twelve

91 8 0
                                    

Chanyeol POV

aku tertidur didepan kamar baekhyun, dan saat terbangunpun kamar itu masih tertutup rapat. sekarang sudah siang hari tapi dia tidak keluar dari kamarnya sedikitpun, aku khawatir dengan keadaannya, bagaimana jika ia merasa lapar dan haus? apa dia sudah minum susu untuk kandungannya? apa dia baik-baik saja didalam sana?

aku beranjak dari pintu kamar baekhyun dan masuk ke kamarku untuk membersihkan diri. dan selesai membersihkan diri akupun mencoba memasak makanan yang baekhyun suka.

selesai memasak beberapa masakan yang baekhyun suka aku mengetuk pintu kamar itu tapi tidak ada jawaban, berulang kali kuketuk tapi tidak juga ada jawaban. kekhawatiranku akan dirinya yang tidak baik-baik saja semakin menghantuiku. ku ketuk pintu itu dengan kencang sambil terus meneriaki Namanya.

klek

“berisik sekali sih mengganggu tidurku saja”

baekhyun membuka pintu itu dengan wajah bantalnya dan suara yang serak, ternyata istriku sedang tertidur dan kegaduhanku membuatnya terbangun

aku memeluk tubuh istriku dan membenamkan kepalaku dipundaknya. aku tau ia sedikit terkejut, tapi setidaknya aku bersyukur dia tidak menolak pelukanku

“maafkan aku bae” suaraku sedikit bergetar, aku tau baekhyun masih marah, tapi sungguh aku tidak bisa didiamkan seperti ini. ia tidak menjawab ucapanku, hanya berdiri diam mematung

“aku tau aku salah tapi apakah kamu harus memberlakukanku seperti ini? bukankah kamu keterlaluan bae?”


ia melepaskan pelukanku, kami saling bertatapan, tapi ada yang aneh dari tatapan mata baekhyunku

“kamu memintaku menggugurkan anakku, aku tau alasannya untuk kebaikanku, aku menolak menggugurkan kandungan ini dan kamu malah pergi meninggalkanku berhari-hari diruangan sialan itu, aku kesepian dan merasa kesakitan sendiri disana, tapi kamu malah bersenang-senang dengan artis china itu, menyewa hotel mewah dan menikmati hari-harimu disana bersamanya, aku sedang menahan diri untuk tidak menceraikanmu dan sekarang kamu malah berkata aku keterlaluan?” aku terkejut sungguh. semudah itukah dia berfikir untuk bercerai? bahkan pernikahan ini belum genap satu bulan dan dia sudah berfikir untuk bercerai?

aku mengusap pipinya yang menirus “jangan pernah berfikir untuk bercerai, pertama kamu sedang mengandung anakku, kedua kamu sedang sakit, dan yang paling penting, jika kakekmu tau, ia akan memukulimu. jika kamu dipukuli bukankah itu akan sangat berbahaya untuk kandungan yang sangat kamu jaga itu hem?” aku tersenyum melihat keterdiamannya, aku tau dia pasti takut kakek sialannya itu melukai kandungannya. “aku sudah memasak makanan kesukaanmu, ayo makan” bahkan saat ku bawa Tarik tangannya untuk mengikuti langkahku, ia hanya bisa pasrah. kamu tidak akan bisa lepas dariku park baekhyun.

dimeja makan baekhyun hanya diam menatap semua makanan yang berada dimeja, tak berniat menyentuh apapun makanan yang kuhidangkan

“kamu kenapa bae?” tanyaku selembut mungkin

“aku ingin strawberry” suaranya terdengar seperti bisikan, apa ia sekarang mulai takut padaku?

aku mengusap kepalanya berniat memberikan sedikit kenyamanan “aku sudah memasak semua ini untukmu, makan ini dulu ya, setelah itu minum susu kehamilanmu dan kamu boleh makan strawberrymu itu” aku tersenyum melihat ia mengangguk pasrah, setidaknya ini bagus karena ia tidak keras kepala seperti biasanya.

disela-sela makan kuperhatikan baekhyun yang makan dengan sengat lamban, berbeda sekali dengan biasanya, astaga apa jangan-jangan perutnya sedang sakit?

“bae apa perutmu sakit?”

“aku tak apa” ia menjawabnya dengan acuh dan kembali memasukan sesendok makanan kemulutnya, aku melihat dengan jelas kerutan didahinya, walau ia menutupinya, aku tau jika ia sedang menahan rasa sakit.

aku mengambil piring berisi makanannya dan membuangnya. baekhyun tidak merespon apapun, bahkan sampai aku memberikannya susu kehamilan dia tetap diam, meminum susu itu dengan diam.

“aku sudah tidak berminat dengan strawberry, sekarang bolehkah aku beristirahat kembali?” aku bisa apa selain menangguk dan mengikutinya?

disaat ia ingin kembali kekamar tamu, aku menggendong tubuh kecilnya dan membawanya kekamar kami “ini kamar kita. jika ingin beristirahat, berisitrahatlah disini, mengerti park baekhyun?” ia mengangguk, menaikan selimut hingga leher jenjangnya, dan berbalik enggan untuk menatapku. aku tak apa, setidaknya dia tidak mengunci dirinya dikamar tamu dan membuatku gila akan rasa khawatir. dan disaat ia tertidur, aku segera menghubungi seseorang.

tak beberapa lama, orang yang ku hubungipun datang. aku mempersilahkannya masuk dan sedikit berbincang-bincang.

“aku tidak bisa melakukan hal itu saat baekhyun sedang tertidur” aku mengerutkan kening dan menaikan sebelah alisku

“kenapa?” singkatku

“jangan bertanya kenapa bodoh! bawa saja dia ketempatku, akan sulit jika melakukannya disini”

“tunggu saja sampai baekhyun bangun” aku mengabaikan ocehannya dan berfokus pada ponselku. rose mengirimiku pesan menanyakan keadaanku, karena beberapa hari ini aku tidak kekantor. tapi bukannya dia tau jika aku cuti?

cukup lama kami duduk berhadapan menunggu baekhyun bangun, karena aku bosan, akupun mengajaknya kekamar tempat baekhyunku tidur. kubuka pintu dan mendapati istriku sedang asik bermain dengan ponselnya. sial sejak kapan dia bangun?

“bae ini sunny dokter pribadiku” aku menahan tawaku saat melihat baekhyun langsung meletakan ponselnya dan segera berdiri

“hallo nyonya park saya sunny dokter tuan park, dan tuan park menghubungiku untuk mengecek keadaanmu”

“ah begitukah” ucapnya ragu “disini?” tanyanya lagi

“iya disini bae, sekarang kamu cukup berbaring saja, sunny hanya  akan memeriksa kandunganmu” baekhyun mengangguk dan membaringkan dirinya, sedangkan sunny sedang sibuk melakukan hal ini dan itu, aku berbohong tentang pemeriksaan kandungan, aku meminta sunny untuk memeriksa hati istriku.

“emm bagaimana jika kita lanjutkan pemeriksaannya di rumah sakit saja” ucapnya ragu “karena aku harus memastikan keadaan kandungan nyonya park”

“tentu, kapan?” oh? baekhyunku bersemangat sekali

“jika hari ini apa nyonya park tidak keberatan?” baekhyun menangguk dan menatapku datar, kenapa dia harus menatapku dengan tatapan seperti itu?

“aku tak masalah”ucapnya rama pada sunny “aku akan membawa kyungsoo dan luhan bersamaku” dan itu adalah mutlak, aku tidak bisa membantah ucapannya

setelah sunny pergi dan baekhyun telah menghubungi kedua sahabatnya, aku duduk bersampingan dengan baekhyun yang sedang kembali sibuk dengan ponselnya. tidak ada percakapan apapun, hanya saling duduk berdampingan ditemani keheningan.

hingga waktu berlalu, kami sedang berada didalam mobil menuju rumah sakit, keadaan masih hening, baekhyunku masih enggan menegeluarkan suaranya

“semoga nanti saat pemeriksaan kandunganmu berjalan lancer ya bae”

“pemeriksaan kandungan huh? jangan bercanda. aku tau tadi doktermu memeriksa hatiku. aku tidak sebodoh itu park”

Author POV

“ah ternyata istriku pintar sekali, aku tidak menyesal menikahimu bae” decihan sinis simungil membuat chanyeol tertawa, dia gemas dengan sikap istrinya itu.

tak terasa mereka telah sampai dirumah sakit itu, baekhyun tau jelas dengan rumah sakit ini, karena dulu, dia selalu kerumah sakit ini setelah dipukulu sang kakek.

chanyeol turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk baekhyun lalu memeluk pinggang ramping sang istri memasuki rumah sakit. baekhyun ingin sekali menepis tangan yang sedang memeluk pinggangnya itu, tapi ia malas karena terlalu banyak orang yang sedang menatap mereka.

seorang wanita cantik berpakaian suster menghampiri dan mengantar mereka keruangan pemeriksaan baekhyun

“typeku sekali” gumam baekhyun yang sedang asik memperhatikan suster yang berjalan didepannya. wajah cantik, tubuh mungil dan berbadan sexy itu adalah type wanita idamannya

chanyeol menghentiikan jalannya yang dengan terpaksa baekhyun juga ikut berhenti, sang suster yang merasa kedua orang dibelakangnya tak mengikutinyapun membalikan tubuhnya

“ah maafkan aku, tapi terimakasih sudah berniat mengantarkan kami, aku tau dimana tempat yang dimaksud dokter sunny, jadi kamu boleh pergi” ucap chanyeol dengan sopan, bahkan terbentuk sebuah senyuman dibibirnya

“tak apa tuan, ini adalah tugasku. mari kuantar” ucap sang suster ramah

senyuman chanyeol meluntur, tatapan hangatnya berubah menjadi dingin “aku bilang kamu boleh pergi” sang suster terkejut dengan peruahan sikap chanyeol

baekhyun lagi-lagi harus menghela nafasnya karena sikap chanyeol “maafkan sikap suamiku, tapi kami sungguh tak apa tanpa harus antar” sang susterpun pergi dan baekhyun menatap kesal kearah sang suami “berhentilah bersikap kekanakan” kesalnya

chanyeol mempererat pelukannya dan menatap sang istri dengan senyuman miring dibibirnya “ini karenamu bae, kamu itu milikku dan sedang mengandung anakku, bahkan aku sedang berjalan berdampingan denganmu, tapi kenapa kamu berani sekali menatap orang lain huh? suster itu typemu? bahkan kamu lebih cantik dan sexy dibandingan suster tadi” senyuman miring itu luntur, tatapan mengejek itu kini hilang digantikan dengan tatapan menusuk tepat dibola mata baekhyun “listen bae, aku akan mengucapkan ini untuk yang terakhir kalinya. kamu itu hanya milikku, milik park chanyeol, kamu hanya perlu memikirkan diriku bukan orang lain, mengerti?” baekhyun enggan menjawab dan lebih memilih berjalan mendahului chanyeol, ya walaupun dia tidak tay dimana ruang yang akan ia tempati, tapi ia tau sebentar lagi pasti chanyeol akan kembali memeluk pinggangnya dan jalan berdampingan dengannya.

.

chanyeol ikut menemani baekhyun yang sedang mendapatkan pemeriksaan dari sunny, wajah baekhyun terlihat tegar dan baik-baik saja berbanding terbalik sekali dengan chanyeol yang sedang menatap khawatir kearahnya, ditambah lagi helaan nafas Dr. Sunny yang tak kunjung berhenti.

selesai pemeriksaan baekhyun terus mendengarkan Dr. Sunny yang sedang memberitahukan tentang seberapa buruk keadaannya

“nyonya park apa yang kamu lakukan dimasa lalu hingga tubuhmu rusak seperti ini? dataku menunjukan jika ada luka akibat pukulan keras yang mengenai salah satu organmu, dan luka itu cukup memperburuk keadaan dirimu” ucap sunny yang sedang duduk bersila kaki dihadapan baekhyun

“apakah bisa sembuh?” tanya chanyeol dengan wajah sendunya

“tentu. tapi tolong rawat tubuh nyonya park dengan baik, tubuhnya rapuh, ah aku baru pertama kali menangani pasien seperti ini” gumam sang dokter “aku akan membuatkan resep dan meminta asistenku untuk terus menjaga istrimu dan kandungannya, untuk sementara, istrimu harus tinggal disini”

“aku tidak mau menginap dirumah sakit” sunny dan chanyeol menatap kearah baekhyun “aku baik-baik saja, aku bisa tinggal dirumah, yakan chan?”  gelengan chanyeol membuat baekhyun jengkel

“nyonya park tolong untuk kali ini mengerti, ini juga demi kandunganmu” Dr. Sunnypun menjelaskan panjang lebar agar baekhyun mau menginap dirumah sakit

“tunggu kyungsoo dan luhan datang, aku akan meminta pendapat mereka terlebih dahulu”

wajah chanyeol yang sedari tadi sendu menjadi kesal “aku suamimu, kenapa kamu harus berdiskusi dengan mereka bukan dengan diriku?” jengkelnya

“well sepertinya aku harus kembali keruanganku, aku permisi nyonya park” dan Dr. Sunnypun pergi meninggalkan sepasang suami istri yang sedang berargumen

“jawab park baekhyun, kenapa kamu memilih berdiskusi dengan mereka bukan denganku?” chanyeol duduk diatas ranjang rawat baekhyun dan mengusap pipi sang istri

“mereka selalu ada sisiku disaat aku dalam keadaan susah dan senang, tidak sepertimu yang terus meninggalkanku” rollingan mata baekhyun membuat senyuman miring dibibir chanyeol

“apa kamu sedang merajuk? mulai detik ini suami tercintamu ini akan terus berada disisimu bae, jangan khawatir hem?” dan sebuah kecupan mendarat dibibir tipis baekhyun.

deringan ponsel baekhyung tak menghentikan ciuman panas chanyeol, dan dengan kesal baekhyun mendorong chanyeol dan mengangkat panggilan telpon tersebut

“kami sudah sampai, dimana ruanganmu?”

“tunggu disana, aku akan meminta chanyeol untuk menjemput kalian”

setelah panggilan itu terputus, baekhyun menatap kearah chanyeol yang malah mendudukan dirinya disofa ruang rawat itu

“sana jemput mereka park chanyeol!” ucapnya jengkel

“tidak mau” jawabnya singkat, dan sedetik kemudian ia panik ketika melihat sang istri mencoba turun dari ranjangnya “ok ok aku akan menjemput mereka, tunggu disana, dan jangan pernah mencoba untuk turun dari ranjangmu tanpa bantuan siapapun” dan chanyeolpun dengan tidak rela meninggalkan ruangan sang istri.

.

tangisan minseok, luhan dan kyungsoo memenuhi ruangan baekhyun. ya baekhyun telah menceritakan semuanya kepada sang sahabat, minseok menangis dipelukan sang suami, kim jongdae, dan kyungsoo yang menangis dipelukan kekasihnya, kim jongin

“aku baru menyadarinya dan hiks sekarang aku semakin… semakin sedih” gumam luhan ditengah-tengah tangisannya “kenapa… kenapa kalian menangis dipelukan pasangan kalian sedangkan aku…hiks… aku menangis sendiri huaaaaa”

baekhyun terkekeh dan merentangkan tangannya “sini sini aku peluk” dan tentu saja luhan segera memeluk baekhyun, persetan dengan chanyeol yang terus menatapnya. ia sudah tidak takut pada pria itu.

“berhenti menangis, lebih baik isi perut kalian” ucap sehun setelah meletakan makanan diatas meja dan mendudukan dirinya disofa tepat disamping chanyeol.

dan benar saja, luhan segera menghentikan tangisnya, mengambil beberapa makanan dan mendudukan dirinya diranjang besar baekhyun untuk makan bersama sang sahabat. sedangkan minseok dan kyungsoo, tetap menangis sehingga pasangan mereka harus membujuk mereka untuk makan. berbeda dengan chanyeol yang terus saja melarang baekhyun memakan ini dan itu, dilain sisi, sehun memakan makanannya dengan lahap mengabaikan betapa ributnya kamar rawat ini.

.


sudah beberapa hari mereka memenuhi kamar rawat baekhyun, bahkan chanyeol sampai mengusir mereka tapi ia malah mendapat tatapan tajam dari suaminya tapi chanyeol tetap saja mengusir mereka dan menempel pada sang istri.

chanyeol sedang duduk berfokus dengan laptop dipangkuannya sambil menunggu baekhyun dikamar mandi.

fokusnya harus terhenti ketika pintu ruangan ini diketuk dan seorang suster masuk keruangan ini. ia menatap suster itu dengan wajah tak tertarik.

“permisi tuan saya yang bertugas untuk memeriksa tubuh istri anda hari ini” ucap sang suster

“istriku” chanyeol mengkoreksi perkataan sang suster “istriku sedang didalam toilet”

“emm bolehkah aku duduk sambil menunggu”

chanyeol tak menjawab, ia lebih milih berfokus pada laptopnya. dan benar saja dengan lancangnya suster itu duduk disampingnya.

“tuan terlihat sangat sibuk” suster itu mendekatkan tubuhnya pada chanyeol, bergerak seakan ia tengah melihat laptop milik chanyeol, tapi chanyeol tau jika suster itu sedang menggodanya, ia bisa merasakan dada besar sang suster yang sengaja ia tempelkan dilengan kekarnya. bahkan dengan lancang suster itu mengusap lutut chanyeol

klek

pintu kamar mandi terbuka dan menapakan baekhyun yang keluar hanya dengan sebuah bathrobe ditubuhnya, baekhyun melihat dengan jelas suami dan suster yang ia sebut sebagai type-nya itu duduk tanpa jarak.

“lihat kelakuan type-mu ini bae, dia menggodaku” chanyeol masih enggan bergerak, bahkan ketika sang suster menjauhpun ia abai

“ak…aku…” gugup sang suster

“aku menyukai Wanita agresif” baekhyunpun acuh, tak perduli dengan perlakuan sang suster terhadap suaminya. ia bosan melihat suaminya dikelilingi pada Wanita sexy, terlebih lagi ia iri, ia juga ingin dikelilingi Wanita sexy.

“aku juga menyukai kamu ketika kamu sangat agresif diranjang” ia mematikan laptopnya dan beranjak menghampiri sang istri, memeluk pinggang ramping istrinya dan menempelkan bibir mereka dan saling melumat dengan panas, tangan chanyeolpun sudah meremas bokong berisi sang istri.

setelah puas, chanyeol melepaskan ciuman itu dan menatap sang suster yang masih berdiri diruangan itu

“jangan berharap kamu bisa menggodaku, karena aku sudah terobsesi dengan istriku” ucapnya dengan penuh penekanan, ia mendekat kearah sang suster lalu mencengkram pipi suster itu “ah, walaupun istriku ini Bi, tapi jangan pernah berfikir untuk mendekatinya, karena aku tak segan untuk membunuh siapapun yang mendekatinya, mengerti?” suster itu mengangguk dengan takut, chanyeol bahkan bisa melihat genangan air mata yang siap jatuh detik ini juga dimata suster itu “sekarang keluar dari ruangan ini, jangan pernah menunjukan dirimu dihadapan kami dan panggil sunny kesini sekarang, aku bahkan tidak perduli jika ia sedang memiliki pekerjaan lain.”

setelah suster itu berlari pergi dari ruangan itu, chanyeol dengan telaten memakaikan baju piama ketubuh sang istri, dan membaringkan tubuh itu diranjang.

“jangan bertingkah seperti tadi, sudah kubilangkan untuk menjaga sikapmu dihadapan orang lain?”

“setidaknya berpura-puralah jika kamu sedang cemburu” chanyeol merajuk dan hendak beranjak dari posisinya yang sedang berbaring memeluk baekhyun

baekhyun mengeratkan pelukannya dan semakin menyadarkan dirinya didada bidang sang suami “aku sudah terbiasa melihatmu bersama Wanita sexy” gumamnya “tapi jika boleh jujur, aku sedikit cemburu”suaranya terdengar ragu dan pelan, untunglah kuping caplang chanyeol sangat berguna disaat seperti ini, ia masih bisa mendengar suara sang istri

ia mengusap pipi sang istri yang membuat baekhyun menatap kearahnya hingga mata mereka bertemu “tatap mataku dan katakana kamu cemburu bae” suaranya begitu lembut, berbeda sekali jika ia sedang berbicara dengan orang lain

“aku cemburu sialan! setidaknya bergerak dan tolaklah skinship dari orang lain kecuali dari aku! istrimu! dasar pria bodoh!” bukannya marah ia mendengar makian sang istri, ia malah terkekeh dan mengecupi wajah sang istri

“I love you more than I expected bae”

“I love you more than you know park”

.
.
.

Preview next chap

“grandpa” ia terkejut dan takut secara bersamaan

.

“grandpa… ketahuilah bahwa aku tetap menyayangimu” dan kesadarannya harus direngut paksa karena tak sanggup menahan rasa sakitnya.

.
.
.

See ya next chapter ❤️🖤

CITY LIFE [ CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang