Part 3 : Aku ingin seperti ini selamanya

213 6 6
                                    

"Every night and every day No matter what may come our way we're in this thing together"

-For Life - Exo Cover Xiaojun-

______________

Shendy menatap diam dua figure  yang saling merangkuh mesra didepannya. Tak berniat menegur, juga tak berniat mengusik. Dia sadar ini adalah caranya bertahan, cara seorang Shendy mencintai seorang Aditsya. Iya, Aditsya. Aditsya Putri Hermawangsa.

Nama indah, wajah cantik dengan pesona yang mengundang semua mata melirik bahkan Shendy berani bertaruh kalau semut yang tengah membawa makanan pun akan saling bertabrakan saat melihat Aditsya yang tersenyum.

Apa dia terlihat Bucin? Tidak terlalu kan? Kalau iya pun Shendy tak perduli. Karena dia menikmati setiap hal yang Aditsya lakukan dengan bahagia. Luka atau tawa rasanya Shendy ingin menyimpan semuanya setidaknya sampai waktu itu tiba dan dia harua menggunakan itu sebagai hal untuk menghilangkan rindu.

Kembali Shendy mengulas senyum saat melihat Aditsya yang sekarang menatapnya dengan tatapan terkejut. Mendekat, mengusap kepala Aditsya pelan, Shendy dapat melihat mata Aditsya yang mulai berkaca, entah kenapa.

"Ann?"

"Emm.." Shendy menunduk, menatap mata Aditsya yang menatapnya dalam sebelum kemudian cewek itu menarik tangan Shendy yang semula hendak berlalu untuk dia genggam erat, mengabaikan berbagai mata siswa lain yang memperhatikan mereka dengan berbagai tatapan. Perduli setan!

"Nanti sore kita ke laut yah?" tanpa melunturkan senyuman cowok dengan tas gitar digendoangannya itu mengangguk yakin. Sebelum dengan isyarat mata mengajak Aditsya agar masuk ke dalam kelas.

Lagi lagi mengabaikan semua tatapan tak mengerti juga tersentuh dari teman teman sekelas mereka.

Mendudukan diri di kursi mereka, tak sedikitpun Aditsya ingin melepas genggaman tangan  mereka barang sedikit, membuat Shendy menatapnya aneh namun berganti dengan senyum manis saat Aditsya berkata

"Jangan dilepas" terkikik itu yang bisa Shendy lakukan sekarang dengan pikiran bodoh yang menyerang kepalanya, tentang sikap manis Aditsya saat ini. Apa mungkin hanya dia saja yang pernah merasakan hal semacam ini? Jatuh berulang kali pada orang yang selalu melukai berulang kali juga? Menolehkan pandangannya kedepan Shendy menghembuskan nafas nya sepelan mungkin. Dia menyukai semua ini dia yakin itu.

Dia amat menyukai semua ini...

-__*__-

Memberhentikan mobilnya sedikit jauh dari ujung tebing, Shendy menatap tak mengerti pada cewek yang sudah berlari kearah tebing dengan cepat itu bahkan dia saja baru hendak melepas selt bet.

Ikut beranjak, Shendy memutuskan untuk tetap berada disamping mobilnya. Bukan apa, hanya saja dia lebih suka memperhatikan Aditsya dari sini. Menatap setiap tingkah cewek itu dalam diam dan merekamnya dalam ingatan.

Aditsya itu indah, dan apapun yang cewek itu lakukan akan selalu indah dimatanya. Dia yakin itu. Karena Aditsya begitu indah bahkan dia rela melakukan juga menerima apapun resikonya saat menatap juga dekat dengan keindahan itu.

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang