Koma untuk M

17 2 0
                                    

Ada beberapa hal indah yang semesta ciptakan. Diantaranya seperti aurora, pelangi, bintang jatuh, gerhana, mengenalmu, mencintaimu, dicintaimu. Semua itu adalah skenarionya, termasuk juga meng- antonimkan kita yang pernah sinonim.

22.30,
Teringat jelas malam tersunyi di hidupku. Kala itu aku mendengarkan irama detak jantungku, dan saat ku sebut namamu. Seketika ia berhenti berirama. Berdebar kencang.

Cerita semu seringkali hadir sebagai pengantar tiduku . Di salah satu episode cerita itu ada aku, kamu, dan si kecil. Kita bertiga saling bercanda, menikmati asiknya merakit furniture berupa serpihan  puzzle. Aku berperan sebagai perakit, si kecil berperan sebagai penghancur, dan kau berperan sebagai ajudan si kecil. Seharian kita merakit serpihan puzzle itu, belum selesai. Namun akhirnya si kecil tertidur karena kehabisan tenaga untuk tertawa. Aku yang ikut tertidur disampingnya merasakan hamparan selimut yang datang, serta kecupan cinta dari bibirmu.

4.30
Aku terbangun dari tidurku. Seketika aku melihat kesamping. Berharap kau dan si kecil masih disana. Namun pada kenyataannya kalian tidak ada. Semuanya menghilang, kecuali getaran rasa akibat kecupan cinta dari bibirmu, Amazing. Terasa begitu nyata, seakan itu bukan sebuah mimpi, halusinasi, ataupun delusi yang aku ciptakan. Tapi mustahil.

Aku tidak pernah menyesal mencintaimu.
Aku tidak pernah menyesal dicintaimu.
Aku tidak pernah menyesal berdelusi
karena mu.

"Tidak pernah ada sesal . Hanya saja pernah ada tangisan."

Terimakasih, aku mencintaimu 💚. Dulu.
Bagaimana sekarang?
Kita cari tau,
.....

SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang