Adventure in Another World

Corolla III : Attack

Attack

1. pronunciation

(British, America, Australia) (IPA): /əˈtæk/

2. Meaning

(transitive) To apply violent force to someone or something.

(transitive) To begin to affect; to act upon injuriously or destructively; to begin to decompose or waste.

(transitive) To deal with something in a direct way; to set to work upon.

[...]

Halley, Javier, and Bryan.

Javier's POV

Kenapa coba aku harus terperangkap di hutan ini tiga hari lamanya. Dan kenapa coba hanya aku satu-satunya orang Cina di sekelilingku. Satu-satunya Asian.

Mari kuperkenalkan teman-teman baruku yang lusa lalu aku bertemu mereka.

Dari arah timur ada satu-satunya wanita yang kutemui selama di hutan ini. Ia sedang memakan sandwichnya. Namanya Halley Oliver Ganymede, kalian bisa panggil dia Halley. Ia dari Amerika Serikat.

Di ujung utara sana yang sedang asik ber-selfie, namanya Bryan, Bryan Devaney BlackHole. Dia dari Finlandia.

Sedangkan aku, Namaku Javier Peng Yuyan Umbriel, panggil saja aku dengan sebutan Javier. Seperti yang kubilang, aku dari China.

Kita sedang beristirahat dari perjalanan jauh kami. Sungguh hutan ini tidak ada ujungnya. Aku berani bersumpah.

Erghh. Aku kebelet buang air kecil. Aduh dimana ya pipis nya?.

Aku berjalan agak jauh dari teman-temanku. Aku memandang kesekitar mencari tempat yang enak buat buang air kecil. Aku putuskan untuk pipis di sebuah pohon. Aku berdoa di dalam hati semoga pohon ini tidak ada penunggunya.

Ah lega. Akhirnya aku bisa buang air kecil juga.

Erghhh

Eh suara siapa itu? Aku memandang ke sekeliling, tidak ada orang. Tapi aku denger suara itu di dekat sini.

Srekkkk

Eh kok sepertinya ada yang menjalar gitu ya. Aku melihat ke bawah.

Oh God.

Akar tumbuhan yang aku kencingi tadi bergerak-gerak ke arahku. Oh tolong.

Aku berusaha berlari. Namun akar itu dengan gesit langsung mengikat kakiku dan membawaku ke .. atas pohon dengan posisi tergantung??

Posisiku sekarang dengan kaki di atas dan kepala di bawah.

Aku menoleh ke akar tersebut. Ternyata ini bukan akar, melainkan ranting.

Aku pusing. Darah langsung mengalir ke kepalaku karena aku sedang dalam posisi terbalik seperti ini.

Erghhh

Aku menoleh ke arah pohon yang menarikku ini. Terlihat getaran di batang pohon itu. Sepertinya mau retak.

Huaaa. Ya Tuhan. Mengapa hutan ini begitu menyeramkan.

Aku ingin sekali berteriak, tapi tidak bisa. Suara ku tidak bisa keluar bunyinya.

Perlahan-lahan retakkan itu melebar dan memunculkan seorang pria berambut blonde setengah badan. Maksudku yang terlihat hanya dari kepala sampai perutnya saja. Selebihnya adalah batang pohon itu.

Aku makin pusing. Wajahku mungkin sudah seperti kepiting rebus sekarang.

"Anaiylga gafauns kaliopet gacisefda gavur? (sedang apa anda berada disini?)" Ia berbicara dengan bahasa yang tidak kumengerti. Tapi wajahnya terlihat membara. Ia terlihat marah. "Kaliopet gaharin kahaolif darer afi! Kaliopet wa gasren dedrilo! (Anda tidak boleh buang air kecil sembarangan disini! Anda akan mendapatkan hukuman!)".