"Don't stay awake for too long, don't go to bed,
I'll make a cup of coffee for your head
It'll get you up and going out of bed~"Lagu yang sempat viral pada masanya itu terus diputar di rumah kontrakan the dreams—ya, begitulah sebutan untuk Echan, Naka, Jeno, Mark, Alle, Arjuna, dan Jisung yang dicetuskan oleh Mark tadi siang di sekolah—sebenarnya rumah mereka masih di Bandung namun mereka memutuskan untuk hidup mandiri dengan cara mengontrak rumah satu lantai yang lumayan luas dan besar. Rumah yang sudah lima bulan mereka tinggali ini adalah rumah kontrakan milik keluarga Alle. Tadinya sih mereka gak akan ngontrak di rumah milik keluarga Alle namun mami Alle memaksa mereka dengan alasan agar ia tidak cemas pada anak keduanya itu.
Kali ini the dreams minus Naka pulang dengan membawa tiga beban baru—Lucas, Hendri, dan Iyang atau sering dipanggil Ayang atau Yangyang—mereka berkumpul bukan tanpa maksud. Arjuna sepertinya sangat ingin memajukan ekskul komunika and entertainment jadi Arjuna mencetuskan ide untuk kumpulan dikontrakkan the dreams. Jelas Lucas malas namun dengan sogokan-sogokan yang diberikan Alle akhirnya Lucas mau juga untuk kumpulan. Kata si Lucas sih, "Buat apa kumpulan kalau bentar lagi kita bakal gulung tikar?"
Ya, ketua ekskul yang satu itu penuh dengan kepasrahan dan kemalasan yang haqiqi. Lucas sendiri ketika ditanya alasan masuk ekskul yang hampir runtuh itu menjawab, "Itu ekskul satu-satunya yang gak ngeluarin effort dan dapet nilai B- di raport. Lumayan." Pantas saja ia pasrah-pasrah saja.
"Sok, ini mau kumaha?" Tanya Echan karena dari tadi Lucas, Hendry, dan Yangyang sibuk main hp katanya "Lumayan WiFi kencang dan gratis."
Mark melirik kearah Lucas. "Tau tuh ketuanya aja sibuk maen hape terus."
Hendry yang merasa tidak enak akhirnya menyudahi memainkan hpnya. "Cas, buruan, Cas."
"Buruan apaan?"
"Kita kan mau ngomongin ekskul, Cas."
"Sok terserah kalian Weh, gue ngikut."
Arjuna melotot, "Lah, bang lu kan ketuanya." Lucas menoleh pada Arjuna namun kembali memfokuskan perhatiannya pada ponselnya lagi.
"Dry, lu wakil sekarang. Wakilin gue gih." Titahnya seenak jidat.
"Cas, udahan dulu sih main hpnya Lo tuh ketua disini, Cas. K.E.T.U.A!" Mendengar ucapan Hendry yang penuh penekanan Lucas akhirnya menyudahi acara main hpnya dan secuil rasa tidak enak muncul ketika para juniornya menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
Lucas menegakkan tubuhnya lalu berdehem kecil. "Ekhem, sorry banget guys gue belum bisa bawa sesuatu bahkan untuk kepemimpinan sekalipun bawa diri aja gue suka kadang khilaf jangan dicontoh, ya?"
The dreams ramai-ramai berucap dalam hati. "Untung masih tau diri."
"So... Kita mau bahas apa dulu nih? Jun, Lo punya opini apa buat ekskul kita? Gue liat Lo paling semangat buat masuk."
Juma membenarkan posisi duduknya, "Ini bang, gue pengen istilahnya angkat derajat ekskul ini bang dan motivasi utamanya sih supaya masa SMA gue dan temen-temen gue gak gini-gini aja, ya, gue sama temen-temen gue pengen keluar dari zona nyaman intinya. Sebenernya gue udah mau masuk dari dulu cuma ya, males aja nah kebetulan pihak sekolah mewajibkan satu anak satu ekskul jadi, ya, gini... Gue sama temen-temen gue joint di komunika and entertainment." Jelas Arjuna, Lucas nampak mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Wah, mulia sekali, gue sih masuk ekskul ini karna ada bang Lucas." Timpal Yangyang lalu ia dan Lucas tos-tosan ala lelaki.
"Yaudah, karena gue gak tau apa yang harus dibahas gue serahin bahasan kita sama Arjuna deh, kayaknya dia bisa pengalaman banget sama yang ginian." Ucap Lucas tapi apa yang Lucas katakan memang benar, Arjuna itu sempat jadi ketua OSIS di SMP-nya jadi pemikiran Arjuna kadang lebih terbuka dibandingkan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future! (Alternative Universe)/ NCT DREAM
FanficIni kisah Echan dan kawan-kawan pada saat mereka masih dalam masa putih abu-abu.