03

58 18 24
                                    

"Kenapa lo selalu muncul disaat gue berusaha untuk melupakan semua tentang lo?!"
.
.

Kak Raihan || Re lu besok ada acara gak? Kalau gak ada hayu kita bikin video kampanye
21.00

"Buset dah, baru aja gue mau tidur malah ngechat dia. Ganggu aja!" Omel gue.

Rea || Gak deh Kak, tapi gak ada yang nganter. Ortu Rea pada kerumah Nenek yang ada di Bogor
21.01

Kak Raihan || Gampang lah itu mah, bareng aja
21.01

Gue memandang langit-langit kamar yang berwarna putih, memikirkan apa yang dia katakan. Apa dia bener mau kasih gue tebengan gitu? Maksudnya bareng berangkatnya gitu? Kok baik? Padahal baru aja kenal sih, ah tapi kan ini buat kesuksesan pemilihan. "Gak usah geer Rea, gak usah geer, oke! Lagian dia udah ada doi."

Rea || Oke deh Kak, besok kontek Rea aja kalau mau otw
21.10

Kak Raihan || Ok sip
21.10

Ponsel gue taruh diatas meja sebelah kasur, lalu merebahkan diri dan mulai memejamkan mata untuk tidur.

💞💞💞

Alarm ponsel berbunyi, males banget sebenarnya hari ini. Sekarang tanggal merah gue berniat untuk maraton drakor sendirian dirumah karna keluarga gue mau berkunjung kerumah Nenek yang ada di Bogor.

Tepat pukul delapan pagi, gue mandi dan bersiap-siap memakai seragam khas sekolah dengan almamater yang menambah kesan mewah dan cantik.

"Busyeet dah katanya janjian jam 10, tapi udah jam 10 belum ada kabar. Gimana sih Kak Raihan tuh!!" Gerutu gue ketika melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10.00.

Kak Raihan || Kakak otw, tunggu didepan perum aja Re
10.05

Rea || Ok ka
10.05

Karna gak mau ribet, gue cuma bawa uang dan ponsel aja dan gak usah bawa barang yang gak guna. Cukup uang dan ponsel. "Gila sih, gue harus jalan ke depan perumahan, mana lumayan lah jauh. Gak pengertian banget sumpah."

Gue jalan menyusuri satu persatu rumah dengan kaki yang pegal, bayangkan gue pake sepatu hak masa, cape nyet pake sepatu kek gini. Tapi yah mau gimana lagi ini kan sepatu gue yang paling bagus.

Tidak lama dari gue sampai di depan perumahan, Kak Raihan datang dengan mengendarai motornya.

"Udah lama Re?" Tanya Kak Raihan.

"Gak ko baru aja," jawab gue.

Gue naik ke motornya Kak Raihan, tak lama kita berdua berangkat. Untung aja dia bawa motornya gak kaya orang yang kesetanan. Ntar kalo jatuh gue gimana dong, mana gak pake helm lagi.

Sampai ditempat untuk membuat video kampanye, kita berdua langsung merapikan penampilan terlebih dahulu.

"Sekarang aja Re, ayo siap-siap," ajak Kak Raihan dan gue hanya mengangguk saja membalasnya. Sebenernya gue lagi gak mood buat ngomong keknya efek PMS deh.

-

-

Akhirnya video itu telah selesai, gue membawa minuman yang ada di lemari es begitu pula Kak Raihan. Saat hendak pulang dan saat gue mau membayar minuman itu, eh malah Kak Raihan yang bayarin gue. Gak enak sumpah, dia udah bayarin buat bikin video dan malah bayarin gue minuman.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang