16

1.9K 186 40
                                    

"Kenapa?" Tanya Nishinoya bingung.

"Karena aku semalam bermimpi buruk," Atsumu menjawab dengan jujur.

Nishinoya terlihat ragu untuk setuju. Mereka ini bukan pasangan. Bukan kah akan terlihat aneh jika Nishinoya langsung menyetujuinya?

"Bagaimana?" Tanya Atsumu.

Ia melihat Atsumu yang menatapnya penuh harap. Hah, sepertinya malam ini akan terasa canggung baginya.

Nishinoya menghela napas sebelum menjawab, "Baiklah."

Mata Atsumu berbinar mendengar persetujuan dari Nishinoya. Wah, ternyata ini tidak sesulit yang ia kira.

"Kalau begitu ayo kita tidur!" Atsumu langsung melompat ke ranjang.

"Sebentar! Kita tidur di kamarmu?" Tanya Nishinoya tidak terima.

Sebelah alis Atsumu terangkat, "Di mana lagi? Di kamarmu yang berantakan itu?"

Urat-urat di kepala Nishinoya menegang. Berantakan katanya? Bukankah dia yang membuat kamarnya berantakan oleh pakaian miliknya?

"Apa?! Kau bilang kamarku berantakan?! Asal kau hmpp-"

Atsumu langsung membekap mulut Nishinoya ketika lelaki kecil itu mulai mengeluarkan suaranya yang menggelegar.

"Aku malas berdebat, ayo kita tidur saja," Ucap Atsumu sembari menuntun Nishinoya ke ranjangnya.

Mau tidak mau Nishinoya berbaring di atas ranjang milik Atsumu. Ia menekuk wajahnya seolah-olah ia terpaksa menyetujui keinginan Atsumu.

Ia merasakan adanya gerakan di ranjang ketika Atsumu hendak berbaring di sebelahnya. Entah kenapa detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Tanpa sengaja ia juga menggigit bibir bawahnya.

"Kenapa wajahmu seperti itu? Kau ingin buang air besar?" Ejek Atsumu.

Lelaki ini! Bisa tidak sedetik saja ia tidak membuat kesal Nishinoya? Rasanya ia ingin menjambak rambut kuning ini.

Atsumu membaringkan tubuhnya di sebelah Nishinoya. Keduanya menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Kenapa suasananya jadi canggung? Apa karena Nishinoya tidak membalas ejekan nya? Atau karena dirinya belum mandi sejak pagi?

Hah?

Dia belum mandi.

Bagaimana jika Nishinoya pergi ke kamarnya karena tidak kuat dengan bau badannya?

"Aku belum mandi," Atsumu tidak sengaja mengucapkan itu.

"Pantas saja aku merasa ada bau bangkai dari tadi," Ejek Nishinoya.

Wah, omega ini memang tidak tanggung-tanggung ketika mengejek.

Atsumu dengan cepat berlari ke kamar mandi karena merasa malu pada Nishinoya. Di sisi lain, omega itu mengatakan ejekan tadi hanya untuk mencairkan suasana. Ternyata Sang Alpha malah menganggap serius.

Nishinoya mencoba menutup matanya untuk tidur. Tetapi ia tidak bisa tidur. Debaran jantungnya terdengar jelas. Suara jam yang ada di dinding pun terdengar sangat jelas dan menambah kecanggungan di kamar ini.

Suara shower mulai terdengar. Suara detak jantung Nishinoya semakin tidak karuan. Apalagi ditambah fakta bahwa dia sekarang tidur di ranjang Atsumu dan Alpha itu sekarang sedang mandi.

Pipi Nishinoya memanas. Tetapi lelaki itu heran, kenapa ia merasakan hal ini? Apa karena ia malu? Tapi kenapa ia malu? Karena Atsumu akan tidur dengannya? Atau karena Atsumu sedang mandi?

Perutnya terasa tidak nyaman. Apakah karena bayi nya? Tapi dadanya juga terasa tidak nyaman. Ia tidak akan bisa tidur jika terus seperti ini.

Ia menampar pipinya dengan kuat untuk menyegarkan pikirannya.

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang