Kelahiran Junseo (2)

2.9K 439 18
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Han,"

"kok lu ikutan?"

"enggak sengaja."

Tentu saja Jaehan berbohong jika ia pergi ke toilet karena ingin buang air besar. Siapa juga yang ingin buang air besar disaat keadaan janggal seperti ini? Dan Jiyun, tadinya Jaehan enggak mau ngajak Jiyun. Tapi udah terlanjur ketemu, yaudah ajak aja. Lagian Jiyun juga enggak beban beban banget.

"langit nya gelap."gumam Jaehan.

" Jadi ini yang di maksud rumor Kerajaan Hunter paling memiliki banyak musuh di komponen pemerintahan kerajaan hunter itu sendiri?"ujar Jiyun tiba tiba.

" lu tau?"tanya Jaehan.

" tau apa? Kan aneh, tadi terang terang aja. Sekarang jadi gelap berangin kaya malam gini?"

" oh."

" nutup pikiran nya? Enggak apa apa, gua enggak mau tau."

Keduanya membisu hingga hujan turun secara tiba tiba dengan begitu keras. Baik Jiyun dan Jaehan sama sama terpaku saat melihat sebuah kekuatan hitam ingin memasuki istana. Namun belum sampai masuk ke area, kekuatan tersebut sudah mati seperti ada sesuatu yang melindungi istana ini.

"tebakan gua bener."

"tebakan apaan ji?"

" Rapat tadi bukan cuma tentang kelahiran Junseo tapi sekelompok orang yang mau bunuh Junseo."

"tiga puluh."

"apa?"

"tiga puluh kutukan malam ini."

Kali ini Jiyun yang terkejut. Jaehan memang aslinya sepintar itu ya? Dia bahkan bisa menebak berapa banyak orang yang mengirimkan kutukan hanya dengan melihat kekuatan yang datang. Tapi, satu saja terkadang sudah sulit apalagi tiga puluh.

" han,"

" balik aja."

Manik mata Jiyun berubah menjadi merah saat merasakan bau darah yang teramat segar dan lezat. Tidak, Jiyun tidak segegabah itu, dia sudah di latih sejak kecil. Berubah nya manik mata Jiyun mengatakan jika Junseo sudah lahir ke dunia ini.

Perlindungan diatas sana terlihat retakan yang berarti sebentar lagi akan hancur. Jaehan dan Jiyun sama sama mendesis khawatir hingga Jiyun berkata,

"gua panggil Raja Asahi atau yang lain dulu, tunggu bentar."

Namun waktu yang mereka punya tak cukup. Perlindungan itu sudah retak, Jaehan menaruh tangan nya di lantai dan memutar nya searah jarum jam hingga terbentuk sebuah perlindungan.

"lu mau lawan sendiri?"tanya Jiyun saat melihat dinding perlindungan milik Jaehan.

" gua enggak bermaksud ngeremehin lu ji, ini, beda. Tipe kekuatan nya beda. Lu enggak bisa sentuh."

"gua bakalan cari bantuan."

Sedangkan Jaehan menatap kekuatan tersebut lalu muncul pedang di tangan nya. Pedang milik Guardian. Pedang tersebut Jaehan ayunkan hingga membuat gelombang bercahaya putih mematikan sepertiga dari kutukan tersebut. Sesuai dengan kekuatan yang keluar, kekuatan milik Jaehan juga terserap cukup banyak. Sialan, mana ada anak berumur enam tahun yang bisa menaklukkan kutukan kematian berbahaya ini.

Untuk kedua kali nya, Jaehan mengayunkan pedang nya. Ada dua kekuatan penyihir dari arah yang berlawanan. Satu kekuatan penyihir lebih besar dari pada satu nya. Ketiga kekuatan tersebut menyatu hingga Jaehan memancarkan pedang nya di tanah lalu sebuah cahaya yang lebih besar keluar. Kutukan tersebut hilang. Benar benar hilang.

Tiga orang yang sedari tadi bersembunyi mendatangi Jaehan yang pingsan akibat kehabisan tenaga. Mereka bertiga saling menatap hingga,

"Rui, itu cuma tipuan. Ayah mau ke dalem lagi."kata Asahi bergegas pergi ke dalam.

" dia? Terlalu hebat untuk anak  enam tahun."gumam Sujin mengobati Jaehan.

Netra Rui menatap Utara yang terdapat kekuatan Demon sedang menghabisi kutukan tersebut lenyap begitu juga dengan Asahi yang berlari ke dalam.

" Ayah bilang, jangan kasih tau bang Jaehan kalau kita tahu."

" hm,"

" kutukan tadi, mirip sama aura lu ya Jin."kata Rui.

" kutukan Kuno."

" Bang Jaehan luka parah?"tanya Rui.

" enggak dikit lagi bangun, ayo pergi. Katanya enggak boleh sampai bang Jaehan tau."

Setelah memastikan tidak ada luka di tubuh Jaehan. Sujin dan Rui berjalan pergi masuk kembali dalam kastil. Tak sampai sepuluh menit , Jaehan sudah terbangun dengan keadaan tubuh sakit. Ia mendesis kesal sambil menatap langit yang masih gelap.

Perlahan tapi pasti Jaehan bangkit memasuki gedung kastil. Niat awalnya, Jaehan ingin ke kamar terlebih dahulu namun saat melewati salah satu lorong. Ada sebuah kekuatan yang membuat Guardian di tubuh Jaehan merasa terancam. Ini berbeda dengan yang tadi, yang satu ini kekuatan dari Hunter.

Namanya juga penasaran, Jaehan langsung mengintip. Disana ada Raja Junghwan, Tuan Jihoon, dan Raja Yoonbin. Yang membuat Jaehan sedikit ketakutan adalah aura pemimpin dari Raja Junghwan benar benar keluar padahal dia sedang menangis.

"Salah gua, harusnya gua habisin mereka dulu."

"Engga, dengerin dul—"

" Junseo yang enggak tahu apa apa jadi korban bang, dia harus nanggung kutukan itu entah sampai kapan. Gara gara gua bukan hunter murni, gara gara mereka benci gua."

" Kita pasti ketemu solusi nya, tenang. Talia pasti lagi sedih banget, lu enggak mau nemenin dia?"

Segera Jaehan memalingkan wajah nya dan berjalan pergi. Ternyata usaha nya tidak berhasil ya? Mungkin sedikit berhasil karena jika berhasil, Ratu Talia dan Junseo pasti tidak akan selamat. Kepala Jaehan menunduk dengan tangan terkepal kuat. Jaehan harus membantu dan melindungi Junseo. Itu harus.

Di depan sana, semua orang sedang tersenyum senang. Atau mungkin para pemimpin dan pendamping nya sedang berpura pura senang agar tidak menghancurkan ekspetasi generasi sesudah mereka.

"JAEHAN! BAJU LU NAPA BASAH SAMA KOTOR?!"seru Seojun.

Perlahan senyum Jaehan terbit di wajah nya,"hehehe, mau kesini enggak sengaja jatoh."

"bang? Udah gede kok bisa jatoh sih?"saut Alko.

" komentar aja! Suka suka lah!"balas Jaehan.

" bau enggak tuh badan nya?"celetuk Daehyuk.

" engga! Gua kan enggak berendam di air kotor!"

Saat semua orang sedang bercanda tawa, ada tiga orang yang mantap Jaehan penuh arti.

End.

Jadi yang udah baca Generation pasti udah tau Junseo itu punya kutukan. Nah disana yang tau Jaehan doang tapi waktu Junseo, Yeonjin, sama Sujin di dalam bagian diri Yeonjin karena di serang sama perempuan jahat. Disitu Sujin bilang masih mau cari caranya sama Rui. Jawaban nya di chapter ini kenapa mereka bisa tau.

Kalau di memori anak lain kecuali Jaehan, Rui, Sujin, dan Jiyun. Kelahiran Junseo itu emang lucu dan bahagia banget beda sama anak anak yang tau di balik layar bahagia itu.

Ini salah satu contoh bonchap yang akan ada di dalam bentuk The Era revisi ya.

(3) THE ERA ᵀᴿᴱᴬˢᵁᴿᴱ ¹³Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang