Part 3

390 47 1
                                    

Married Contact with Presdir
.
.
.
Lampu remang-remang diskotik menghiasi suasana club malam. Alunan musik DJ juga membuat semua orang yang ada di dalamnya meliuk-liukkan badannya kesana kemari.

Terkecuali dengan seorang pria berambut emo. Ia hanya duduk di meja bar sambil melihat semua orang yang kini menari-nari di depan sana. Sesekali bibir tipis itu menyesap Sharynya.

Pikirannya benar-benar kalut sekarang, otaknya kembali mengingat percakapannya dengan sahabat kuningnya yang satu itu.

Flashback

"Dobe, berapa lama lagi perusahaanmu akan berkembang? Konferensi pers akan diadakan seminggu lagi dan aku tidak ingin menikah dengan kekasihmu itu," ucap Sasuke ketus.

"Aku hanya perlu waktu enam bulan lagi untuk mengembangkanya," jawab Naruto nyengir kuda.

"Enam bulan perusahaanmu akan maju dan konferensi pers akan dilaksanakan seminggu lagi. Bagaimana bisa aku menghindari perjodohan ini?" ketus Sasuke dingin.

"Kau jangan begitu, teme. Aku masih membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak lagi, investorku juga msih kurang," ucap Naruto berusaha membujuk. Ternyata sesulit ini memperjuangkan seseorang yang kita cintai.

"Oke, baiklah. Kalau begitu, carikan aku penggantinya. Ah, tidak. Bujuk dia dengan kekasihmu itu."

Naruto mengernyitkan dahinya bingung.

"Apa maksudmu gadis Akasuna itu?" tanya Naruto tak percaya.

"Hn. Aku memilih dia sebagai gantinya."

"Ohohow, itu tidak mungkin teme. Kau tau sendiri bagaimana kau menolaknya sewaktu dulu. Aku tidak yakin dia akan menerimamu," ucap Naruto meremehkan.

"Ck, berisik. Lakukan saja, aku punya rencana sendiri untuk membujuknya," ketus Sasuke to the point.

"Ya,ya,ya. Baiklah, aku akan melakukannya," ujar Naruto pasrah.

'Dan hanya dia yang tau semua tentang diriku' lanjutnya dalam hati.

Flashback end

Sasuke memijit keningnya pening. Ia tidak yakin sahabat kuningnya itu bisa membujuknya. Ia kembali menyesap Shary untuk ke delapan kalinya, lalu pergi membeli minuman dingin untuk mendinginkan pikirannya.

*****MCWP*****

Hari semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Ini mungkin waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh di ranjang yang empuk. Tapi terkecuali dengan dokter cantik ini. Dia masih menangani pasien terakhirnya.

"Sepertinya anda terkena penyakit magh," ucap Sakura mencatat resep obat.

"Yaahh, begitu ya?"

"Hmm, anda memakan ramen terlalu banyak sehingga lambung anda semakin menipis. Saya sarankan untuk mengatur jadwal makan anda dan tidak boleh memakan makanan yang terlalu pedas," ucap Sakura menyerahkan selembar kertas.

"Baiklah. Terima kasih karena menjadi dokter pribadiku selama ini," ucap pasien itu tersenyum lembut.

"Haha... Itu sudah menjadi tugas saya."

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu."

"Selamat malam,

.... NY. PRESDIR"

Sakura membereskan perlengkapannya untuk kembali pulang. Ia berjalan menuju tempat parkiran, tapi ia tidak menemukan mobilnya sama sekali.

"Dimana aku meletakkannya? Bukannya tadi disini?" gumamnya mencari kesana kemari.

Married Contract With PresdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang