Chapter 15

18K 1K 24
                                    

Happy Reading 📖

Morgan mendorong tubuh Celine masuk ke dalam kamar ia tersenyum tipis sebelum menutup pintu dan menguncinya dari luar.

Morgan melangkah keluar apartemen dan pergi ke rumah Veran untuk mengambil beberapa berkas untuk di berikan ke temannya.

"Morgan!"

"Kembalikan Celine cepat, mereka selalu bertanya tanya dimana anak nya. Kamu simpan dimana Celine!?"

"Kenapa menahan orang kaya Celine?"

"Kamu mau seperti Ayah di tinggal ibu kamu?!"

Veran bersuara sambil mengikuti Morgan naik ke atas dan sampai di ruang kerjanya. Morgan melirik tajam Veran lalu menggeleng.

"Ayah aja yang ga becus jaga ibu sampe bisa lolos walaupun udah di kurung"

Morgan tersenyum smirk ke arah Veran lalu pergi dari ruang kerja nya. Veran tetap mengikuti Morgan sampai halaman dan menahan tangan nya.

"Biarin dia pergi, dia ga cinta sama kamu"

"Morgan yang cinta, kalau Celine ga cinta ga masalah yang penting Morgan cinta"

Veran menatap kepergian Morgan dengan tatapan sendu, seakan teringat tentang beberapa tahun sebelum Morgan lahir. Veran seperti melihat dirinya yang dulu di tubuh Morgan.

***

Morgan menyerahkan berkas berkas yang harus di selesaikan oleh perempuan di depannya. Lizzy.

Morgan menatap jam tangan di pergelangan tangannya. "4 jam harus selesai"

"Enak aja ga bisa, gua juga sibuk persiapan comeback nya id-"

"Lizzy!"

Lizzy memutar bola matanya kesal dan mengangguk singkat pada akhirnya. Ia juga butuh uang untuk membeli tiket atau merchandise.

Ini salah satu pekerjaan yang di perintahkan oleh Veran namun Morgan kembali memerintahkan Lizzy untuk mengerjakan pekerjaannya.

Morgan terlalu sibuk dengan Celine.

"Mau kemana?" Tanya Lizzy.

Morgan hanya melambaikan tangannya sekilas dan melanjutkan langkahnya untuk cepat masuk kedalam mobil dan bertemu Celine di apartemen.

Celine menutup mulutnya terkejut dengan apa yang ia lakukan sekarang. Celine memecahkan kaca jendela menggunakan bangku rias yang ada di kamar nya.

sial.

mati kau Celine.

Awalnya Celine hanya coba coba untuk mencari jalan keluar dengan memecahkan kaca jendela. Namun ia urungkan ketika melihat ke arah bawah. Kamar nya ada di lantai 8.

Celine menutup wajah nya dan meringis tertahan bagaimana jika Morgan tau dan akan lebih mengekangnya.

"Kenapa gua baru inget anj!"

"Ceroboh banget" Lirih Celine.

Celine mendekati kaca jendela dan menyembulkan kepalanya keluar. Angin kencang membawa rambutnya kesana-kemari.

Apa waktunya di dunia sampai disini saja?

"CELINE!"

Celine spontan menoleh lalu berlari dan menahan pintu nya supaya Morgan tidak masuk. Saat ini kamar nya sangat berantakan.

"Buka!"

"N-Nanti aku keluar aja gimana"

Morgan mengerutkan keningnya lalu semakin mendorong pintu nya kencang. Celine menahan nya dengan susah payah. Keringat nya mulai turun dari kening.

"Celine!"

"Kamu jangan di depan pintu, mundur 3 langkah" Kata Celine.

Morgan segera mundur 3 langkah lalu tidak lama pintu terbuka dan muncul gadis cantik dengan wajah panik dan keringat di pelipis nya.

Morgan menatap Celine datar lalu tiba tiba Morgan mendorong pintu nya sampai Celine jatuh tersungkur.

Morgan menatap sekeliling dengan kaget, melirik Celine dengan tajam kemudian menjambak rambut Celine dan menariknya untuk berpindah kamar.

"I-Iyaa aku minta maaf, ini sakit"

"M-Morgan, aku minta maaf"

Celine memegangi rambutnya yang jambak erat oleh Morgan. Tubuh Celine terseret dari kamar nya sampai ke kamar Morgan.

Celine menahan isak nya sebelum Morgan mengangkat tubuh nya dan dilempar ke atas ranjang.

Morgan merangkak naik ke atas tubuh Celine. "Mau kemana?"

Celine terdiam dengan mata memerah.

"Mau kemana aku tanya?!"

Celine menggeleng pelan dengan air mata yang menetes. "Maaf"

"Tinggal jawab, mau kemana?!"

"T-Tadi aku–"

Morgan mencengkram erat rahang Celine dan menatap nya tajam. Celine mengatur nafas nya sebelum mulai bercerita.

Belum selesai bercerita tapi Morgan sudah mencium bibir dengan kasar. Celine memberontak dengan menendang ke segala arah karena Morgan menggigit bibir dan juga lidahnya.

"AAAAAARGH!"

***

Morgan mengusap rambutnya yang basah, ia baru saja selesai mandi di jam 3 pagi. Morgan menatap Celine yang tertidur pulas di ranjangnya.

Ia mendekati Celine dan memeluk erat. Celine sangat cantik membuat Morgan enggan mengalihkan pandangan nya. Morgan mengusap pipi Celine pelan takut tidurnya terganggu.

Morgan mengelus punggung Celine naik turun dan mengecup kening nya sekilas. Morgan memejamkan matanya ikut tertidur bersama Celine.

Celine terbangun dengan tangan Morgan di pinggang nya. Ia terduduk lemas lalu mengedarkan pandangannya, ini bukan kamar nya.

Celine bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan baru teringat kejadian semalam, Morgan menciumi tubuh bagian atas nya sampai mampus.

Setelah itu Morgan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Celine dengan nafas putus putus.

Beberapa selang kemudian Celine tertidur pulas dan Morgan entah sedang apa di kamar mandi.


***
sad end ni kalau kaya gini HAHA

Celine : Possessive Ex ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang