Happy Reading 💗
"Mampus gua telat!"
Celine dengan tergesa gesa turun dari lantai dua dan segera menghampiri meja makan karena keluarganya sudah menunggu.
Tapi sayang nya Celine tidak bisa ikut sarapan bersama karena mepet nya waktu kelas kuliah.
"Lama banget sih Ka!" Ucap Vino ketika Celine sudah di meja makan.
"Ayah Celine langsung berangkat ya, kelas Celine mau mulai" Ucap Celine pada Liam.
"Ga sarapan dulu?" Tanya Liam, sang Ayah.
Celine menatap menu sarapan dan hanya mengambil dua roti berisi selai coklat dan strawberry. Dan menengguk segelas susu.
"Celine bawa ini aja" Jawab Celine lalu segera bergegas keluar rumah.
Celine segera menaiki motor nya dan pergi ke kampus, untung saja di perjalanan semua nya lancar tanpa macet. Jadi, Celine bisa lebih cepat sampai ke kampus.
Celine memarkirkan kendaraannya dan menatap sekeliling dengan heran karena begitu banyak nya mahasiswa baru yang datang.
Karena waktu terus berjalan, Celine segera membelah lautan manusia untuk mencapai ke gedung fakultas nya.
Namun dari arah belakang Celine merasa ada yang menarik ujung baju nya. Celine menoleh dan betapa terkejutnya ia melihat sosok laki laki yang sampai saat ini ia hindari.
"H-Hai"
"Morgan?" Gumam Celine pelan.
Betapa terkejutnya ia menemukan laki laki yang sudah bertahun tahun tidak ia jumpai dan berakhir bertemu disatu tempat yang tidak terduga.
Celine menepis tangan laki laki itu yang masih memegang ujung baju nya. Celine menggeleng pelan dan langsung berlari menjauh dengan pikiran yang kembali ke tahun tahun sebelumnya.
Morgan yang sama sama terkejut masih tetep berdiri dengan tatapan yang terus menatap Celine yang berlari menjauh.
"Celine" Lirih Morgan.
***
Selama kelas Celine berlangsung pikiran nya sama sekali tidak ada materi yang disampaikan dosen, justru memikirkan bagaimana ia bisa bertemu Morgan. Bagaimana Morgan bisa sampai ke negara ini.
Memikirkan nya saja membuat nya ia pusing tujuh keliling. Mengapa juga Morgan masuk ke universitas yang sama dengan nya di negara ini. Masih banyak universitas negeri yang ternama.
Celine tidak mau mengulangi kejadian yang sama dengan tahun tahun kemarin. Celine sudah lelah dengan laki laki.
"Celine di cariin noh" Kata Dinda.
Celine mendongak menatap Dinda. "Siapa?" Dinda hanya menaikan bahu nya sebagai jawaban.
Celine segera pergi keluar kelas karena kelas sudah selesai 5 menit yang lalu. Ia kembali dikejutkan oleh Morgan yang berdiri didepan kelas nya.
Tanpa berbicara sepatah katapun Morgan menarik tangan Celine dengan cukup keras. Celine mencoba menahan diri untuk tidak terbawa oleh tarikan Morgan tapi nyata nya kekuatan Morgan lebih besar.
Lagi lagi Celine tidak bisa menahan diri dan terbawa oleh tarikan Morgan sampai di parkiran.
"Celine?" Morgan meraih kedua pipi Celine dan mengelus nya pelan. Tentu saja langsung ditepis oleh Celine.
Morgan tersenyum kecil, senyuman yang sudah hilang bak ditelan bumi kembali hadir karena Celine.
"Aku seneng banget ketemu kamu!!"
Morgan memeluk Celine dengan erat membawa nya masuk kedalam pelukan hangat. Celine segera mendorong dada bidang Morgan untuk menjauh.
"Apaan sih, gua ga kenal sama lu main tarik tarik aja" Ucap Celine kemudian melenggang pergi.
Morgan menyusul Celine dan menghalang jalan. "Aku Morgan, kamu lupa?" Tanya Morgan dengan mata berkaca-kaca.
Celine menelan saliva nya dengan gugup melihat tatapan terluka dari mata Morgan. Morgan kembali mendekat tapi Celine dengan sigap mundur berlahan.
Hati Morgan seperti teriris melihat Celine seperti ini, seperti bukan Celine yang ia kenal.
"Celine, Morgan kangen" Morgan menundukkan kepalanya dengan kedua tangan yang menyatu didepan dada.
Morgan menggeleng geleng kan kepalanya. "Morgan ga bisa kalau ga sama Celine"
Morgan menyerka air mata nya yang jatuh. "Morgan mau Celine yang dulu"
Celine meringis pelan melihat betapa terluka nya Morgan dengan kedua mata yang memerah. Celine harus bisa menahan diri untuk tidak memeluk Morgan.
"Pliss" Morgan menggosok gosokkan tangan nya dengan air mata yang terus berjatuhan.
"M-Morgan k-kangenn" Ucap Morgan dengan sesenggukan.
"M-Morgan m-minta maaf kalau Morgan ada s-salah" Wajah Morgan sudah memerah seperti kepiting rebus tapi Celine tetap diam dengan wajah datar nya.
Hal itu membuat Morgan geram karena terus dicueki oleh Celine. Morgan menarik rambutnya sendiri karena merasa pusing dengan Celine yang tidak melakukan tindakan apa apa.
Untung saja parkiran sedang tidak banyak orang bisa gawat kalau terlihat anak kelas lain jika Celine sedang menangisi anak orang.
Celine sebenarnya sudah tidak tega melihat Morgan seperti ini tapi kejadian beberapa tahun lalu terlintas dipikirannya dan membuat Celine berfikir dua kali.
"Gausah nangis" Morgan mendongak menatap Celine dan berhenti menangis.
"Celine inget Morgan?" Tanya nya antusias. Celine mengangguk pelan.
Morgan yang melihat itu tersenyum cerah lalu mengusap wajah nya yang memerah. Celine segera melenggang pergi namun Morgan mengikuti nya dari belakang.
Celine merapihkan semua buku buku nya dan segera pergi ke kantin dengan Morgan dibelakangnya.
Celine berharap Morgan tidak membuat kekacauan seperti beberapa tahun kemarin. Celine takut jika Morgan akan terus mengganggu nya seumur hidup.
Tragedi itu masih tersimpan rapih di ingatan nya begitu membenci laki laki yang menjadi biang dari semua nya.
Kini kembali hadir didepannya setelah mencoba menghindar selama beberapa tahun. Semua terasa sia sia.
To be continued
Ini adalah extra part yang aku buat terakhir untuk cerita Celine.
aku belum tau akan ada sequel atau tidak bantu komen aja ya, aku juga ada cerita baru lagi untuk kalian jadi bisa cek di profil aku.
mungkin kalau Celine dilanjut Morgan akan aku buat jadi childish. karena efek sakit nya.
Rabu, 17 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine : Possessive Ex ✓
Teen FictionFollow terlebih dahulu ❤️ possessive ex boyfriend Celine (17) bersama Bundanya berpindah negara dari Swedia ke Indonesia, tujuannya tak lain dan tak bukan karena Bunda akan menikah 'lagi' dengan laki laki berasal dari negara kelahirannya, Indonesia...