Part 2

391 56 0
                                    

Married Contact with Presdir
.
.
.
5 tahun kemudian...

"Dokter Sakura, jadwal anda hari ini operasi tranplantasi ginjal dan pemindahan tumor," ucap suster yang kini sedang berdiri dihadapan Sakura.

"Baiklah, tiga puluh menit lagi aku akan segera datang," jawab Sakura sambil memeriksa data pasien yang ada ditangannya.

Sakura merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal. Ia melihat jam tangannya untuk memastikan waktunya.

Lima tahun berlalu, kini Sakura sudah menjadi ahli bedah terkenal. Ia bekerja disalah satu rumah sakit tersbesar di tokyo. Ia juga bekerja sebagai dokter umum dan para pasien mengakui bahwa cara kerja Sakura sangat cepat dan dapat di percaya.

'Drrt,drrt,drrt'

Ponsel Sakura berbunyi, ia melihat siapa yang menelponnya. Ia memutar bola matanya malas saat tahu siapa yang menelponnya.

"Ada apa Ino pig?"

'HUAAAHHH... JIDAT, TOLONG AKU. HIKS... HIKS...'

Teriakan itu terdengar nyaring ditelinganya. Ia menjauhkan ponselnya sedikit.

"Ck, Ino dimana? Bukankah ini Hinata?" tanya Sakura bingung.

'Sakura, sebaiknya kau datang ke cafe Dastiny. Keadaan Hinata sangat buruk saat ini!!" jawab Ino terburu-buru. Sakura langsung mengambil tasnya dan pergi menuju cafe yang disebutkan sahabatnya itu.

"Baiklah, aku akan segera datang!!"

*****MCWP*****

'Cklek'

Suara pintu cafe terdengar saat dibuka. Sakura langsung bergegas menuju sudut cafe, tempat sahabatnya berada.

"Apa yang terjadi dengan Hinata?" tanya Sakura khawatir. Tidak biasanya ia menangis seperti ini.

"Hiks... Hiks... Sakura aku akan dijodohkan oleh tou-sanku," jawab Hinata lirih. Air mata masih mengalir dikedua pipinya.

"Ahaha, bukankah kau seharusnya senang?" tanya Sakura tertawa hambar.

"Itu..."

"Kau akan dijodohkan dengan Naruto, kan?" tanya Sakura memastikan.

Ino menggelengkan kepalanya dan menunjukkan ponselnya yang terdapat foto seseorang yang sangat dikenalnya.

"Hahhh, k-kau akan dijodohkan dengan 'dia'?" tanya Sakura tak percaya.

"I-iya, perusahaan ayahku bekerja sama dengan perusahaan mereka," parau Hinata menghapus jejak air matanya.

Separuh hatinya merasa bahagia jika orang itu menderita, tetapi separuh hatinya lagi merasa kasihan jika sahabatnya harus menderita.

"Sakura, bantulah aku untuk kali ini," ujar Hinata memohon.

"A-apa yang bisa kubantu? Jika mencari penggantinya aku bisa atau jika membatalkannya aku juga bisa melakukannya," jawab Sakura menawarkan bantuan, tetapi Hinata menggeleng lemah dan hal itu membuat tubuh Sakura menegang seketika.

"Apa ma-maksudmu aku yang menggantikannya?" tanya Sakura gugup.

"Ya, kumohon Sakura. Gantikan posisiku saat ini," lirih Hinata memohon.

"A-aku tidak bisa, aku tidak bisa jika harus menikah dengannya."

"Hanya kau yang bisa kuandalkan saat ini."

"Dia benar Sakura, 'dia' sendiri yang memintanya kepada kami," ucap Ino menimpali.

"Bagaimana mungkin? Ini mustahil, kalian tau sendiri bagaimana perlakuannya padaku!!" tegas Sakura emosi.

Sakura menutup matanya pusing. Ia sudah tidak mau terjebak oleh iblis yang satu itu. Siapa lagi jika bukan Sasuke. Yah, pria itu yang akan dijodohkan dengan Hinata. Sungguh, ia tidak mau berurusan dengan makhluk dingin yang satu itu.

Uchiha Sasuke, pria yang menolaknya mentah-mentah kini meminta bantuan kepadanya. Sungguh mustahil, bukan? Jika itu benar sekalipun, ia tidak akan mau menikah dengan pria datar itu. Perasaannya telah berubah sekarang, yang dulunya perasaan kagum, kini digantikan dengan perasaan benci.

"Sakura, kumohon bantulah aku. Kali ini saja," mohon Hinata penuh harap.

"Aku akan memikirnya lagi nanti," jawab Sakura lalu berlalu dari tempat itu. Ia harus menenangkan otaknya untuk operasi yang beberapa menit lagi akan berlangsung.

Tanpa disadarinya, seorang pria mendengar pembicaraan mereka.
.
.
.
TBC

Married Contract With PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang