Part 9

346 17 0
                                    

Assalamu'alaikum Ukhty
😊

Arina Pov

Sayup-sayup aku mendengar suara seseorang yang sedang mengaji.

Meski berat tapi aku tetap  membuka mataku.
Dan yang aku lihat saat pertama kali membuka mata yaitu Mas Devan yang sedang duduk bersilah di atas sajadah dengan Al-qur'an yang berada dipangkuannya.

dibacanya Al-qur'an tersebut dengan hikmat bahkan tak menyadari bahwa aku sedang memperhatikannya.

"sadakallahulazim ucapnya mengakhiri bacaan al -qur'an yang terdengar sangat merdu di indra pendengaranku.

pada saat ia berbalik ia tersenyum dan yang kuyakini senyumnya adalah salah satu hal yang aku sukai dari suamiku yang ganteng ini.Ia menatapku

"kamu kenapa udah bangun sayang"katanya dengan penuh kelembutan.

"Aku langsung cemberut mas Devan nggak asik,maunya tuh kalo mas bangun buat sholat tahajjud seharusnya ngajakin Arinanya juga".kata ku kesal.

"Emang kamu bisa jalan!"kata mas Devan yang langsung membuatku kicep. Nggak tau mau ngomong apa.
Mungkin cuman wajahku yang bereaksi memerah karena malu mengerti maksud ucapannya.

"Bi sa ko" kata ku ragu.
Akupun berusaha bangkit dan ughh sakitt banget rasanya.

"Apa masih sakit ?"kata mas Devan dengan cemas.

"Iy mas"kata ku sambil nunduk.

Tanpa bertanya lagi mas Devanpun langsung menggendongku ke kamar mandi,dan di saat sudah sampai di dalam kamar Mandi.

"nggak pengen di mandiin".kata mas Devan yang sontak membuatku mencubit perut nya yang kotak-kotak.

"Kalian pengen tahu kenapa aku tahu perutnya kotak-kotak.
Kan udah tadi malam diliat pas
"M*l#m pert#m*".

"Kamu kenapa senyum-senyum sayang? Pasti bayangin yang semalam ya! Tuduhnya.

"kamu ganas juga ya Semalam sampe-sampe punggung mas luka-luka" Kata mas Devan lagi tak henti-hentinya menggodaku

"Ihh mas Devan rese deh nggak usah dingatin yang tadi malam, malu"

"Nggak usah malu sayang sama suami juga"

"Ya udah mas keluar dulu Arina bisa mandi sendiri kok" kataku mengalihkan pembicaraan.

"Ok deh by istrinya mas Devan yang cantikkk"kata mas Devan lucu yang membuatku tersenyum senang.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Author Pov

Setelah Arina mandi junub iapun keluar dari kamar mandi dan melihat sudah ada baju diatas kasur mereka yang juga sudah terlihat rapi.

Arina merasa gagal menjadi istri karen bukan dirinya yang melayani suaminya tapi sebaliknya ia yang dilayani suaminya.

Devan yang melihat Arina terpaku di depan pintu penghubung kamar mereka dengan kamar mandi  menghampirinya dan menggandengnya menuju kasur mereka.

Arina Pov

"Pake baju ini aja ya"kata mas Devan

Aku langsung memeluk mas Devan.

Arina udah bilang kan mas kalo Arina itu cengeng dan manja, jadi nggak papakan kalo Arina suka bersikap manja sama mas Devan!kataku dengan suara bergetar.

"Kamu kenapa sayang?"kata mas  Devan yang sepertinya tak tega melihatku kembali berkaca - kaca.

"Arina merasa nggak becus seharusnya Arina yang ngelayanin mas bukan mas yang ngelayanin Arina kayak gin!"kataku terisak pelan

"Nggak apa-apa sayang ini juga kan karena mas,jadi kamu nggak bisa jalan.Mas senang kok kayak gini,jadi jangan sedih.Mas nggak seneng liat air mata kamu terus"kata mas Devan sambil mengusap air mataku.

Akhirnya akupun melepaskan pelukannku dari mas Devan.

"Udah subuh nih sayang mas mau ke mesjid ya buat sholat berjama'ah, kamu sama bunda  sholat subuhnya di musholah rumah kita aja ya"Kata mas Devan yang ku angguki.

"Mas".kataku dan mengambil tangannya kemudian kukecup punggung tangannya.
Mas Devanpun mencium keningku dan pamit pergi ke mesjid.

Setelah sholat subuh berdua sama bunda.
Akupun melanjutkan kegiatanku dengan membantu bunda buat masak.

Oh iya Jangan fikir aku anak yang manja nggak bisa masak ya!
Aku itu jagonya masak,aku dari dulu emang suka masak sama mama di rumah..
keingat mama aku jadi rindu deh padahal baru sehari nggak ketemu.

--------"*"-------

Aku yang lagi nunggu makanan matang tersentak tatkala ada sepasang lengan yang bertengger indah di pinggangku.
Yang kuyakini tak lain dan tak bukan yaitu suamiku tercinta.

"Mas Devan ihh malu nanti di liat orang" Kataku menggeliat karena mas Devan mengendus leherku yang tertutup kerudung.

"Nggak usah malu kali mereka pasti bakalan ngerti kok orang kita pengantin baru,iya nggak bunda!" kata Devan ke bunda dan di jawab dengan heboh oleh bunda.

"Iya nggak apa-apa kali Arina"

"Oh iya udah program buat cucunya nggak tadi malam" kata bunda dengan jahilnya...

"Iy dong bunda" kata mas Devan dengan nada bangganya..

Aku yang tak sengaja melihat Aldo yang juga menatap kearahku dan mas Devan merasa tak enak namun aku langsung mengalihkan pandanganku.

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝

"Mas pengen lauknya yang mana?"kataku ke mas Devan setelah menata makanan di meja makan

"Apa aja yang dipilihin istri mas"kata mas Devan riang.

"Ehh ehh Devan manja banget ya sama Arina".kata papa Devan yang membuatku merasa malu..

"Pengantin baru nih pa,maklumin aja". Kata mas Devan membela diri

Sementara Aldo kelihatan nggak peduli sama sekali dengan keadaan.

"Aldo pengen ayamnya nggak?" Tawarku berusaha senormal mungkin ke Aldo yang sekarang jadi adik iparku.

Nggak mungkin kan kita diem-dieman padahal kita udah jadi keluarga.

Saat aku menawari Aldo ayam mas Devan langsung natap aku dengan tatapan yang seolah-olah nggak rela aku bersikap ramah sama Aldo.

"Iy".jawab Aldo
Akupun memberikan aldo ayam goreng yang aku buat tadi.

"Masakan kamu enak Arina
Apalagi sambil liat wajah kamu".kata Aldo.

DEG.astagfirullah kataku dalam hati jangan sampe mas Devan merasa cemburu.

Love you all guys.

Vote & coment ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Handsome Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang