BAGIAN 15

330 50 15
                                    

"Kembalilah dengan selamat"

Setelah satu anggukan di layangkan guna membalas ucapan itu, kelompok penjarah segera memasuki mobil untuk mencapai kota dan mencari barang pertahanan hidup lainnya beserta tempat aman untuk menjadi hunian mereka selanjutnya. Karena sekarang, mereka rasa hutan tidak lagi menjadi tempat yang aman.

"Jika sesuatu terjadi cepatlah pergi, tinggalkan jejak untuk kami" petuah Lisa sebelum menutup kaca mobil.

Tin

Haechan membunyikan klakson sebagai tanda pamit. Perjalanan kali ini hanya menggunakan satu mobil saja, mengingat dua mobil lainnya sudah hilang pasca insiden beberapa waktu lalu. Beruntung mobil berukuran sedang itu muat menampung mereka berlima.

"Aku harap tidak ada hal buruk yang terjadi sebelum mereka kembali" ujar Jisoo penuh harap.

Disampingnya Taehyung tersenyum tipis, "Ayo, kau harus memasak untuk makan siang kita"

"Eiy masih pantaskah kau membicarakan makan sedangkan sebagian dari kita saja sedang menghadapi bahaya di luar sana?" cibir Jaehyun.

Taehyung mengangkat sebelah alisnya, "Lalu kau ingin aku bagaimana? Haruskah aku terus meratapi nasib mereka dan tidak merawat diriku sendiri?"

"Hei sudah-sudah, kalian ini seperti anak kecil saja" lerai Jisoo.

"Kau juga Jaehyun, ku lihat-lihat semenjak beberapa hari lalu sikapmu jadi berubah ya. Kau sedikit berlebihan"

Jaehyun berdecih tipis kemudian berlalu begitu saja.

"Mungkin dia sedang mempunyai masalah tersendiri" ujar Taehyung berpositif thinking.

Jisoo menghembuskan nafasnya, "Yasudah ayo. Kau juga harus membujuk Namjoon sekali lagi"

Di sisi lain,- tepatnya di dalam hutan yang tidak terlalu jauh dari hunian, terdapat dua orang berbeda jenis tengah berjalan beriringan. Untuk apa? mencari kayu bakar tentu saja.

"Ada apa? Kau terlihat gelisah" tanya Jungkook sembari mengambil ranting kecil di bawah pohon.

Rosé, lawan bicaranya itu menghela nafas pelan untuk yang kesekian kalinya "Aku hanya merasa khawatir"

"Apa yang membuatmu merasa demikian?"

Rosé menghentikan kegiatannya, dia mendudukkan diri ke batang pohon yang sudah tumbang diikuti Jungkook setelahnya.

"Di dunia ini tidak ada yang namanya kesempurnaan, manusia hidup seperti roda yang berputar, kadang di atas kadang juga di bawah. Begitu juga dengan nasib kita sekarang"

Jungkook diam, membiarkan Rosé melanjutkan ucapannya.

"Akhir-akhir ini kita selalu beruntung, maksudku dalam hal bertahan. Kejadian pertama kali dimana sekelompok orang mengambil mobil, kita masih utuh walaupun sempat berpisah. Lalu waktu Lisa dan Jaehyun yang dikejar oleh monster itu, mereka berhasil kembali dengan selamat. Tapi aku tidak yakin hal yang sama akan terjadi di perjalanan mereka kali ini" jelasnya lesu.

Jungkook mengangguk mengerti, "Aku tau keberhasilan tidak akan selamanya di dapatkan oleh manusia, tapi mari berdo'a. Semoga Tuhan memberikan kita kesempatan itu sekali lagi"

Rosé menggenggam kedua tangannya diikuti kelopak mata yang tertutup, bersiap untuk berdoa.

"Aku harap semuanya berjalan dengan lancar"









































"Ayo turun"

Kelima remaja itu dengan serentak turun dari mobil. Mereka sama-sama meregangkan otot-otot yang kaku setelah duduk kurang lebih tiga jam lamanya. Jok mobil juga sudah terasa panas, mungkin sebentar lagi akan terbakar.

TREMORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang