BAGIAN 1

1.5K 114 52
                                    

Voment guys!🖤

Happy Reading!

***

Siswa-siswi berlalu lalang di koridor dengan seragam dan tas yang bertengger kokoh di punggung mereka. Bercengkrama satu sama lain sembari menunggu bel masuk berbunyi.

Sama halnya dengan dua murid Hanyoung High School (HHS) yang menyandang predikat Ice Couple lantaran jarangnya mereka berinteraksi dan anehnya kedua orang itu bersahabat.

Lalisa Manoban, berjalan santai dengan tangan bersedekap dada serta tas yang menyampir di bahu kanannya dan jangan lupakan kehadiran permen karet yang tengah gadis itu kunyah. Memandang lurus kedepan dengan Min Yoongi disampingnya. Pemuda berkulit putih pucat itu memasukkan kedua tangannya di saku, tatapannya sayu namun menusuk.

Dua orang dingin, mempunyai sifat not care pada lingkungan karena menurut mereka itu very troublesome. Herannya hubungan persahabatan mereka begitu erat layaknya amplop dengan perangko.

Percayalah, dimana ada Lisa disitu ada Yoongi. Bahkan banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara mereka berkomunikasi sehingga bisa terus erat seperti itu?

Banyak orang bilang, mereka itu unfriendly. Ya, mereka tidak sepenuhnya salah. Memiliki karakter seperti itu tentu banyak orang berspekulasi yang tidak-tidak. Namun keduanya seolah menutup telinga, enggan mendengar komentar unfaedah yang mereka lontarkan. Bagi mereka this is our life, tak suka? Up to you.

"Lisa ganti ini" suara Yoongi menguar datar. Tangannya menyodorkan satu buah permen karet, bermaksud mengganti punya Lisa yang sudah berwarna pucat.

Tanpa banyak protes, Lisa melepehkan permennya di tong sampah. Bagaimanapun kebersihan harus dijaga--walau tidak setiap hari ia melakukannya.

"Kau ada ekstra hari ini?" Tanya Lisa usai memakan permen barunya.

"Tidak ada" pemuda Min melirik jam di tangan kirinya kemudian menatap Lisa, "Aku harus ke ruang musik sekarang, kau mau ikut?" Ajaknya.

"Untuk apa?" Kedua alisnya menukik bingung.

"Ada project baru"

Lisa mengangguk kemudian terkekeh geli, "Ada project baru atau ingin bertemu dia?" Godanya.

Semburat merah menjalar dari pipi hingga telinga, Yoongi mengulum bibir bawahnya-- menahan senyum malu-malu yang hendak terbit. Sial! dirinya tersipu.

"Kau ini bicara apa?!" tampik Yoongi.

"Pipimu merah Yoongi"

Pemuda itu menampik telunjuk lisa yang menusuk-nusuk pipinya, gemas "Diamlah Lisa, hilangkan sifat tengil mu itu!"

Lisa tergelak, "Baiklah,....Sunbaenim"

"Lalisa!" sentak Yoongi, menyempatkan mengusak surai dark brown gadis itu sebelum berlalu. Meninggalkan Lisa yang tersenyum tipis menatap kepergiannya.

Ini yang orang lain tidak tahu. Persahabatan mereka tidak seflat yang orang lain pikirkan. Yoongi memang ketus namun Lisa tahu dibalik itu semua dia yang selalu memperhatikan sekitar. Yoongi peduli, hanya cara menunjukkannya berbeda.

Buktinya dia selalu tahu apa saja kejadian yang menimpa sekolahnya.

^^_^^

Kelas dimulai sejak sepuluh menit yang lalu. Tapi apalah daya godaan selalu datang disaat kita hendak melakukan kebenaran. Sebagian kecil siswa di kelas itu memperhatikan guru di depan, sedangkan sebagian besarnya menatap tanpa minat sembari menahan kantuk, efek sarapan berlebih.

TREMORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang