Tujuan kami kali ini adalah taman bunga di pusat kota Miyagi. Alasan aku mengajak [Name] ke sana karena baru-baru ini aku mengetahui dari temannya kalau [Name] itu menyukai bunga, apalagi bunga Lavender. Jadi aku berinisiatif untuk pergi ke taman bunga pada kencan kali ini.
Kereta yang kami tumpangi cukup sesak dan kami tidak kebagian tempat untuk duduk. Sebenarnya tadi [Name] duduk sih, tapi dia menyerahkan kursinya untuk seorang nenek tua dan ikut berdiri di sampingku.
Aku menoleh ke arah [Name], wajahnya nampak gusar meski tidak terlalu kelihatan.
'kenapa dia?'
Aku mengamati tubuh [Name] dari atas ke bawah dan menemukan sepasang tangan asing di pinggangnya yang ternyata milik seorang paman berwajah mesum.
Mataku membulat dan dengan segera aku membawa [Name] ke pelukanku, pantas saja ia merasa tidak nyaman.
Ku pelototi paman tadi dan sambil tersenyum manis aku berucap,
"Apa yang tangan paman lakukan pada pinggang calon istri saya?"
Tanpa sadar aura hitam keluar dari tubuhku, membuat [Name] dan paman tua itu bergidik ngeri. Namun bukannya menjawab, paman itu malah berdecih lalu pergi meninggalkan kami.
×××
Kami berhenti di stasiun berikutnya. Aku menoleh ke arah [Name] yang sedang mengeluarkan semburat merah muda tipis dan memainkan tangannya gelisah.
"T-Terima kasih Koushi, d-dan maaf telah merepotkanmu,"
Astaga gadis ini,
"Sama-sama [Name], aku tidak masalah kok direpotkan olehmu. Dan lagi kenapa tadi kau malah diam? Kenapa tidak bilang kepadaku kalau ada yang mengganggumu?"
Aku segera mengeluarkan unek-unek yang sejak tadi bersarang di pikiranku.
"B-Bukannya aku tidak mau bilang, tapi paman tadi mengancam akan menusukku dengan pisau jika aku melawan,"
[Name] menundukkan kepalanya, kentara sekali kalau ia merasa bersalah. Aku lalu mengusap kepalanya.
"Tidak apa kok, kalau begitu ayo lanjutkan perjalanan kita," ajakku dan menarik tangan [Name], membawanya ke tempat tujuan awal kami.
×××
"Uwahh Koushi!! Aku tidak menyangka kau akan membawaku ke sini!!"
Mata [Name] berkilauan dan senyum lebar menghiasi wajah eloknya. Ku rasakan wajahku memanas lalu aku memalingkan wajah sambil menutup wajahku dengan satu tangan.
"Emm... Iya," aku bergumam pelan.
"Kau tahu Koushi? Aku sudah mempunyai rencana kemari beberapa bulan lalu, tapi aku tidak mempunyai waktu untuk mewujudkannya, jadi terima kasih ya?"
Aku terbangun lembut mendengar hal itu.
"Sama-sama [Name], kalau begitu ayo kita berkeliling!!"
"Ayo!!"
×××
Kami berkeliling ke berbagai penjuru taman yang luar biasa besar ini, tak sekali dua kali juga kami berfoto bersama.
Sungguh aku tak menyesal membawa [Name] kemari, ia jadi banyak tersenyum dan tertawa seperti sekarang, [Name] sibuk memotret bunga Lavender favoritnya sambil tersenyum.
Ketika sedang asyik memperhatikan [Name], ada seseorang yang menepuk bahu kiriku. Aku menoleh lalu mataku membulat.
"Aaaa ternyata memang benar Sugawara-senpai, aku kira hanya imajinasiku saja,"
Mendengar suara barusan, [Name] lantas melihatku dan wajahnya mendatar, dingin tak tersentuh.
Sialan Haori, kenapa gadis itu bisa berada di sini?!!
To Be Continued
Date : 26 November 2021Wahh bentar lagi tamat nih
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Kuudere!! || Sugawara Koushi
Fiksi Penggemar"Senyuman mu itu, aku ingin melihatnya sekali lagi" -Sugawara Koushi #6 in Sugawara Koushi - 17 Jan 22 Start : 15 Mei 2021 Finish : 10 Desember 2021