BAGIAN 17

251 48 6
                                    

Tidak ada satupun manusia yang tau akan bagaimana keadaan beberapa jam kedepan. Manusia bak robot yang dikendalikan takdir, kita sebagai makhluk Tuhan hanya dibekali akal serta kesiapan untuk berbagai macam hal yang sudah mereka rencanakan.

Mereka tidak memiliki belas kasih sedikitpun, mereka hanya menjalankan tugas tanpa bertanya terlebih dahulu apakah kita siap menerimanya? atau apakah kita ikhlas dengan ketentuannya?

Dalam berbagai hal, kita di paksa kuat, kita di paksa ikhlas dan kita senantiasa di paksa untuk menerima apapun keputusan takdir dengan lapang dada.

Padahal melakukan semua itu tidaklah mudah.

Taehyung tengah merasakannya.

Merasakan bagaimana takdir memberikan penyesalan besar serta sesuatu yang mengoyak habis-habisan isi hatinya. Menimbulkan luka mengaga yang tidak dapat di utarakan oleh kata-kata.

Dalam kesunyian itu Taehyung menghela nafas pelan. Mencoba menguatkan hati untuk terus melangkah menuju kemenangan.

"Ayo makan" ajak Jungkook untuk kesekian kalinya.

Taehyung menoleh sekilas lalu memandang kedepan kembali, "Bodoh!" makinya.

Jungkook diam, membiarkan kakak tirinya mengeluarkan keluh kesahnya.

"Jika saja aku berani mengungkapkannya lebih awal, mungkin aku tidak akan seterbebani ini" ungkapnya.

Matanya menerawang jauh, "Kau tau Jung? aku sudah mencari Lisa bertahun-tahun lamanya. Dan setelah kita bertemu aku malah tidak berani untuk sekedar menyapa, aku terlalu memikirkan respon yang dia berikan. Aku pengecut"

"Andai saja aku berani, andai saja aku bergerak lebih cepat mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini" racaunya.

Yang lebih muda menatapnya iba, biar bagaimanapun ia tidak akan tega membiarkan saudaranya terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri.

"Kak, Lisa akan baik-baik saja. Kau bisa menjelaskan semuanya nanti" ucap Jungkook seraya menepuk bahu Taehyung dua kali.

"Kalau tidak?"

"Hei mengapa kau berbicara seperti itu? Bukankah kau yang bersikeras mengatakan bahwa Lisa baik-baik saja?" heran Jungkook tidak suka.

"Hoseok mati disaat kita bersama, lalu bagaimana dengan Lisa yang jauh dari jangkauan kita?" tanya Taehyung.

Jungkook sangsi, "Kau sudah mulai terpengaruh omongan Dahyun ya? aku tidak menyangka jika kau akan berubah fikiran secepat itu"

Taehyung menggeleng cepat, "Sedikitnya yang dia ucapkan masuk akal. Sekuat-kuatnya Lisa dia tetap perempuan, dia tidak akan bisa mengalahkan beberapa orang sekaligus"

"Kenapa jadi begini? Kau meragukan sahabatmu sendiri atau kau memang mengharapkan yang tidak-tidak sih?" Jungkook melipat tangannya di depan dada, ia merasa kesal.

"Aku tidak pernah meragukan Lisa, tapi jangan lupakan fakta bahwa dia perempuan!" tekan Taehyung.

"Oh ayolah kau jangan cepat termakan oleh omongan orang lain, dan jangan juga lupakan fakta bahwa Lisa pernah menyelamatkan kita semua, dia bahkan pernah melawan makhluk besar itu sendirian" jelas Jungkook jengah. "Ku rasa alasan itu sudah cukup membuktikan jika Lisa bisa bertahan sedikit lebih lama di luar sana" lanjutnya.

TREMORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang