Hai, ini cerita pertama aku yang castnya NCT dream dan mungkin ada juga cast susulan diluar NCT ini boi!
Apabila terjadi kesamaan tokoh, tempat, suasana, dll. Itu semua mungkin karena ke tidaksengajaan dan aku terinspirasi oleh beberapa drakor/flim tapi gak semuanya aku plak-jiplak yah. Be a smart reader, please.
Aku dedikasikan cerita ini untuk diriku sendiri yang lagi kangen-kangennya masa SMA apalagi doi di kelas wkwkwk.
Selamat baca boi <3
***
Berlari lalu menunduk Naka menghela nafas dengan tersenggal-senggal. Naka membuka botol air mineral ditangannya lalu menengguk habis air putih itu sampai habis, mata Naka menangkap sekumpulan anak SMA yang baru saja pulang sekolah. Ada yang sedang bercanda ria di halte, ada yang sedang mojok disudut pagar anak ceweknya malu-malu sembari memeluk buku paket dan anak cowoknya berdiri didepan si cewek sambil menyenderkan satu tangannya pada pagar sekolah, ada juga anak-anak cowok pecicilan yang menggoda anak-anak cewek.
Huh... Melihat itu Naka menghela nafasnya, Naka jadi teringat masa-masa SMA apalagi kisah-kisah di SMA itu menurut Naka adalah masa-masa terindah dalam hidupnya apalagi kisahnya diperlengkapi dengan adanya doi, Naka jadi senyum-senyum sendiri mengingat itu.
"Udah gila ya bang?"
"ASTAGA!" Anak cowok itu tertawa melihat Naka yang terkejut.
"Heh ngapain maneh disini sutijah?"
"Yeh, si abang ngapain disini?"
"Gue suruh jemput lo dodol!"
"Yaudah skuy pulang!"
Alan menarik tangan kakaknya itu dan beranjak pergi meninggalkan eksistensi bangunan sejuta memori didepan jalan teratai no. 05 tempat dimana Naka menjadikannya rumah keduanya.
"Bentar, Lan, aing mau nelpon Echan dulu maneh duluan aja ke mobil."
Alan mengedarkan pandangannya mencari mobil Naka namun nihil Alan tidak melihatnya, "Lo parkir dimana, Bang?"
sembari mengutak-ngatik ponselnya Naka menjawab. "Di depan Tresna."
"Gelo siah! Jauh banget parkirnya sattt!" Naka mendelik mendengar ucapan adiknya itu.
"Udah jug sana sambil olahraga." Alan memutar bola matanya malas kemudian berlalu pergi menuju mobil Naka yang terparkir lumayan jauh kira-kira satu kilo meter dari sekolah Alan karena memang tadinya Naka sedang ingin olahraga.
Dengan cemas Naka menghubungi Echan dan sambungan teleponnya tidak diangkat oleh Echan namun Naka masih mencoba menghubungi Echan dan barulah di sambungan ketiga Echan mengangkat telepon Naka.
"Maneh kangen aing nya?" Terdengar suara serak diujung sana sepertinya Echan habis tidur.
"Chan, aing keur di Bandung yeuh terus tebak cing aing keur dimana?"
("Chan, gue lagi di bandung nih terus tebak gue lagi ada dimana?")
"Di warung remang-remang?"
"GEBLEK SIAH!"
"Biasa aja Nakaaa kuping aing budek nanti."
"Kalem aing ganti kuping monyet."
"Sialan maneh!"
"Tebak buru aing keur dimana?"
"Mmm, di rumah Nadia?"
"Kenapa kesitu sih anying yeuh aing keur di SMA, Chan!!!"
"Ka," Terdengar suara Echan memelan diujung sana dan ada jeda beberapa detik sampai akhirnya suara Echan terdengar lagi bahkan lebih keras.
"Hueeeee, kangen sekolah, Ka, kangen jajan di warung bu Neneng, kangen study tour, kangen jailin cewek-cewek, kangen semua-muanyahhhhhh," Naka terkekeh geli membayangkan ekspresi Echan saat ini.
"Gue juga kangen, Chan."
"Pokoknya libur akhir taun 12 MIPA 1 harus kumpul titik, bye aing mau pengumuman di grup!" Telepon dimatikan sepihak oleh Echan, Naka menghela nafasnya seraya tersenyum sendiri. Naka jadi pengen flashback ke masa-masa emas itu.
Dan inilah kisah Naka dan kawan-kawan sewaktu SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future! (Alternative Universe)/ NCT DREAM
FanfictionIni kisah Echan dan kawan-kawan pada saat mereka masih dalam masa putih abu-abu.