17

224 34 6
                                    

Nishinoya memandang kesal ke arah Atsumu yang berbaring di atas sofa sembari menonton televisi. Entah kenapa hari ini pria berambut pirang itu hanya berdiam diri di apartemen, padahal kemarin-kemarin dia sudah seperti orang tersibuk di dunia dan bepergian ke sana kemari.

"Hei, kau ini pengangguran ya?" Cerca Nishinoya.

Atsumu menoleh lalu menjawab, "Aku ini atlet dan sekarang sedang off-season, jadi aku punya banyak waktu luang."

Ck, Nishinoya juga tahu kalau sekarang sedang off-season. Dia juga suka voli tahu! bahkan temannya adalah seorang pro dan pemain timnas seperti pria di depannya itu. Yah, tapi jika ia melanjutkan percakapan tentang voli dengan Atsmu hanya akan membuatnya sakit kepala, jadi lebih baik dihentikan saja.

"Oh! ada yang harus kita bicarakan," Ucap Atsumu sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

Tangan Atsumu menepuk-nepuk bagian sofa yang masih kosong. Mau tidak mau Nishinoya menurutinya dan duduk di bagian kosong itu.

"Kita harus membicarakan mengenai nutrisi bayi, persiapan kelahiran, dan pekerjaanmu," Ucap Atsumu dengan nada serius.

Sebelah alis Nishinoya naik sebelum berbicara, "Bayi ini baru berusia tiga minggu terakhir diperiksa, kalau kau lupa."

"Hei, waktu itu tidak terasa!" Proses Atsumu.

Setelah itu Atsumu mengoceh tentang waktu itu berlalu dengan cepat tanpa kita sadari. Bukan Atsumu jika tidak TMI, sekarang ia membahas mengenai cepatnya waktu dengan contoh cerita hidupnya. Tentu saja NIshinoya tidak tertarik dan hanya memberikan ekspresi datarnya pada lelaki di hadapannya.

"Yang terpenting itu pekerjaanmu! Kau terlalu sering duduk di depan komputer, itu tidak baik untuk perkembangan bayinya. Lebih baik kau berhenti dari pekerjaanmu," celoteh Atsumu.

Tiba-tiba Nishinoya bangun, ia mencengkram kaos Atsumu sehingga mau tidak mau ia juga bangun dari duduknya. Yah, walaupun tidak sepenuhnya berdiri. Seperti yang kita tahu mereka ini mempunyai perbedaan tinggi yang cukup jauh dan hal itu menyebabkan posisi Atsumu saat ini terlihat tidak terlalu menyenangkan.

"Sialan, Kenapa tiba-tiba membahas pekerjaanku? Memangnya apa yang bagus untuk perkembangan bayi, tuan sok tahu?" Nishinoya mengucapkan itu dengan nada tidak suka.

Kedua alisnya menekuk, matanya yang besar dan mengintimidasi itu semakin terlihat menakutkan. Jujur saja, Atsumu cukup terkejut dengan responnya. Saat ini Nishinoya terlihat seperti preman omega di matanya.

Atsumu memegang kedua tangan Nishinoya yang mencengkram kaosnya. Dengan perlahan ia melepaskan cengkraman pada kaosnya. Ia juga membenarkan posisi berdirinya yang agak canggung karena ditarik NIshinoya

"Entahlah, mungkin berjalan-jalan di taman," Jawab Atsumu berusaha sesantai mungkin.

"Dan menjadi pengangguran? Lalu bagaimana aku akan membayar sewa selama tinggal di tempatmu ini?" Sindir Nishinoya masih dengan tatapan tajamnya.

Atsumu yang mendengar itu merasa kesal. Apa katanya? Uang sewa? Memangnya dia alpha macam apa yang meminta uang sewa dari omega yang ia haili. Dia kira Atsumu ini sebrengsek dan semiskin itu. Ia merasa harga dirinya terinjak

"Maaf tapi aku tidak menrima uang sewa darimu. Kau pikir aku miskin?" Ucap Atsumu tidak terima.

"Dan kau pikir aku mau tinggal di tempatmu secara cuma-cuma?" Balas Nishinoya.

Ck, Atsumu lupa tentang Nishinoya dan kemandiriannya itu. Bahkan terakhir dia tidak ingin tinggal dengannya pun karena tidak mau tergantung pada Alpha. Dia masih ingin membalas ucapannya tapi kalau dia tidak mengalah masalahnya akan semakin panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang