Happy Reading 📖
"Celine, Ayah mau ngomong sama kamu" Celine berbalik badan lalu menatap Liam dengan khas bangun tidur.
Sekarang ini sudah menunjukan pukul 3 pagi, dari sepulangnya Celine dari resepsi ia belum bisa tidur sama sekali.
"Ayah punya rekomendasi tempat sekolah dari sahabat Ayah" Ucap Liam.
"Kamu sekolah disana ya" Liam meraih gelas kaca lalu menuangkan teh hangat.
Celine menengguk susu coklatnya lalu memikirkan apakah ia harus sekolah yang di rekomendasikan Liam atau sekolah pilihan nya.
"Kamu masuk sekolah minggu depan"
"Sebenarnya gapapa si Yah aku sekolah dimana aja" Celine meletakkan gelas nya di meja lalu duduk dan menatap Liam.
"Bagus kalau gitu, nanti Ayah bilang sama sahabat Ayah kalau Putri Ayah mau sekolah disana"
Celine terkekeh kecil dan malu ketika Liam mengatakan 'putri ayah'
"Kamu tidur ya besok weekend, kita jalan jalan" Celine menggeleng cepat lalu berdiri dan menghampiri Liam.
"Gausah Yah, Celine mah dirumah aja" Celine melingkarkan tangan nya di leher Liam dari belakang.
"Nanti Celine ganggu tidur Ayah sama Bunda" Bisik Celine lalu segera berlari naik ke atas.
Liam terkekeh geli namun lama lama menjadi tawa renyah, Celine yang mendengar itu dari kamar hanya bisa tersenyum senang.
Celine membuka laptop nya dan tidak ada niatan untuk tidur hari ini. Movie apa yang harus ia tonton pagi ini, hm?
***
Celine terkejut ketika mendengar ketukan pintu dari luar, Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 6 pagi.
Aishh, waktu begitu cepat, dengan tergesa gesa Celine melangkah ke ranjang dan menarik selimut untuk berpura-pura tidur.
"Celine, bangun sayang ayo kita jalan jalan pagi ini!" Ketukan itu semakin tidak terdengar lagi mungkin Bunda sudah pergi dari depan kamar nya.
Celine celingak-celinguk dan mengendap endap seperti maling lalu sedikit demi sedikit membuka pintu kamar.
kosong.
Celine menghela nafas lega lalu berjalan ke arah kaca dan langsung mengacak acak rambutnya seperti orang bangun tidur.
Setelah itu, Celine turun dan melihat Liam dan Bunda yang sedang sarapan bersama.
"Baru bangun sayang?" Tanya Bunda.
"Iya Bun" Mata nya tidak sengaja melirik Liam yang sedang tersenyum mengejek.
"Sayang, Celine kayanya semalam" Celine membulatkan matanya lalu menatap Liam sambil mengisyaratkan untuk tidak lemes dengan tangan nya.
"Kayanya ga-"
"Uhukkk Celine ngelindur Bunda" Kata Celine cepat sambil menampilkan senyum gugup nya.
"Oh ya? baru kali ini kamu ngelindur, ya sudah ayo sarapan" Celine mengangguk kecil lalu mencibir ke arah Liam.
"Celine ga ikut jalan jalan ah, mau pergi sama temen"
"Emang nya Putri Ayah udah ada temen?" Tanya Liam.
Celine meletakkan sendok nya lalu menatap Liam dengan wajah kesal. "Saya sudah punya temen Pak, jadi jangan mengejek"
Liam terkekeh geli lalu kembali menatap piring nya. Bunda tersenyum kecil melihat interaksi Liam dan Celine.
***
Celine benar benar bertemu teman baru nya di sebuah Galeri lukisan di ibu kota, Mereka bertemu di sosial media dan memutuskan untuk bertemu.
"Celine!" Celine yang disebut nama nya pun menoleh ke sumber suara dan melihat wanita cantik yang sedang melambaikan tangannya.
Celine tersenyum lalu melambaikan tangannya. Wanita itu mendekati Celine lalu memeluknya pelan.
"Canci banget si" Puji Wanita itu.
Perempuan itu bernama Lizzy. Rambutnya yang panjang hitam legam, hidung nya yang mancung dan badan yang bodygoals.
Lizzy merangkul bahu Celine lalu masuk kedalam Galeri. Lukisan nya sangat sangat bagus dan indah.
Sampai sampai kita hanya bisa melongo melihat banyak nya lukisan cantik. Lizzy bahkan membeli satu lukisan yang cukup terbilang mahal.
Lizzy berkata lukisan ini bukan karena harganya yang mahal tapi karena hanya ada satu lukisan dan yang melukis adalah pria tampan.
"Gua beli karena dia tampan" Ucap Lizzy saat keluar dari Galeri lukisan.
Omong-omong Celine juga membeli satu lukisan mini yang akan ia pajang di nakas tempat tidur nya.
Mereka masuk kesalah satu toko makanan dan membeli satu loyang seafood dan nasi goreng kimchi.
"Oppa!" Gumam Lizzy.
Celine yang mendengar nya hanya bisa mengerutkan keningnya. Lizzy yang mengerti Celine tidak tau segera meraih ponselnya dan memperhatikan Oppa korea.
Celine berdeham kecil sambil tersenyum kecil menatap Lizzy. "See? lebih tampan dia dari pada tukang lukis yang tadi"
"Lebih ganteng yang lukis tadi"
Lizzy mengubah mimik wajah nya menjadi datar. "Terus lu bilang Oppa gua jelek?!"
Celine mengangguk kecil.
"CELINE!!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine : Possessive Ex ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤️ possessive ex boyfriend Celine (17) bersama Bundanya berpindah negara dari Swedia ke Indonesia, tujuannya tak lain dan tak bukan karena Bunda akan menikah 'lagi' dengan laki laki berasal dari negara kelahirannya, Indonesia...