12

2K 224 24
                                    

Kageyama pov

Pertemuan pertamaku dengan Nishinoya tidak begitu berkesan. Kita bertemu di lapangan yang sama sebagai lawan. Dan waktu itu adalah pertama kalinya aku bertanding sebagai setter di liga SMP.

Dia memang lah orang yang hebat. Bahkan ia memenangkan penghargaan libero terbaik. Aku tidak terkejut. Dia memang pantas mendapatkan penghargaan itu. Aku memang merasa kagum padanya. Ya, tapi hanya kagum saja. Setelah itu aku tidak peduli atau pun penasaran dengan kehidupan nya.

Tetapi tepat setelah upacara penutupan selesai, aku tidak sengaja melihatnya bertengkar dengan sekumpulan preman di sebuah gang.

"Kalian mau merampok hah? Dasar miskin! Seharusnya kau bekerja jika ingin uang! Kekuatan besar kalian itu harusnya kalian pergunakan untuk berkeja!" Ucap Nishinoya-san dengan wajah nya yang penuh dengan lebam.

Aku terpesona dengan pemandangan yang ada di hadapanku. Seorang anak SMP melawan empat preman yang mempunyai badan besar. Tentu saja untuk anak SMP sepertiku, Nishinoya-san terlihat seperti super hero.

"Diam! Atau aku bunuh kau, bocah sialan."

Para preman itu memukuli Nishinoya-san tanpa ampun. Namun ia sama sekali tidak takut atau pun meminta ampun. Ia tetap berusaha melawan para preman itu.

"PAK POLISI, PERAMPOK NYA LARI KE ARAH SINI!" Suaraku tiba-tiba keluar tanpa aku sadari.

Para preman itu berlari dengan panik meninggalkan Nishinoya-san yang babak belur sendirian. Aku segera menghampirinya dan membantunya untuk duduk.

"Mana polisi nya?" Tanya nya.

"Ah, itu--"

Nishinoya-san menatapku dengan wajahnya yang dipenuhi luka. Salah satu tangan nya memegangi perutnya yang ditendangi oleh salah satu preman tadi.

"Jadi polisi nya tidak ada?" Tanya nya lagi.

Aku menganggukkan kepalaku. Setelah dilihat lagi dari dekat, lelaki ini memang luar biasa. Dengan badan sekecil itu ia melawan para preman itu tanpa mati atau pun pingsan.

"Oh! Kau Kageyama Tobio kan!" Ucapnya dengan antusias.

"Iya."

"Aku Nishinoya Yu! Kau setter yang hebat!"

Aku bisa melihat mata nya yang berbinar-binar. Dia ini aneh. Apa dia tidak ingat kalau dia sedang terluka?

"Kau juga libero yang hebat. Receivemu  luar biasa."

Dia menggaruk kepalanya dengan senyum yang sengaja ia tahan mati-matian.

"Ei~ tidak seperti itu, kok!"

Ah, dia suka pujian.

Sebentar. Ketika melihat nya tersenyum, aku melihat sesuatu yang tidak beres. Darah keluar dari sela-sela mulutnya.

"Anu, maaf. Itu mulutmu berdarah," Aku menunjuk ke arah mulutnya.

Aku melihatnya merogoh saku celananya dengan tergesa-gesa. Ia melihat pantulan dirinya sendiri dari layar ponselnya. Oh, ternyata salah satu giginya hilang. Pantas saja keluar darah dari mulut nya.

"AAAA GIGIKU HILAANG!"

Aku terkejut melihatnya histeris seperti itu. Baru kali ini ada orang yang sehisteris itu ketika kehilangan giginya. Entah kenapa aku malah merasa itu imut. Apa aku ini aneh?

Setelah pertemuan kita di hari itu, aku mencari tahu tentang SMA yang akan Nishinoya-san pilih. Tentu saja karena aku juga akan memilih SMA itu. Yah, Walaupun mencari info tentangnya tidak semudah itu.

Hidup Dengan Alpha || ATSUNOYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang