15

56 8 0
                                    

"Aku adalah aku, kamu adalah kamu. Tapi kenapa aku selalu memikirkan mu?"
.
.
.

Rangga || Tadi ada apa Re nelpon Davian?
21.00

Gue sengaja nunggu Davian Chat, eh malah Rangga yang chat gue. Kirain dia yang bakal chat gue dan nanya 'kenapa Re?' atau 'ada apa Re?'

"Aishhh, kenapa bukan si Davian sih?!"

Rea || Gpp, gak sengaja kepijit aja tadi
21.03

Usulan dari Selena gagal total. Gak mempan sama sekali, malahan Rangga yang makin bawel sama gue. Apa mungkin si Davian sedang bersama Rangga saat ini? Jadinya dia gak enak jika mengangkat atau chat gue? Ah masa sih sampai gitu? Oke skip aja gue harus ngomel ke Selena.

"Wajib protes nih gue ke si Selena, soalnya gengsi gue dipertaruhkan dong ini, aihh."

***

Suara lantunan lagu sedih menusuk hingga ke gendang telinga, membuat siapa pun yang mendengarnya seolah mengintropeksi kehidupannya sendiri.

"Reaaa."

Dengan berat hati gue lepas headset yang dari tadi melekat di telinga gue karena panggilan dari sang Mama tercinta.

"Apa Ma?" Tanya gue yang baru saja turun ke bawah.

"Itu tadi ada kakak kelas kamu nganterin buku kamu. Oiya Mama penasaran kenapa buku kamu bisa sama dia?" Jelas Mama dengan wajah heran.

'Siapa orang yang nganterin buku gue? Lah iya kayanya buku gue ketinggalan di pos waktu nunggu jemputan deh,' pikir gue seraya masih mengingat-ingat.

"Namanya siapa emang Ma?" Tanya gue.

"Ar siapa ya Ar umm... Oh iya Arka!" Seru Mama gue ketika ingat siapa orang yang tadi mengantarkan buku gue.

Seketika mata gue membulat, itu Kak Arka kah? Ya siapa lagi kakak kelas yang namanya Arka kalo bukan dia. Gue denger-denger rumah dia juga gak jauh dari rumah gue, berarti satu perumahan. "Oh iya Ma itu kakel Rea."

"Oh yaudah nih bukunya. Makanya jangan teledor nyimpen barang dimana aja, untung aja ini ada yang baik mau nganterin. Awas ya inget jangan nyimpen barang di mana aja, untung buku yang ketinggalan. Kalo misalnya uang atau hape nanti gimana," omel Mama.

Kalo Mama gue udah ngomel, udah lah jangan di lawan. Biarkan saja dan iya kan saja perkataannya. Setelah itu gue balik lagi ke kamar sambil membawa beberapa buku ditangan.

ArkaPtr_ following you

"Demi apa Kak Arka follow gue di Instagram?" Tanya gue pada diri gue sendiri.

Theycallmerea_ Ini Kak Arka yang rumahnya deket Rea y?
17.00

Tanpa basa-basi gue DM akun Instagram nya Kak Arka untuk memastikan apakah itu benar atau salah.

ArkaPtr_ Iya, emang knp?
17.01

Theycallmerea_ Gpp ko nanya aja ka
17.01

Fiks, berarti benar ini Kak Arka yang rumahnya deket gue dan satu perumahan sama gue. Baru nyadar gue kalo ada kakak kelas yang rumahnya deket sini, kirain gue cuma gue aja.

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang