok lo bisa jadi cengeng banget deh. Jatuh dikit nangis, kepentok meja dikit nangis, makan bakso kepanasan nangis. Gue rasa sekarang lo udah nggak waras deh Nad nanti pulang sekolah kita ke Rumah Sakit Jiwa yah, buat periksa kejiwaan lo" omel Nita tidak ada henti-hentinya
Sementara Nadia yang sedang diomelinya justru kini tengah berlari menuju kelas meninggalkan Nita untuk menghindar dari omelan mautnya.
"Emang dasar, temen nggak ada akhlak" rutuk Nita dan ikut berjalan menyusul Nadia menuju kelasnya.
Jam pelajaran pertama pun dimulai, semua murid yang ada disekolah itu kini tengah sibuk belajar di kelasnya masing-masing.
Nadia yang memang tidak pernah serius dalam belajar malah sibuk sendiri dikursinya, sekarang ia tengah diam-diam memakan jajanan ringan yang ia bawa dari rumah.
Sampai bel istirahat berbunyi Nadia langsung buru-buru menarik tangan Nita dan mengajaknya berlari kencang, Nita yang panik dengan ekspektasi wajah Nadia aakhirnya ikut berlari kencang.
Nita kira Nadia sedang panik karena suatu hal jadi ia hanya diam ketika tangannya ditarik dan diajak berlari kencang.
Tapi lihat sekarang mereka justru sedang duduk di meja kantin dengan napas ngos-ngosan.
"Huh.. huh.. huhh... Ngapain lari-lari sih" omel Nita dengan napas yang masih tersengal-sengal
"Hehehe gue laper banget Nit, lagian sekali-kali olahraga lah Nit. Gue yakin banget lo pasti nggak pernah olahraga kan" ucap Nadia sambul cengengesan
"Kesel deh, udah sono buruan pesen sekalian pesenin gue kayak biasanya. Capek banget gue" suruh Nita pada Nadia
"Siap laksanakan komandan" ucap Nadia yang langsung berdiri tegak dan memberikan hormat pada Nita
Hal tersebut membuat Nita hanya bisa geleng-geleng kepala, sepertinya sekarang ia harus menyiapkan kesabaran yang cukup ekstra, karena sahabatnya itu sudah jadi orang yang menyebalkan.
Nita berjalan menuju tempat duduk mereka dengan membawa dua mangkok bakso secara hati-hati.
Tapi naas seseorang menabraknya sehingga membuatnya terjatuh dan membuat kuah bakso panas yang sedang dibawahnya tumpah mengenai baju dan juga tangannya.
Hal tersebut membuat semua orang yang ada dikantin menjadi panik, sementara Nadia kini matanya sudah sangat berkaca-kaca dan bersiap untuk menangis.
Nita yang melihat itu langsung berlari menuju kearah Nadia dan langsung menanyakan keadaannya.
"Ya ampun Nadia lo nggak papa kan? Mana yang sakit bilang sini udah jangan nangis yah cup cup cup" ucap Nita menenangkan Nadia yang sudah akan menangis
"Tangannya perih" kata Nadia sambil sesenggukan
Nita jadi ikut panik karena Nadia yang sesenggukan dan langsung mengomel pada gadis didepannya yang sepertinya sengaja menabrakkan dirinya pada Nadia.
"Lo sengaja kan nabrak Nadia, ngaku aja deh loh. Dari dulu emang nggk bisa berubah yah lo. Dari jaman SMP emang lo itu sukanya cari gara-gara sama si Nadia, lo irikan sama Nadia karna Nadia lebih cantik dari lo" omel Nita tanpa jeda karna kalut dengan kejadian tersebut.
Dan saat gadis itu akan membantah, tiba-tiba saja Nadia dibantu untuk berdiri dan dipapah menuju uks sekolah oleh Axel, yang tidak tau kapan ada disana.
Semua orang dibuat cengo akan hal tersebut, karena siapa yang tidak tau dengan sifat Axel yang tidak perduli dengan sekitarnya.
Orang secuek Axel bagaimana bisa mengambil inisiatif seperti itu, bahkan saat semua orang bingung harus melakukan apa. Dia dengan tegas langsung membawa Nadia ke uks agar segera di obati.
Kantin yang tadinya gaduh tiba-tiba senyap karena kejadian langka yang baru saja terjadi secara langsung di depan mata mereka.
Bahkan anak-anak Jervanos termasuk Revan dan juga Rivan yang berstatus sebagai abang Nadia hanya bisa ikut terkejut dengan sikap Axel.
Mereka hanya dapat menatap kearah punggung Axel dan Nadia yang kini tengah berjalan menuju uks sekolah.
Dan gadis yang menabrak Nadia tadi, sekarang juga sedang melihat kearah punggung Axel dan Nadia dengan mata berapi-api dan tangan yang terkepal kuat.
Sementara Nita yang baru saja sadar dari keterkejutannya langsung berlari menyusul Nadia menuju uks sekolah.
Karena takut Axel akan berbuat yang tidak-tidak pada Nadia, memikirkan hal itu membuat bulu kuduk Nita langsung berdiri.
Anak-anak Jervanos yang juga baru sadar dari keterkejutannya itu juga langsung menyusul Axel ke uks sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIA
FantasyNadea adalah gadis SMA biasa yang baru saja menginjak kelas 11, kehidupannya yang sangat runyam dan melelahkan membuatnya berpikir untuk mengakhiri hidupnya saja. Namun siapa sangka bukannya meninggal Nadea justru tersesat dan masuk ke dalam tubuh s...