eleven

101 10 3
                                    

Chanyeol POV

hari ini adalah hari yang sangat aku tunggu. hari pernikahanku dan Baekhyun berlangsung. aku menatap kearah cermin besar dihadapanku, seorang park chanyeol yang sangat tampan ditambah dengan jas pernikahan yang Baekhyun pilihkan untukku.

aku sudah tidak sabar untuk mengucapkan janji suci kami dihadapan tuhan dan para tamu. aku tidak sabar melihat baekhyunku berjalan diatas altar menuju kearahku yang akan menunggunya diujung altar. ah tapi akupun penasaran apa hal penting yang ingin dia bicarakan

Aku sudah berdiri dialtar bersama dengan seorang pendeta dan juga sudah cukup banyak tamu yang datang untuk melihat pemberkatan kami, bahkan beberapa media yang bekerjasama dengan keluarga kami datang untuk meliput hari special ini

acarapun dimulai, dengan kemeja putih dan sebuket bunga ditangannya baekhyun dengan anggun berjalan diatas altar ditemani oleh sang appa, ku yakin senyumanku tak pernah lepas dari wajah tampanku. aku sungguh Bahagia, melihat baekhyunku yang berjalan diatas altar dengan senyuman indah dibibirnya dan mata sipit yang terus menatap kearahku. hal yang membuatku semakin lebih senang adalah mulai hari ini Baekhyun akan resmi menyandang marga park, menjadi istriku. menjadi milikku.

“tolong bahagiakan putera cantik kami chan” itu adalah ucapan minho sebelum ia mempersatukan tangan kami

tangan kami bergandengan, mata kami saling menatap dan saling tersenyum, tapi ada satu hal yang tidak biasa dari istriku untuk hari ini, wajahnya bersemu. pipi itu berwarna merah muda, aku tau jelas itu bukan blush on.

sang pendeta menghancurkan momen saling menatap kami, tapi itu tak masalah karena pemberkatanpun dimulai.

“aku bersedia” kalimat sederhana yang sangat membahagiakan untukku, mulai detik ini, Baekhyun resmi menjadi park Baekhyun, istri dari seorang park chanyeol.

wajah Baekhyun semakin memerah saat sang pendeta mengizinkan kami untuk saling berciuman, hari ini ia sangat menggemaskan.

aku memegang tengkuknya dan mengikis jarak diantara kami, ciuman itu berlangsung diiringi dengan tepuk tangan para tamu. aku melepaskan ciuman kami ketika Baekhyun mengigit bibirku, aku tau itu pertanda ia ingin berhenti, istriku memang sedikit agresif.

“mari hidup bahagian bersama bae” ucapku lembut yang kuyakin hanya ia dan pendeta yang mendengarnya. dan lagi lagi tanpa kuduka, ia menangguk dengan pipi bersemunya.

semua yang datang, memberkati pernikahan kami,walau sekarang bukanlah acara utama. acara utama diadakan nanti malam. tapi sekarang sudah cukup banyak tamu yang datang membuat baekhyunku kewalahan dengan ramainya para tamu

“kamu istirahat dulu saja jika lelah” ucapku sambil memeluk pinggang rampingnya

ia menggeleng dengan imut “nanti saja setelah melemparkan ini” Baekhyun menggoyangkan buket bunga yang terus ia pegang “tapi kapan ini dilempar chan?” oh shit suaranya menggemaskan

aku menggandeng Baekhyun menuju panggung kecil dan menaiki panggung itu, para tamu sudah di beritahu oleh mc untuk menuju area panggung jika ingin mengikuti acara ini, dan tak disangka banyak yang ingin mengikuti acara pelemparan bunga ini. bahkan aku lihat ada kai disana, untuk apa si maniak sex itu disana?

1
2
3

“waaaaa aku dapat” suara teriakan nyaring itu membuat Baekhyun membalikan badan dan tertawa dengan cantiknya

“boleh aku turun? aku ingin menghampiri sipenerima bunga itu” aku mengangguk dan menggandeng istriku menuruni panggung

“Baekhyun look I got this!” ucap luhan kegirangan

“kyung look luhan akan segera menyusulku, padahal dia belum memiliki kekasih”

“yak! berhenti meledekku, lihat saja aku akan lebih dulu menikah dari pada tuan muda do yang kaku itu”

kyungsoo hanya tertawa mendengar kedua sahabatnya saling mengejek, dan akupun hanya bisa memperhatikan wajah imut istriku yang sedang asik meledek luhan

“tadi aku lihat jongin juga ikut berusaha mengambil buket itu” aku mencoba menghentikan saling ejek antara istriku dan luhan

“aku tau, lagipula dia sudah beberapa kali melamarku tapi terus ku tolak” aku, Baekhyun dan luhan tentu saja terkejut

“kenapa?” tanyaku penasaran

“walau aku diam, aku tau seberapa buruk sikapnya, aku tak ingin menikahi seorang bajingan” aku diam, walau jongin sahabatku, tapi ku akui ucapan kyungsoo benar “keluargaku tak sekeras keluarga byun, aku bisa menikah dengan siapapun yang ku cintai, tak seperti Baekhyun” aku Kembali diam. suasana diantara kami jadi canggung, aku tau pernikahan kami hanyalah hasil perjodohan, tapi bukanlah lebih baik jika tidak membicarakan ini di hari yang menurutku special?

“tapi kyung… aku mencintai suamiku” aku… aku tidak salah mendengar bukan? baekhyun memanggilku suaminya didepan kedua sahabatnya, dan ia dengan bangga bilang mencintaiku . ini bukan mimpikan?

“tidak perlu bersandiwara baek, disini hanya ada kita yang bisa mendengarmu” kesal kyungsoo

“sudahlah kyung, kamu tau jelas jika Baekhyun tidak akan sembarangan dengan sebuah kata cinta,kita disini untuk memberkati pernikahannya, jangan rusak suasana di hari pernikahan sahabat kita hem?” kyungsoo menganggukan kepalanya

“maafkan aku, aku memberkati pernikahan kalian, tolong jangan sakiti Baekhyun kami” ucap kyungsoo dengan sopan

“pasti, mulai detik ini hanya akan ada kebahagian dirumah tangga kami. terima kasih telah memberkati pernikahan kami” aku tidak berbicara omong kosong, aku akan menjamin kebahagiaan Baekhyun mulai detik ini

Baekhyun memeluk kyungsoo yang hanya menundukan kepalanya “sttt jangan menangis, terimakasih sudah terus mengkhawatirkanku, tapi kamu dengar sendirikan ucapan suamiku? jadi jangan khawatir ya” Baekhyun terus memeluk kyungsoo dan memberikan kata penenang, luhan yang hanya memperhatiakanpun ikut memeluk mereka ber2. mereka ber3 terlihat menggemaskan, istriku sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka.

“chagi!” itu jongin, dia baru saja datang kearah kami dan panik mendengar isakan kekasihnya yang biasa memasang wajah datar “yak kalian apakan kekasihku” geram jongin yang sudah memeluk kyungoo

“diamlah, kamu terlalu berisik” ucapan kyungsoo membuat kami tertawa, dia selalu saja bersikap acuh pada kekasihnya

jongin menghapus air mata dipipi sang kekasih dengan sangat hati-hati “aku tidak tau kenapa kamu menangis, dan aku yakin kamu tidak akan memberitahuku, tapi ini hari pernikahan sahabatmu, jadi tersenyumlah dihari Bahagia ini hem?” ah tatapan mata itu. jonginku sudah menemukan cintanya, ku kira ia hanya ingin bermain dengan kyungsoo, ternyata dia sudah menemukan orang yang tepat. semoga tuhan memberikan jalan yang mulus untuk hubungan cinta sahabatku ini.

AUTHOR POV

acara pemberkatan sudah selesai, para tamu beristirahat dikamar hotel yang sudah keluarga chanyeol siapkan. sedangkan chanyeol dan Baekhyun Kembali ke villa. villa itu begitu sepi, hanya diisi dengan beberapa maid, chanyeol menggendong baekhyun memasuki kamar mereka, tanpa malu mereka mengabaikan para maid yang menyapa mereka.

sesampainya dikamar chanyeol membaringkan tubuh Baekhyun diatas ranjang lalu melepas sepatu dan kaos kaki yang dikenakan istrinya. tak lama iapun ikut membaringkan dirinya disamping baekhyun, dan memeluk pria mungil itu

“kamu tidak lelah?” tanya Baekhyun dengan begitu lembut sambil mengusap kepala sang suami yang tengah asik memeluknya

“tidak, aku sangat bahagia hari ini, awalnya aku sangat gugup saat berdiri diatas altar, tapi setelah melihat senyumanmu rasa gugupku hilang dan aku tidak merasa lelah sedikitpun. senyumanmu itu seperti sihir untukku bae” Baekhyun hanya tersenyum, ia ingin mengucapkan banyak hal tapi ia lebih memilih memendamnya “bae terima kasih, aku mencintaimu”

“pfft, aku tau” chanyeol berdecih mendengar tawa Baekhyun

“harusnya kamu menjawab, ‘aku juga mencintaimu’” rajuknya

Baekhyun menatap tepat dimata chanyeol “aku juga mencintaimu suamiku” tatapan mereka terkunci, chanyeol mulai mengikis jarak diantara mereka, membuat bibir mereka saling bersentuhan. baru saja chanyeol mulai menggerakan bibirnya ketukan pintu menghentikan kegiatan mereka, dan dengan kesal chanyeol berjalan menuju pintu kamar itu

“permisi tuan, nyonya besar memintaku untuk mengingatkan kalian untuk makan, makanan sudah berada dimeja makan, apakah tuan dan nyonya ingin makan dikamar saja?

“bae kamu ingin makan disini atau dimeja makan?”

“aku tidak lapar, kamu saja chan” chanyeol mengerutkan keningnya

“kami akan makan disana saja”

setelah maid itu pergi, ia menghampiri dan mengusap pipi istrinya “kamu seharian ini belum makan bae, makan dulu ya” karena terus mendapat penolakan dari si mungil, dengan tak sabar chanyeol menggendong Baekhyun dan membawanya ke meja makan.

Baekhyun mencoba memakan makanan yang tersedia, dan disuapan kedua dia menguyah makanan sambil memegangi perutnya lalu berlari menuju toilet, chanyeol yang khawatirpun mengikuti sang istri

hoek

Baekhyun yang berada didalam kamar mandi terus saja mencoba memuntahkan makanannnya, sedangkan chanyeol sedari tadi sudah menggedor-gedor pintu kamar mandi dengan tidak sabaran

“bae buka pintunya, kamu kenapa?” teriakan panik chanyeol terus masuk kedalam indera pendengan Baekhyun

klek

pintu terbuka dengan wajah Baekhyun yang pucat, tanpa bicara apapun chanyeol menggondong Baekhyun masuk Kembali kedalam kamarnya, dan Ketika chanyeol menghubungi dokter, Baekhyun menahan tangan sang suami

“tidak perlu sampai menghubungi dokter, aku hanya kelelahan” dan dengan bujukan Baekhyun, chanyeol mengalah, ia tidak menghubungi dokter.

“nanti malam pesta pernikahan kita digelar, apa kamu tak apa? jika kamu lelah kamu beristirahat saja, biar aku sendiri yang datang kesana” Baekhyun terkekeh melihat betapa khawatirnya sang suami

“biarkan aku tidur sebentar, aku jamin nanti malam keadaanku akan membaik”

.

CITY LIFE [ CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang