Corolla VI : Treasure

691 29 3
                                    

Treasure

1. Etymology

From Old French tresor, from Latin thēsaurus, from Ancient Greek θησαυρός.

2. Noun

- (uncountable) A collection of valuable things; accumulated wealth; a stock of money, jewels, etc.

- (countable) Anything greatly valued.

- (countable) (non-gloss definition)

3. Verb (treasures, treasuring; past and past participle treasured)

- (transitive) To consider to be precious.
Oh, this ring is beautiful! I'll treasure it forever.

- (transitive) To store or stow in a safe place.

[...]

Victoria, Yordan, and Bethany

Victoria's POV

Aku berjalan tanpa arah sambil menggendong anjing jenis siberian husky yang kutemui kemarin. Ia terjepit diantara bebatuan. Aku pun menolongnya. Sehabis menolongnya, aku berjalan pergi. Tapi anjing itu malah mengikutiku. Maka dari itu aku memutuskan untuk membawanya. Aku menamainya Escher. Aku tidak tahu dia jantan atau betina, jadi yah.

Aku beristirahat di bawah pohon oak yang besar. Sangat sejuk disini.

Aku memejamkan mata. Mencoba menenangkan pikiran.

Woof woof

Eh. Tiba-tiba saja Escher lepas dari pelukanku dan menarik-narik bajuku dengan mulutnya.

"Ada apa, Esc?"

Woof Woof

Escher menggoyang-goyangkan ekornya. Ia memutar-mutari ku seakan-akan ia menyuruhku mengikutinya.

Aku yang tidak mengerti hanya mengikutinya.

Woof Woof

Setelah berjalan cukup jauh, Escher menggonggong sambil berjalan kecil ke depan lalu kembali padaku. Ia seakan-akan menunjukanku pada sebuah tenda kemah.

Eh. Ada tenda ya? Berarti ada orang ya?

Aku tersenyum. Escher memang pandai. Ia mencarikanku teman ternyata.

Woof Woof

Escher menarik-narik bajuku. Menyuruhku mendekat.

"Permisi!" sapaku saat sampai di tenda kemah tersebut. "Permisi!" Ulangku lagi.

Tak ada jawaban. Mungkin tak ada orang. Tapi jika tak ada orang, mana mungkin ada tenda di sini. Kalau orangnya sudah pergi juga gak mungkin kalau ia meninggalkan tendanya dan membiarkan masakannya mendidih di api unggun tersebut.

Woof Woof

"Permisi!"

"Siapa kamu?" tanya seseorang dari belakangku. Aku menoleh kebelakang. Terdapat laki-laki kepala 5 yang menatap horor padaku. Ia membawa kapak di tangannya. Bajunya lusuh. Di wajahnya terdapat bekas luka yang cukup banyak. "Mau apa kamu di tempatku?"

"Emm. T-tidak k-kok" saking takutnya, aku sampai gemeteran.

"Tidak apa-apa. Lumayan, kamu bisa jadi makananku malam ini"

APA??? MAKANANMU?? ENAK SAJA

Aku memberi kode pada Escher untuk pergi.

Satu.

Adventure in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang