Chapter 6

850 153 15
                                    

[Name] tidak tau harus bersikap bagaimana saat melihat netra hazel brown sedang menatap tajam dirinya. Ingin kabur pun sulit karena kedua lengan pemuda mengukung badannya sampai ia tak bisa bergerak sedikitpun.

Semua ini berawal dari ...

Flashback on

Hari mulai beranjak sore namun [Name] masih membereskan barang-barangnya di kelas seorang diri. Sekolah telah usai semenjak Hinata menunjukan kertas ulangan nya tadi, tetapi karena beberapa urusan ia jadi harus pulang terlambat.

Setelah semua barang ia masukkan ke tas, kaki jenjang gadis itu mulai melangkah menuju luar kelas. Baru saja menapakkan kakinya di pintu, tangan [Name] langsung ditarik dan dikabedon oleh pemuda bersurai abu.

Suaranya tercekat, nafas nya mulai memburu, jantungnya sudah bergemuruh didalam sana dan kedua pipinya sudah hampir semerah kepiting rebus.

"Sepertinya kau baik-baik saja tanpaku ya, ohime-sama"

Flashback off

"Kenapa kau tidak menjawab ku hmm?" Tanya Sugawara lagi.

"A-Aku... Emm... Etto..."

"Bicaralah yang jelas, ku tidak mengerti jika kau bergumam terus seperti itu" Ucap Sugawara menuntut membuat gadis dibawah kungkungan nya itu menunduk, enggan menatap wajah manis pemuda didepannya.

"Kenapa kau menunduk seperti itu hmm? Takut kepadaku?" Tanya Sugawara sambil mengangkat dagu [Name] dengan jarinya.

"A-Aku tidak takut kok" Jawab [Name] akhirnya.

"Kalau begitu jawab pertanyaan ku"

"Sejujurnya aku t-tidak baik-baik saja..." Ucap [Name] sambil mengecilkan suaranya di bagian akhir.

"... biasanya kau menyapaku, mengajakku makan siang, menemaniku mengobrol meski aku merespon dengan singkat. Tapi setelah aku nyaman dengan semua itu, kau tiba-tiba saja pergi dan aku mulai kesepian." [Name] mengepalkan tangannya dibawah sana.

"Dan sekarang kau tiba-tiba kembali lalu bertanya apa aku baik-baik saja. Coba kau pikir, apakah aku baik-baik saja?" Tanpa disadari, setetes air mata jatuh dari manik [Name] yang membuat Sugawara membulatkan matanya.

Ia langsung merengkuh [Name] kedalam pelukannya sambil mengelus kepalanya dan menggumamkan kata maaf berkali-kali.

"Maafkan aku [Name], aku yang salah. Aku membuat seorang gadis menangis seperti ini, lelaki macam apa aku?" Ucapnya lembut.

Hal itu membuat [Name] menangis lebih keras dan mengeratkan pelukannya. Sugawara masih setia mengelus surai [Name] dan membisikkan kata-kata penenang.

Setelah beberapa menit, akhirnya tangisan [Name] reda.

"A-Aku minta maaf karena membasahi seragam mu" Ucap [Name] setelah melihat seragam Sugawara agak basah karena ulahnya.

"Tidak apa-apa [Name], kau juga menangis karena ulahku" Sugawara mengibas-ngibaskan tangannya sambil tersenyum maklum.

[Name] membalas senyum itu dengan senyuman manis, lebih dari yang diberikan ia kepada Hinata tadi.

Sugawara tersentak, wajahnya mulai bersemu. Ia mengalihkan pandangan ke arah lain dan menutupi mulutnya dengan telapak tangan.

"Hei [Name], jika aku bilang aku menyukaimu, apa yang akan kau lakukan?"

To Be Continued
Date : 09 September 2021

[✓] Kuudere!! || Sugawara Koushi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang