Reihan Narendra. Manusia setengah api yang sebenarnya sangat receh itu tengah dikejar kejar oleh manusia gila bernama Ravenna Resyakilla. Tentunya Reihan makin tebar pesona yang sedikit, ekhem, lebay. Singkatnya, makin dikejar makin kepedean.
Venna mengejar Reihan sejak awal kelas 11 dimana ia dan Reihan menjadi panitia acara Penganugerahan untuk Putra Putri sekolah nya. Venna merupakan Putri sekolah tahun 2018, sedangkan Reihan adalah Wakil Ketua Osis. Kebetulan saat itu Reihan adalah Ketua panitia dan Venna adalah ketua pelaksana. Keduanya sering berdebat kala itu, tapi venna malah terjebak oleh jebakan komodo atlantik tersebut.
Tentu seorang Ravenna tidak akan terang terangan mengejar sang doi. Ia cukup dengan me-stalking semua sosmed nya dan ia akan tau semua seluk beluk kehidupan reihan.
Sedangkan Reihan sendiri mendapat gosip dari mulut ke mulut bahwa ada seseorang yang menjabat sebagai putri sekolah nya sedang diam diam menyukainya. Bukannya mengamuk seperti biasanya ia malah makin tebar pesona dan sok kegantengan.
"kenapa lo ga ngejar Mark yang jelas jelas lebih berdamage, na. Apalagi dia ketos, kan lumayan pansos" tanya wawa kala itu.
"iya si ganteng juga ya, tapi males ah orangnya kaya batu yang keluar dari freezer. Terus terlalu menstrim buat ngejar ketos modelan Mark. Abang Reihan tetap dihati Ravenna" yap begitu kira kira alasan venna jika disuruh memilih kandidat lain.
Namun karena satu tahun berlalu dan seperti tidak ada balasan perasaan yang sama dari sang gebetan, venna mulai pasrah dan hanya menggantungkan nasibnya pada Tuhan.
"senjata gue cuma di sepertiga malam ini mah"
"ha? lo ngelont-"
"TAHAJUD WAWA TAHAJUD."
Pembahasan venna dan wawa selalu berakhir dengan kehebohan yang terdengar hingga lantai bawah.
Omong omong, yang membuat venna makin susah untuk mendapatkan perhatian reihan adalah karena reihan merupakan anak IPS sedangkan venna sendiri anak MIPA. Dan jika kalian tahu denah sekolah ini, letak jurusan MIPA dan IPS sudah seperti Sabang dan Merauke. Jauhh, banget.
Dan hari ini ketika venna sudah 50% merelakan perasaannya, tiba tiba dikejutkan dengan berita yang sangat membuatnya ingin mengelilingi lapangan sekolah.
"Reihan nembak lo tolol ! bisa bisa nya lo off seharian bahkan sampe pagi ini lo masi off"
"HAH?!"
"LO BUDEK ATAU GMN DAH NA"
"Aduhhh, lo diem dulu deh, hp gue kemana ya"
Venna sambil gemetar mencari ponsel nya yang entah ia taruh mana saat berangkat. Bodohnya Ravenna, ia dari kemarin hanya belajsr dan menonton drama di ponselnya. Ditambah ia lalu pergi hingga larut bersama kak Dimas.
"KETEMU" teriaknya setelah meraih ponselnya. Baru saja ia ingin menyalakan ponselnya itu, tetapi bunyi bel sekolah telah berbunyi dimana semua siswa harus menyimpan ponselnya di loker masing masing di depan kelas.
"lo sih, na. ngepet mulu lo" ejek wawa sambil menahan tawanya dan berlalu meninggalkan venna yang uring uringan dibelakang.
Pelajaran dimulai pukul setengah tujuh, mereka tidak mengikuti upacara karena sudah kelas XII, dan hanya fokus mengejar materi materi untuk ujian nanti. Sedangkan Venna, setengah jiwanya hanya ia biarkan untuk memikirkan reihan seorang.
"UTBK udah tinggal ngitung bulan, na" bisik wawa tepat di telinganya.
"bangsat lo wa" venna mengumpat dan segera sadar dari lamunan nya dan kembali fokus pada materi di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravenna || Sejeong X Doyoung [END]
Fanfiction[TAHAP REVISI] • BASED ON TRUE STORY • ⚠️WARNING⚠️: contain sexual harassment in some part, you can skip that chapter if you feel uncomfortable "Ravenna mau jadi matahari buat semua orang, kak. Kaya sunrise sama sunset, mereka selalu bikin orang ter...