7. Cafe Favorit

11 4 3
                                    

Belum di revisi ya. Maafin kalau ada yang typo atau salah kalimat heheh

Happy Reading💖💖

Benar saja dugaan Dira. Dirinya menjadi nyamuk di antara Ara dan Gavin yang sedang suap-suapan di depan Dira, sahabatnya Ara. Dira menyesal telah menerima tawaran Ara, tapi juga jika dia tidak bareng Ara bakalan pulang sendirian.

"Aduh kalian tuh ya, gak usah pamer keromantisan depan gue deh!" ujar Dira.

"Lo iri?" tanya Gavin.

"Ya menurut lo aja! Gue iri apa enggak." Dira langsung membuang muka, ia iri dengan keromantisan yang berada di depannya.

"Teman lo dikit lagi sampai kan Vin?" tanya Ara pada Gavin.

"Iya sebentar lagi sampai kok."

"Siapa sih yang lo pada tungguin?" tanya Dira dengan sedikit kesalnya.

"Orang," jawab Gavin.

"Gue juga tau, kalo orang yang bakalan dateng!" ujar Dira.

"Gak mungkin kan kalo penjahat," ucap Dira pelan yang masih bisa di dengar oleh dua pasangan suami istri di depannya.

Gavin dan Ara setelah mendengar ucapannya Dira tadi pun langsung menoleh ke arahnya dan mereka berdua pun dengan kompak bertanya pada Dira dengan kekesalan nya, "Bedanya apa Diraaaaa?! "

"Ya bedalah!" Dira langsung diam dan ia tersadar dari ucapan sebelumnya.

"Emang tadi gue ngomong apa?" tanya Dira polos.

"Alah sia gila!" Ara kesal dengan Dira disaat temannya itu pelupa. Pasalnya setiap Dira abis berbicara, dia langsung lupa dengan ucapannya sendiri. Tetapi giliran bahas tentang cogan atau bahas tentang yang dia inginkan selalu ingat tanpa ada kata lupa.

"Sabar Ara, Dira mungkin punya sifat pelupa kali." Gavin mencoba menenangkan istri kecilnya agar tidak emosi.

"Bukan mungkin lagi, tapi emang iya!"

"Udah-udah Ra, temen aku udah mau sampe dia. Jangan sampai dia gak jadi kemari hanya karena kalian berdua," ucap Gavin sambil mengelus lembut tangan Ara.

"Ra selfie yuk!" ajak Dira.

"Gas lah!"

Dira mengarahkan kamera ponselnya ke atas dengan tangan kanan, agar Ara yang di samping kiri belakang juga ada di kamera tersebut. Dan mereka langsung berselfie berdua tanpa Gavin. Gavin hanya mampu melihat persahabatan istrinya dengan senyum tipisnya, dan senyum itu tanpa Gavin ketahui di lihat oleh Dira. Di karenakan seorang Dira sama jahilnya seperti Ara, dia lantas meledeki suami temannya itu.

"Ciailah! Pake senyum-senyum segala sih OM." Dira sengaja menekankan kata 'om'.

"Gue masih muda ya! Belom tua juga," kata Gavin.

"Tuh dia! Akhirnya dateng juga yang ditunggu-tunggu." Dagu Ara mengarahkan ke pintu cafe yang saat itu sedang dibuka oleh seseorang yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu.

Gavin yang mendengar ucapan Ara langsung berdiri kecuali Dira, gadis itu saat ini sedang memperbaiki make up nya yang mulai luntur akibat keringat. Seorang pria yang sedari tadi mereka tunggu itu, setelah sampai ke meja di mana pasangan suami-istri dan Dira berada, ia langsung duduk setelah berhighfive dengan Gavin. Dia duduk tepat di samping Dira yang masih saja sibuk dengan make up nya.

Romeo melihat ke arah Dira dan dirinya langsung mengembangkan senyuman lebarnya. Hal itu membuat pasangan suami-istri di depan mereka (Romeo dan Dira) jadi ikutan tersenyum. Romeo angkat suara Nadhira sedang memakai lip balm pink milik Ara, "Kamu udah cantik, jadi gak usah di touch up lagi Dir." Romeo masih mengembangkan senyumnya, seolah-olah ia tidak bisa berhenti tersenyum saat melihat sang pujaan hatinya.

Ara(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang