Naruto berhenti. Sasuke juga berhenti. Suigetsu menghentikan motornya menyadari Naruto tidak lagi di sampingnya.
"Ada apa?" Suigetsu memanggil.
Itachi pernah bertunangan?
Naruto menatap Sasuke. Tatapan laki-laki itu kosong. Kenapa dia tidak bilang soal ini? Tidak harus sebenarnya. Dan juga kematiannya mungkin hanya sebuah kebetulan yang menyedihkan. Tapi rasanya aneh Sasuke diam saja soal status Itachi.
"Izumi?" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Sasuke lebih ditujukan kepada diri sendiri. "Izumi siapa?"
Lho?
Suigetsu memundurkan motor dengan kakinya. "Ada apa? Kenapa berhenti mendadak? Kau tidak tahu? Yah, bukannya kau harus tahu, dia juga bukan siapa-siapa, cuma putri orang kaya biasa yang menjalin hubungan dengan Itachi. Jadi kematiannya tidak di siarkan di televisi. Eh, kalau kau tidak tahu soal kematiannya, kau tetap menyatakan cinta pada Itachi? Wah, kau mau menikung?"
"Tanyakan siapa Izumi," Sasuke memerintah.
Naruto kelabakan di suruh begitu. Bukankah akan mengundang kecurigaan? Dia teman Sasuke. Logikanya tidak mungkin, dia tidak tahu tentang tunangan kakak temannya.
"Cepat," Sasuke mendesaknya. Dia tampak bingung dengan pandangan yang bergantian memandang Naruto dan Suigetsu.
"Si-siapa Izumi?"
Alis Suigetsu terangkat. "Lho? Tidak tahu?"
Naruto menggeleng kaku. "Sasuke tidak bilang apa-apa soal Izumi. Aku bahkan tidak tahu Itachi telah bertunangan. Ah, seingatku dia tidak pernah bilang statusnya." Naruto harap-harap cemas Suigetsu menerima alasannya tanpa menaruh curiga sedikitpun.
"Dia pasti tahu kau menyukai Itachi dan tidak mau menyakiti hatimu."
"Mungkin juga."
Suigetsu memegang stang di tangan kirinya, tangannya yang bebas dia biarkan terkulai di sisinya. "Izumi dan Itachi itu dijodohkan saat masih kuliah. Mereka sudah bertunangan selama ee... O! Dua tahun. Perempuan yang lumayan cantik dan sering berkunjung ke rumah. Mmh... Tidak ada yang spesial dari kematiannya selain bertepatan dengan yah, kau tahu lah apa. Dia melaju bahkan saat lampu telah berganti menjadi merah, akibatnya menabrak mobil lain."
Kenapa Izumi melaju bahkan saat lampu merah? Apa itu kesengajaan?
Sasuke terus menundukkan kepalanya sehingga Naruto tidak dapat melihat ekspresinya. Kenapa pula Sasuke tidak mengingat Izumi?
"Apa dia bunuh diri?"
"Mungkin ya, mungkin tidak. Orang tuanya sendiri tidak tahu menahu alasan sang putri melakukan tindakan itu. Itachi juga tidak. Kita hanya bisa menebak-nebak. Di hari itu, Itachi harus menghadiri dua pemakaman sekaligus. Tak bisa kubayangkan bagaimana hancur hatinya." Dia memegang setang. "Hei, Sudah mulai gelap." Dia menepuk-nepuk jok motor belakang. "Ayo,naik. Kalau Itachi tidak mau mengantarmu. Aku yang antar. Tidak aman seorang perempuan berjalan sendirian malam-malam."
Tidak terasa hari sudah mulai gelap. Lampu-lampu rumah dan jalanan telah di hidupkan. Naruto dan Suigetsu berdiri tepat di bawah salah satu lampu jalan. Sinar lampu menciptakan bayang-bayang hitam di bawah kakinya. Naruto menunduk, menumpukan tubuh bergantian ke satu lalu satu kakinya. "Itachi bukannya tidak mau mengantarku, aku yang tidak mau dan jawaban yang sama ku berikan untukmu juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You and Goodbye
FanfictionNaruto berdiri di atas jembatan, tiba-tiba seorang pria asing menariknya jatuh hingga kepalanya terbentur. Dari sanalah akar permasalahan. Kepalanya yang terbentur membuat Naruto bisa melihat sesosok hantu. Dia ketakutan setengah mati. Apalagi si ha...