Happy Reading 📖
Morgan meraba sisi sampingnya yang ternyata sudah kosong, ia mengedarkan pandangannya dan melirik Celine yang sedang terduduk di lantai sambil melihat isi lemari Morgan.
Celine menemukan berbagai benda dan foto di dalam laci milik Morgan katakanlah Celine tidak sopan karena menguak isi laci seseorang.
Tapi Celine menemukan berbagai macam benda yang sebelumnya ia tidak pernah lihat. Celine tidak bisa menjelaskan tapi itu seperti lampu yang sudah pecah dan di satukan kembali dengan acak. Tidak beraturan.
Atau polaroid yang di foto kan dari belakang dengan cahaya yang minim. Polaroid itu sudah sedikit kusam dan terdapat bekas garis tekukan.
Morgan duduk di tepi ranjang sambil menatap Celine datar. Morgan biarkan Celine mengacak acak laci itu.
Celine membulatkan matanya menemukan rantai bekas yang sudah karat dan meninggalkan sisa darah di pinggiran nya.
Celine menoleh takut ke arah Morgan lalu segera mengembalikan lagi barang barang yang ia keluarkan ke dalam laci.
Morgan mendekati Celine lalu meraih ikat rambut di nakas kemudian Morgan meraup rambut Celine dan di ikat tidak kencang dengan ikat rambut.
"Mau pergi keluar?"
Morgan mengelus leher Celine yang terdapat banyak kissmark . Morgan tersenyum miring melihat banyak nya tanda di tubuh Celine.
Celine hanya memakai kemeja putih milik Morgan dan celena pendek yang ia pakai kemarin.
"Aku gant–"
"Gausah ganti baju. Kaya gini aja udah cantik banget" Morgan mengelus pelan rahang Celine lalu mengajaknya pergi keluar.
Celine menutup leher nya gugup saat mereka sudah keluar apartemen, beberapa orang menatap nya dengan ringisan pelan.
"Morgan aku ganti baju dulu"
Celine menahan tangan Morgan sebelum mereka sampai di parkiran apartemen. Morgan mengerutkan keningnya lalu merangkul bahu Celine.
"Kenapa? aku udah bilang kan kamu cantik banget"
"Tapi aku malu"
"Kenapa malu kan pake baju"
Celine menghela nafas dan mengedarkan pandangannya melihat orang orang yang berbisik bisik.
***
Morgan menggenggam tangan Celine dan masuk ke dalam markas yang biasanya ia tempati bersama Fadil dan Fiky.
"Mor, welkom bek di markas mofafi. Morgan Fadil Fiky" Kata Fadil sambil menggigit pizza.
Fiky menjitak kening Fadil dan di balas ringisan pelan sambil mengusap usap keningnya yang memerah.
Celine terkekeh kecil dan duduk di samping Morgan. Fadil menyipitkan matanya melihat ke arah Celine. Celine yang di tatap seperti itu langsung menutup leher nya.
Morgan melirik Celine lalu menatap Fadil tajam. Ia mendorong kepala Fadil sampai terbentur kepala sofa.
"Aciaaaaaw Morgan udah besar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine : Possessive Ex ✓
Fiksi RemajaFollow terlebih dahulu ❤️ possessive ex boyfriend Celine (17) bersama Bundanya berpindah negara dari Swedia ke Indonesia, tujuannya tak lain dan tak bukan karena Bunda akan menikah 'lagi' dengan laki laki berasal dari negara kelahirannya, Indonesia...