BAGIAN 16

253 48 8
                                    

"Bagaimana?"

Haechan menetralkan deru nafasnya yang memburu lalu menggeleng lesu. Dia tidak tau harus mengatakan apa kepada teman-temannya yang sedang menunggu disana. Dia juga tidak siap menerima reaksi dari mereka, mungkin rasa kecewa yang akan di dapatnya akan terasa sangat menyakitkan.

"Aku hanya menemukan ini" pemuda bersurai semi cokelat itu mengangkat sebuah senter menyala di tangan kanannya.

Chaeyoung meluruh ke aspal, firasatnya benar-benar terjadi. Sekarang apa?

"Apa kau sudah menelusuri bagian itu lebih jauh?" tanya Jimin penuh harap.

Jennie menggeleng, "Kami sudah melakukannya, tapi tidak ada tanda-tanda Lisa disana" jelasnya.

"Lalu bagaimana sekarang?" Chaeyoung menutup wajahnya frustasi.

"Kita harus kembali" ucap Jennie.

Chaeyoung memandangnya penuh kekesalan sedangkan Jimin menggeleng tidak mengerti.

"Kau bercanda?" sarkas Chaeyoung terkekeh sinis.

Jennie menggeleng tanpa ragu, "Aku serius kita harus segera kembali, sekarang!"

"Lalu bagaimana dengan Lisa? kau ingin kita meninggalkannya begitu?" timpal Jimin.

"Kau ingin aku bagaimana? Mencari dia sementara kita saja tidak tau apa yang terjadi dan membiarkan yang lain menunggu tanpa kepastian?"

"Tapi Lisa..."

"Oh ayolah, setidaknya kita kabari dulu anak-anak yang lain. Setelah itu kita bisa mencari Lisa bersama-sama."

Setidaknya perkataan itu mampu menghentikan perbedaan argumen yang sedang berlangsung. Haechan segera menaiki mobil tanpa berkata apapaun, kemudian disusul Jimin yang membantu Chaeyoung berdiri.

Terakhir Jennie, gadis yang digadang-gadang mirip kucing itu menyempatkan diri untuk menoleh kanan kiri dan mengedipkan matanya sekali sebelum akhirnya menutup rapat pintu mobil bagian belakang.

Mesin dinyalakan, gas telah Haechan pijak. Sekarang, mereka harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi.
























Yoongi mengamuk.

Tidak ada satu orang pun yang berani mendekatinya. Keempat orang yang membawa berita itupun hanya menundukkan kepala tanpa bisa memberikan pembelaan. Senyuman lega yang seharusnya di tunjukkan ketika para penjarah pulang harus lenyap, di gantikan dengan perasaan gundah yang melalangbuana.

"Kenapa harus lisa?" Yoongi menggeram rendah.

"KENAPA HARUS DIA!"

Seokjin mendekat perlahan, "Yoon tolong tenang"

"Apa? Apa katamu?! Tenang? BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA SAHABATKU ADA DILUAR SANA!"

Yoongi terkekeh sinis, "Aku bahkan tidak tau keadaannya"

Namjoon mengurut kepalanya yang terasa pening, fikirannya masih kacau sebab kematian Hoseok dan sekarang? dia harus memikirkan cara untuk menangani beberapa masalah sekaligus. Ini terasa sangat memuakkan.

"Coba ceritakan kronologi lengkapnya" titah Namjoon.

Haechan menggeleng, "Aku tidak tau"

BUGH

TREMORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang