2

2.9K 284 6
                                    

Kala membuka mata, kulihat langit-langit sebuah ruangan yang berwarna putih bersih. Menatap kesekeliling dan menyadari bahwa aku berada di rumah sakit. Sebuah teriakan histeris mengagetkanku dan membuatku sepenuhnya sadar. Seorang suster yang tengah membereskan meja di samping tempat tidurku menoleh kaget. Ia tampak senang bercampur khawatir melihat aku terbangun.

"Tenanglah, kami sudah menghubungi keluargamu. Dia akan datang" ucap suster beramput pendek

"Aku tidak ingin bertemu dengan ibuku" gumamku. Namun hanya beberapa detik kemudian, dua orang laki-laki bertubuh tegap dan seorang perempuan cantik datang masuk keruangan.

"Shuhei ..." perempuan cantik itu memelukku. Matanya bersimbah air mata

"Untuk apa ibu datang ?" Tanyaku marah

"Kenapa kau bertanya seperti itu. Ibu mencintaimu, Shuhei"

"Jika tidak ada kejadian seperti ini, ibu tidak akan pernah datang melihatku" aku merasa jengkel

"Shuhei ...." aku melihat mata yang terluka dari tatapan ibuku. 2 polisi yang mengantar ibuku merasa haru melihat apa yang terjadi

"Aku .. melihat seorang teman mati di depan mata kepalaku sendiri. Dia ... aku ... mencintai dia" aku mencoba kuat. Tapi aku tau aku tidak bisa.

"Ibu mengerti perasaanmu, Shuhei"

"Tinggalkan aku sendiri !!!"

---

Saat itu, Sejak semua orang yang ada di ruangan keluar satu persatu. Aku hanya melamun dan merasa bahwa kepalaku begitu kosong. Sejujurnya, aku menikmati keheningan. Menenangkan diri dari kejadian mengerikan yang aku lihat. Tapi, ternyata suasana hening membuatku tidak nyaman.

Aku hendak menyalakan televisi ketika terdengar deritan perlahan. Aku menoleh ke arah suara yang berasal dari kamar mandi. Pintu kamar mandi terbuka sedikit. Mataku membulat. Jantungku berdegup kencang. Tidak seorangpun yang muncul. Aku mencium aroma aneh, tubuhku menggigil tiba-tiba karena menyadari aroma tersebut.

Anyir darah !

---

[Akiyama Shuhei]

Aku terbangun dengan penuh keringat di tubuhku. Aku hanya tidur dan bermimpi buruk, tapi melihat keadaanku, aku tampak seperti pelajar yang mengikuti lomba lari maraton. Aku menghela nafas lega, kala aku menyadari aku terbangun dari mimpi buruk segera. Menatap jam yang menempel di dinding kamarku, aku cukup terkejut karena waktu sudah menunjukan pukul 10 siang. Aku terlambat kuliah, aku tau itu.

Aku bangun dari tempat tidurku dan pergi untuk mencuci muka. Aku tampak seperti monster buruk rupa saat ini. Melihat bayangan diriku di cermin, aku seperti melihat orang lain disana. Aku menutup mataku sejenak karena begitu lelah.

"Shiraishi Kaede, dia masih hidup"

Aku membuka mataku seketika ketika mengingat ucapan Ayana kemarin di kampus. Aku tidak tau apakah aku harus mempercayai ucapannya atau tidak. Jelas bahwa Kaede sudah pergi, mana mungkin dia kembali hidup. Aku pikir Sho salah !

---

"Terlambat ?" Tanya kaito main-main ketika aku masuk di mata kuliah kedua

"Haruskah kau bertanya ?" Aku duduk disampingnya masih dengan perasaan buruk. Kaito hanya bergumam maaf setelah itu.

"Kau baik-baik saja ? Wajahmu tampak pucat. Kau sakit ?" Kaito adalah laki-laki, tapi dia memiliki mulut seperti perempuan yang begitu cerewet. Melebihi kekasihnya, Ayana.

PUZZLE [Part II Of Mysterious Killer]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang