Part 4: Sepi ya?

224 4 0
                                    

"Dalam sepi engkau datang beriku kekuatan tuk bertahan..."
-Utopia-

Enjoy Reading

______________

Shendy mendudukan dirinya dengan kepala yang bersandar pada ranjang, menatap sekeliling ruangan kamarnya juga menajamkan indra pendengarannya mencoba mendengar suara apa yang bisa dia tangkap di tengah rumah yang hanya ada dia sendiri didalamnya. Tidak ada tukang kebun, supir, satpam, bi endo, kak Mawar, kak Panji bahkan tidak ada Aditsya.

Iya, dia sendiri hanya berteman remangnya cahaya lampu didalam kamarnya juga dengan cahaya bulan yang menerobos masuk lewat balkon yang sengaja tak dia tutup.
Kosong, sunyi bahkan terasa kurang dia nampak hampa saat ini.

Beranjak, cowok yang kali ini mengenakan kaos warna dongker polos itu berjalan menuju balkon. Menatap lebih lekat pada sang bulan yang masih setia menemaninya.

"Sepi ya?" Shendy berujar lirih, masih menatap sang bulan yang seolah bisa mendengar setiap ucapannya.

Siku cowok itu yang dia tumpukan pada tralis pembatas sedikit bergoyah saat dengan pasti tangan halus nan lembut memeluk pinggangnya erat dengan kecupan hangat yang cewek dia labuhkan di pipi Shendy yang menatap dengan seulas senyum.

"Kata siapa sepi? Kalo aku ada kamu masih ngerasa sepi?" Shendy menggeleng pelan.

"Ahh Hanny aku kangen bangett sama kamu" ucap Shendy dengan tangan yang berbalik memeluk tubuh Aditsya dari belakang. Membut posisi mereka sekarang sama sama menatap sang bulan.

"Lebay kamu, baru aja 8 jam kita gak ketemu" Shendy terkikik menimpali sebelum dengan tingkah lebay berpura pura lemas dibuat tak berdaya.

"Ahh Hanny.. Satu detik jauh dari kamu itu rasanya kaya kehilangan tenaga perlahan lahan tau gak?" memukul pelan lengan Shendy yang melingkari pinggangnya Aditsya tak ayal tertawa karena kalimat cowok itu.

"Nahh sekarang kan kamu udah kembali semangat nih.." Shendy mengangkat kepalanya dari bahu Aditsya, memiringkan kepala agar menatap Aditsya yang juga melakukan hal yang sama.

"Kata siapa?" Aditsya mengernyit tak mengerti, sebelum menjawab dengan pasti.

"Kata aku. Kan aku udah di sini!" Shendy kembali ke posisi semula dengan wajah yang dibuat seolah  tengah berjuang mengumpulkan tenaga.

"Aku gak kuat tanpa vitamin Hanny" Aditsya melepaskan pelukan Shendy di pinggangnya sebelum berbalik dan menatap cowok itu yang terlihat pucat.

"Vitamin apa? Kamu minum vitamin emangnya?" Shendy menggeleng bersamaan dengan usapan tangan Aditsya dirahangnya.

"Terus apa?" Shendy merubah raut wajahnya dengan senyum yang menghiasi sudut bibir cowok itu.

"Aku butuh..."

"Butuh ap-" Aditsya membungkam saat dengan cepat Shendy melumat bibirnya perlahan. Membuat Aditsya terbuai dan berakhir dengan mengalungkan tangannya pada leher Shendy sebelum membalas ciuman Shendy dengan sama lembutnya.

Annoying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang