"Berjalanlah lurus ke depan, abaikan sekelilingmu. Karena sekali kau berbalik, korban selanjutnya akan kau temukan. Jangan khawatir, aku mengawasimu ...."
[Shiraishi Kaede]
Sekali lagi. Aku menerima sebuah pesan yang tidak kuketahui asalnya. Aku yakin bahwa pemilik pesan ini adalah seseorang yang mengetahui sesuatu tentang si psikopat yang masih tak jua ku ungkap identitas tersembunyinya.
Ini sudah hampir tujuh hari setelah kematian Ai yang kuduga telah menjadi korban dari psikopat gila itu. Meskipun polisi lebih mempercayai bahwa Ai bunuh diri, hanya saja aku merasa sangat disayangkan ketika kedua orang tua Ai memutuskan untuk menutup kasus kematian putri kesayangannya itu.
Aku menatap pesan yang tertera di ponselku, menimbang-imbang apakah aku harus memberikan balasan atau membiarkannya. Tapi, karena rasa penasaranku yang luar biasa, aku memutuskan untuk membalas pesan tersebut.
Dan sebuah percakapan menarik ku dapatkan ...
"Tidak dapat kau memberitauku, Siapa kau ? mengapa kau tau banyak tentang apa yang terjadi padaku ? adakah aku mengenalmu ?" tanyaku dan mengirimkan pesan tersebut. tidak perlu menunggu lama, sebuah balasan muncul.
"Untuk saat ini tidak. Aku masih harus merahasiakan identitasku. Jika kau bertanya mengapa ? alasan terkuatku adalah karena aku tidak ingin mati di tangan si psikopat itu. Dan adakah kau mengenalku, jawabannya adalah ... Tentu"
"Kau tau siapa psikopat itu ?" balasku
"Ya. Aku mengenalnya. Tidak tau banyak tentangnya, tapi aku mengenalnya"
"Adakah aku mengenalnya juga sepertimu ?"
"Ya"
"Apa kau tidak ingin memberitauku siapa dia ? kau katakan bahwa kau ingin membantuku, lalu mengapa kau merahasiakan identitasnya padaku ?" Aku merasa detak jantungku berdegup sangat cepat
"Kau begitu ingin tau ?"
Sial ! tentu saja. Siapa yang tidak ingin tau identitas psikopat itu saat ini.
"Tentu saja !"
"Jika aku memberitaumu, bisa kau merahasiakannya dari semua orang"
"Ya. Aku berjanji" Aku bersumpah tidak sabar untuk mengetahui siapa psikopat yang selama ini aku cari
"Kau lebih penasaran dengan 'siapa aku' atau siapa 'psikopat' itu ?"
Apa ini ?
"Baik. Aku penasaran dengan keduanya. Jika kau berbaik hati ingin memberitauku keduanya, aku akan sangat berterima kasih. Tapi jika tidak, cukup katakan siapa psikopat itu" balasku dengan terburu-buru
"Aku tidak akan memberitaumu nama dari psikopat itu. Tapi, sebagai gantinya ... aku akan mengirimkan sebuah photo"
Photo ? Photo dari si Psikopat !
Aku merasa tanganku bergetar. Ponsel ditanganku seperti sengatan listrik yang membuat kulit di tanganku kaku dan sakit. Jantungku berdetak 10 x lipat dari biasanya, membuatku sesak. Peluh keringat juga tak mau kalah mengalir dengan panasnya.
Dan aku hampir melonjak kaget ketika dering pesan masuk terdengar. Dengan sangat hati-hati, aku membuka pesan tersebut. Dan ...........
Tanpa sadar, aku menjatuhkan ponselku ke lantai. Sebuah photo dari seseorang yang kukenal .... Terpampang jelas di layar ponselku. Aku membisu, tidak ... aku merasa mulutku berteriak, tapi tak kudengar teriakanku sendiri. Aku meremas rok yang kukenakan dengan sangat kencang, seolah aku tak memiliki pegangan lain. Dan aku merasakan lututku lemas sehingga aku terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUZZLE [Part II Of Mysterious Killer]
Misterio / SuspensoKau tidak akan menemukan siapa si pemeran utama sampai kau menemukan akhir dari cerita ini. Atau mungkin kau mencurigai salah satu dari si pemeran di cerita ini ? Seperti 5 pemeran dalam cerita ini yang menaburkan kecurigaan pada tersangka yang mer...