1

32.2K 1.2K 105
                                    

Minat gak?

20 komentar dulu buat next.

Mahawira Narendra Malik, umurnya masih muda dan udah punya pekerjaan yang lumayan bagus. Jadi agen detektif buat memecahkan kasus-kasus kriminal.

Mama papa nya sih agak worry sama pekerjaan dia. Tapi gak bisa ngelarang juga soalnya gajinya sebulan udah bisa buat beli mobil.

"Terima kasih telah memakai maskapai kami, pak. Sampai bertemu kembali di penerbangan selanjutnya"

"Sama-sama"

Mada jalan santai sambil mainin ponselnya. Dia lagi scroll Instagram korbannya selanjutnya.

BRUGGH

"Aduh, jalan pake mata dong!"

"Jalan tuh pakai kaki. Ngapain sih lari-lari di bandara?" Omel Mada

"Kepo!"

Gadis itu langsung ngambil kopernya dan lari tanpa minta maaf ke Mada yang dia tabrak.

"Emang ya, cewek di mana-mana gak akan ngaku salah"


Hera udah sampai di rumahnya, dia tinggal sama adik dan ibunya.

"Dek, ibu udah makan belum? Kamu juga udah makan?"

"Belum, kak. Ibu tadi kambuh lagi. Dia jedotin kepalanya ke tembok"

"Chia gak apa-apa kan? Ibu pukul Chia gak?'

Adiknya ngegeleng.

"Ya udah Chia makan ya, kakak tadi beli ayam goreng. Jangan lupa obatnya di minum"

"Iya, kak Hera"

"Kakak mau lihat ibu dulu ya"

Hera tulang punggung keluarga di usianya yang masih delapan belas tahun waktu itu,  dia harus bisa menghidupi adik dan ibunya. Ayahnya kabur sejak lama dan meninggalkan tanggung jawab itu ke dia.

"Bu, Hera suapin ya"

"Takut...."

"Ibu jangan takut, ada Hera kok"

"Mas Niko kapan pulang?"

Air mata Hera tanpa sadar menetes. Ibunya jadi gila semenjak ayahnya pergi. Ibunya juga suka menyakiti dirinya sendiri.

Malik ngebuka kopernya dan kaget isinya BH, bikini sama crop top gini.

"Bun, kayaknya koper aku ketuker sama orang deh"

"Hah kok bisa?"

"Tadi di bandara ada yang nabrak aku, bun. Terus dia langsung ngambil kopernya gitu aja, sama soalnya koper kita"

Hana ngejitak kepala anaknya yang ceroboh banget.

"Kan buna bilang koper itu jangan dipake, itu kan punya pak sopir kita!"

"Ya kan aku males beli, bun. Aduh gimana bajuku di sana semua" keluh Mada

"Pakai baju didi tuh. Terus cari koper kamu"

"Gak mau punya didi... Modelnya kaya bapak-bapak, bun"

"Ya emang didi kamu bapak-bapak!"

Mada membongkar isi kopernya dan terkejut saat melihat bra yang ia pegang.

"Bun, lihatin ukuran BH nya 40. Gedean dia daripada buna"

"Heh! Mada ya!" Hana heran dengan anaknya

"Serius, bun. Tadi sexy sama cantik juga sih dia, Bun"

"Halah.... Nyari yang bisa ngurus anak. Bukan yang sexy"

Hana selalu mewanti-wanti anaknya agar tidak salah langkah seperti dirinya dan sang suami dulu.

Next?

Ini rated ya....

AIRPLANE LOVE🔞(GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang