Malamnya, (Name) disuruh pulang duluan oleh Shin. Shinichiro menutup tokonya lebih lama malam ini karena pekerjaan nya cukup banyak, tenang Takeomi, Benkei dan Wakasa ikut membantu."Nee - san, ayo makan dulu", ajak Baji, (Name) mengangguk lalu berjalan sempoyongan menuju kamarnya.
(Name) merebahkan tubuhnya diatas kasur, (Name) berguling guling sambil memeluk boneka berbentuk beruang.
"Mau bobo bareng Shin... ", ucap (Name), (Name) turun ke meja makan lalu duduk. Satu jam telah berlalu, (Name) sudah tidak bisa menahan kantuknya. (Name) perlahan tertidur, Baji menghela nafasnya pelan saat melihat kakaknya tertidur.
"Aku pulang", ucap Shin, ia membuka sepatunya. Shin meregangkan tubuhnya, begitu lelah namun lelah itu terbayar dengan hasil uang yang ia dapatkan. Shin kaget saat melihat istrinya tertidur dimeja makan, Shin mendekati (Name) lalu mengendong dan membawa istrinya ke kamar.
"Lelah yaa", bisik Shin, Shinichiro mengecup singkat kening (Name). (Name) membuka matanya, (Name) memiringkan badannya dan melihat Shin yang bertelanjang dada.
"Shin, baru pulang?", tanya (Name) sambil mengucek matanya, Shinichiro menoleh lalu mendekati (Name).
"Jangan dikucek, nanti merah", ucap Shin, Shinichiro mencium mata yang tadi (Name). Shinichiro mencium bibir (Name), lidahnya langsung masuk tanpa meminta persetujuan dari (Name). Perlahan tubuh Shin menindih tubuh (Name), (Name) melingkarkan tangan nya dileher Shin.
"Lanjut?", tanya Shin, (Name) tidak menjawab dan kembali mencium bibir Shin.
Ciuman itu semakin dalam dan yaaa........ Watashi masih polos, jadi watashi sekip, omae jangan marah ke watashi.
Paginya, tubuh (Name) terasa sangat pegal. Ronde malam ini lebih banyak dari ronde ronde sebelumnya, (Name) tidak bisa berjalan hari ini.
"Nee - san? Kau tak apa?", tanya Baji sambil menyeringai, sebenarnya Baji malam tadi menguping kegiatan mereka dari awal sampai selesai.
"Keisuke, pegal", ucap (Name), Baji tertawa kecil lalu mengusap pelan surai (Name).
"Sabar, demi Shin bukan?", ucap Baji, (Name) mengangguk pelan. Baji menggendong (Name) dan membawanya ke sofa, Baji mendudukan (Name) disofa lalu membawakan beberapa camilan untuk (Name). Shinichiro sudah pergi lebih dulu, Takeomi yang menjemput suami (Name) tadi.
"Kei, perutku rasanya tidak enak", ucap (Name), Baji duduk disebelah (Name) lalu mengusap pelan perut (Name).
"Nee - san salah makan?", tanya Baji, (Name) menggeleng pelan.
"Rasanya sungguh tidak enak, Kei", ucap (Name), ia menyandarkan kepalanya di dada Baji. Baji terlihat cemas akan kondisi (Name),
"Kei, mual", ucap (Name), dengan cepat Baji menggendong (Name) lalu membawa gadis itu ke kamar mandi, (Name) terus bersendawa. Baji mengusap usap pelan punggung (Name), namun (Name) tidak memuntahkan apa apa.
"Nee - san, mungkin kau hamil", ucap Baji, (Name) menatap Baji lemas. Baji pergi ke kamarnya lalu membawa test pack, (Name) langsung mencoba nya.
Tak terlalu lama, (Name) kembali memanggil Baji. (Name) menangis saat memberi test pack itu, Baji tersenyum lalu memeluk (Name) erat.
"Nee - san, selamat", ucap Baji, (Name) memeluk erat Baji sambil mengusap surai (Name).
"Aku hamil, Kei"
/nem hamilnya aku percepat, gapapa lh ya
KAMU SEDANG MEMBACA
sʜɪɴɪᴄʜɪʀᴏ sᴀɴᴏ ' ʙɪᴋᴇ '
Fanfic"Mungkin aku bersyukur saat motor ku mogok kemaren" ༶•┈┈⛧┈♛ 𝓔𝓷𝓭 ♛┈⛧┈┈•༶ 15+ mungkin ooc