Reinkarnasi: Dewi Multi-Keterampilan Sangat Cantik!

Bab 10

Zi Yi menatap Zi Xu. Dia tampak seperti ingin mengulitinya hidup-hidup. Dia merasa bahwa orang-orang dari zaman kuno pasti memiliki proses berpikir yang aneh. Dia memutuskan untuk tetap diam.

2

Sementara Zi Xu melampiaskan amarahnya pada Zi Yi, dia tidak mengintip, jadi kemarahannya akhirnya sedikit mereda.

Dia mengingat sesuatu yang penting dan bertanya, "Mengapa kamu tidak menghadiri ujian bulananmu?"

Sebelum Zi Yi mengucapkan sepatah kata pun, dia meraung, "Apakah kamu ingin menjadi putus sekolah?"

Zi Xuan akhirnya memecah keheningannya dan tiba-tiba berkata, "Dia mengatakan bahwa Ayah kaya, jadi tidak masalah jika dia belajar."

Mata Zi Yi berkilau saat dia melihat Zi Xuan saat dia duduk dengan patuh di sofa.

Dia pasti sangat ingin Zi Xu memarahinya, kan?

Benar saja, Zi Xu sangat marah saat dia mendengar ini. "Itukah yang selama ini kamu pikirkan? Sangat baik!"

Dia meraung padanya dengan kecewa dan wajahnya marah. "Kalau begitu, kamu tidak punya urusan bersekolah atau mengikuti ujian masuk perguruan tinggi."

"Mulai sekarang, saya tidak akan memberi Anda sepeser pun dan saya akan menyita semua mobil balap Anda! Saya ingin melihat apa yang Anda mampu jika Anda tidak memiliki uang saku!

Dia memperingatkan Li Peirong, "Jika Anda diam-diam memberinya uang saku, saya akan membuatnya bekerja di kantor."

"Xu, jangan ..."

"Jangan katakan lagi." Zi Xu menatap Zi Yi. "Pergilah ke kamarmu dan bertobatlah atas perbuatanmu."

Zi Yi menuju ke atas.

Suara manis Zi Xuan tiba-tiba datang dari belakang. "Jangan marah, Ayah. Wali kelas saya mengatakan bahwa saya melakukannya dengan sangat baik untuk ujian bulanan saya baru-baru ini, jadi saya tidak memiliki masalah untuk masuk ke Universitas Metropolis. "

3

Suara Zi Xu, seperti yang diharapkan, menjadi tenang. "Saya senang Anda bisa masuk ke Universitas Metropolis. Anda harus bekerja keras. Jika Anda butuh sesuatu, katakan saja pada ibumu. Pastikan kamu makan dengan baik saat makan siang di sekolah."

"Oke, Ayah."

"Jika kamu berhasil sampai ke Universitas Metropolis, aku akan membeli sebuah kondominium kecil untuk kamu tinggali di dekat kampus."

"Oke, Ayah."

Zi Yi memasuki kamarnya dan menutup pintu. Hal pertama yang dia lakukan adalah menghapus riasannya, mandi, dan berganti pakaian.

Dia baru saja keluar dari kamar mandi, dan mengenakan piyama sambil mengeringkan rambutnya, ketika dia mendengar seseorang mengetuk pintu.

Dia berjalan untuk membuka pintu untuk melihat Zi Xuan berdiri di luar.

Mata Zi Xuan dipenuhi dengan penghinaan saat dia dengan tegas memperingatkannya. "Aku harus belajar keras, jadi sebaiknya kamu tidak bersuara."

Saat dia selesai berbicara, dia pergi.

Zi Yi dengan dingin mengerutkan bibirnya saat dia melihat Zi Xuan dari belakang.

Dia menutup pintu dan mengakses internet di ponselnya. Perguruan tinggi sangat penting bagi orang-orang di negara ini. Karena Universitas Metropolis adalah universitas terbaik, ratusan ribu siswa bersaing untuk mendapatkan 1000-2000 tempat yang tersedia di sekolah.

Namun, ada sedikit lebih dari sepuluh slot rekrutmen independen di Universitas Metropolis setiap tahun.

Zi Yi tiba-tiba merasa bahwa masuk ke Universitas Metropolis bisa menyenangkan ketika dia memikirkan tentang sikap Zi Xuan, jadi dia meretas halaman rekrutmen independen Universitas Metropolis dan mendaftar sendiri.

6

...

Zi Xu tentu bersungguh-sungguh dengan apa yang dia katakan. Keesokan harinya, dia meminta asistennya untuk mengeluarkan Zi Yi dari sekolah.

Zi Yi tidak membuat keributan dan tinggal di kamarnya sepanjang hari.

Ini membuat Li Peirong cemas.

Sepulang sekolah, Zi Xuan pulang ke rumah untuk melihat ibunya duduk di sana tampak khawatir. Dia berjalan mendekat, duduk di sampingnya, dan bertanya dengan heran, "Bu, bukankah menyenangkan dia tinggal di rumah? Dengan begitu, Ayah tidak akan marah."

Li Peirong meliriknya dan berkata, "Kamu masih kecil, jadi kamu tidak mengerti."

Dia merasa tidak nyaman ketika Zi Yi tidak menimbulkan masalah.

Zi Xuan tidak tertarik. Dia berdiri dan berkata, "Apa pun itu, saya hanya tidak ingin dia memengaruhi revisi saya."

Dia menuju ke atas.

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di luar di halaman.

Zi Xuan menghentikan langkahnya dan menunggu.

Tak lama, Zi Xu dengan cepat masuk dengan ekspresi gugup di wajahnya saat dia bertanya, "Di mana Yiyi?"