10

13.6K 708 34
                                    

Chapter terakhir


Hari ini Mada dan Hera telah resmi menjadi pasangan suami istri. Pesta pernikahan mereka digelar dengan megah atas ide dari kakek Johan. Bahkan tiket bulan madu untuk 188 negara telah dibeli kakek Jefri untuk sang cucu kesayangan.

"Ini kita mau bulan madu kapan? Hari-hari kerja. Hera juga masih kuliah"

"Kapan aja.... Bikin anak satu-satu di tiap negara, biar mukanya bisa kombinasi" sahut Johan

"Iya kaya aku sama kak Hendry mukanya beda banget!"

"Ya kan kakakmu papa bikin waktu masih di Macau. Kamu papa bikin waktu ke Ciwidey"

"Kaya gue sama Tya dong. Jeje ikut muka gue, Malik mukanya Tya. Adil"

"Tapi aku kekakuan gak kaya papi. Amit-amit" tolak Jeje

Malik memandang adiknya. Benar juga ucapan Jeje.

"Je, ayo dong buka hati buat seseorang. Kamu gak akan hidup sendirian kan selamanya? Nana sedih pasti lihat kamu begini"

"Belum ada yang cocok bang. Kalaupun aku menikah juga setengah hatinya udah dimiliki Nana, mana ada yang mau nerima hati yang udah cacat?

Orang bilang waktu bisa menyembuhkan luka. Tapi tidak berlaku bagi Jeje.

° ° °

Mada membantu Hera melepaskan sanggulnya. Ternyata berat juga peran pengantin wanita yang rela bangun subuh untuk make up agar sang suami senang melihat istrinya cantik di pelaminan.

"Aku berhasil...." Ucap Mada

"Berhasil ngelepas sanggul aku?"

"Berhasil makein namaku dibelakang namamu dan nama anak-anak kita"

"Aku juga berhasil" sahut Hera

"Jadi istri Mada?"

"Berhasil menjaga sesuatu"

Mereka berbaring setelah membersihkan makeup dan lain-lain.

"Malam pertama nih, grogi gue" ucap Mada jujur

"Hahaha sama...."

"Boleh?" Tanyanya memastikan

"Istri gak akan nolak. Pahala"

"YESSSSS!!!" ucap Mada girang

Mereka berdua sudah telanjang tanpa sehelai benang pun, Mada nemagut bibir Hera lembut dan menangkunya.

Hera hanya menggigit bibirnya saat merasakan perih di area bawahnya pasca penyatuannya dengan milik Mada.

"Im sorry... " Ucap Mada

"Don't worry, im okay"

"Kamu cantik banget, bahkan pas kamu telanjang gini kamu makin cantik"

Jari mereka saling bertaut, suara decitan ranjang dan desahan menjadi penghias suasana malam ini.

"Thanks, sayang" Mada mencabut penisnya

Ia terdiam beberapa detik saat melihat bercak darah di kasur dan juga di penisnya.

Air matanya menetes membuat Hera bingung.

"Kenapa, mas?"

"Hera aku minta maaf, aku jahat banget"

"Ada apa sih?"

Bukannya menjawab ia malah memeluk tubuh Hana dan mengecup keningnya berkali-kali.

"Aku jahat, aku pernah ngatain kamu pelacur, jalang, bahkan aku ngira kamu bekas pakai sama pelanggan-pelanggan kamu"

AIRPLANE LOVE🔞(GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang