7

2.6K 313 14
                                    

Sudah lima hari sejak perjanjian Nishinoya dan Atsumu dilakukan. Selain itu, dirinya masih di Hyogo. Itu artinya jarak antara dirinya dan Nishinoya semakin besar. Dan kemungkinan Nishinoya akan 'gelisah' karena jauh dari Alpha-nya semakin besar.

"Tetapi bagaimana kalau Nishinoya akan tenang-tenang saja sampai dua hari ke depan? Apa itu artinya aku kalah?" Gumam Atsumu.

Ia sangat kesal. Harga dirinya sebagai Alpha serasa diinjak-injak. Walaupun malam itu memang suatu hal yang tidak bisa dibenarkan. Tetapi ketika ia menggigit tengkuk Nishinoya dan menjadikan nya mate itu ia sedang dikendalikan insting Alpha-nya. Ia secara tidak sengaja menjadikan omega itu mate nya.

"..hah, andai saja aku bisa menahan insting Alphaku," Atsumu mengusap wajahnya.

"Sebaiknya, aku segera pergi ke Tokyo."

***

Di sinilah Nishinoya. Sendirian di Apartemen nya karena Yaku sedang latihan bersama tim nya. Dan sekarang adalah hari libur sehingga ia tidak mempunyai kesibukan apapun.

"Aku bisa mati karena bosan," Ucapnya sembari mengobrak-abrik rak dekat TV.

Ia menghela napas kasar. Tidak ada sesuatu yang bisa menghilangkan rasa bosan nya di sini. Ia juga malas ke luar rumah. Nanti malah bertemu dengan Atsumu secara tidak sengaja.

Mengingat Alpha itu malah membuatnya kesal. Seenaknya ia ingin dirinya tinggal bersama Alpha sialan itu. Ia ini adalah seorang omega yang suka kebebasan.

"Lagipula dibandingkan lelaki, aku lebih suka perempuan. Maksudku, perempuan itu mempunyai dada dan bokong yang besar!" Ucap Nishinoya sembari merentangkan tangan nya saat menyebut kata 'besar'.

"Jika aku memang harus hidup dengan Alpha, lebih baik jika Alpha itu adalah seorang wanita! Bayangkan, aku bisa memeluknya sambil menyender di dadanya yang empuk itu!" Nishinoya antusias.

Ya, Nishinoya bukanlah seorang omega polos. Sedari dulu ia selalu tertarik dengan perempuan. Walaupun ia tidak terlalu suka Alpha, tetapi pengecualian untuk Alpha wanita. Tetapi kalau boleh jujur ia lebih suka beta.

"Ah, aku jadi teringat dengan beta yang cantik saat aku SMA," Nishinoya memeluk bantal sofa nya dengan erat.

Memikirkan perempuan membuat perasaan nya membaik. Perempuan memang hebat!

"Aneh, kenapa kepalaku tiba-tiba pusing."

Nishinoya memegangi kepalanya yang terasa pusing. Penglihatan nya agak mengabur. Keadaan disekitarnya terlihat berputar-putar.

"Mungkin aku kurang istirahat," Ucapnya.

Ia pun merebahkan dirinya di Sofa. Sebelah tangannya memeluk bantal dan yang sebelah ia simpan di atas kepala. Namun ia sama sekali tidak bisa tidur.

Ia mengelus tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin. Seluruh badannya terasa lemas. Gawat! Ia harus segera mengambil obat yang diberikan Kenma.

Dengan kaki yang lemas, Nishinoya memaksakan diri untuk melangkahkan kakinya ke kamar. Ia mengambil botol obat yang ada di atas nakas. Dengan cepat ia menelan satu pil. Karena dosisnya cukup kuat, maka dianjurkan untuk hanya memakan satu pil saja.

"T-tolong.."

Kakinya sangat lemas sampai ia tidak bisa berdiri. Ia memeluk lututnya dengan erat. Takut. Itu yang ia rasakan.

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang