Part 4

1.7K 68 7
                                    


Arina Pov

Sepulang kuliah
Drrtttt Drrrttt Drrtttt
Aku dapat notif pesan singkat.

From 08**********

Kamu dimana?
Udah pulang kan ya?
Maaf nggak bisa ngantar kamu pulang, soalnya aku masih ada kerjaan di kampus.
Calon Imammu☺

"Ohh, pak dosen. Sweet banget sihh."

Aku udah nyampe dirumah.
Ia nggak papa kok kak. Balasku.
To Kak Devan.

Sekali lagi kakak minta maaf ya!
From Kak Devan.

Ia nggak apa-apa kak.
To kak Devan.

🌼🌼🌼


Author Pov

Malam harinya Arina bangun di tengah malam untuk melaksanakan sholat istikharah, mengaduh kepada sang pemilik hati mengenai kegundahan hatinya,
apakah ia harus menerima atau tidak lamaran dari Devan yang ternyata dosennya pula.

Sesuai dengan hadis yang menyebutkan bahwa:
"Ya Allah, aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu. (H.R Bukhari)

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada engkau memilih yang baik untukku dengan ilmu engkau, aku memohon kepada engkau untuk menentukannya dengan kekuasaan engkau, dan aku memohon kepada engkau anugerah engkau yang agung, karena sesungguhnya engkau mampu memberi ketentuan sedangkan aku tidak, engkau dapat mengetahuinya, sedangkan aku tidak, dan engkaulah yang maha mengetahui hal-hal yang ghaib, wahai allah jika engkau tahu bahwa perkara jodoh ini,kak Devan adalah orang yang baik bagiku, didalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya, maka tetapkanlah perkara itu untukku dan mudahkanlah itu bagiku kemudian berilah aku keberkahan didalamnya, dan jika engkau tau bahwa perkara ini jelek bagiku, didalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya, maka jauhkanlah pekara itu dariku dan jauhkanlah aku darinya dan tetapkanlah untukku kebaikan dimanapun adanya, kemudian jadikanlah aku rela kepadanya."

Setelah Arina melaksakan solat istikharah, ia tidak tidur kembali, melainkan membaca Al-Qur'an menunggu waktu sholat subuh.


🌼🌼🌼


Arina Pov

Pagi harinya, alhamdulillah aku telah melaksanakan sholat istikharah. Aku hanya berharap semoga apa yang menjadi keputusanku nantinya akan menjadi keputusan yang terbaik untuk kami semua.

Seperti biasa aku akan berangkat pagi kekampus.setelah bersiap-siap akupun turun kebawah untuk sarapan.

"Assalamu'alaikum ayah, bunda."
Salamku dengan nada ceria. Sambil memeluk bunda dari belakang.

"Wa'alaikum salam" jawab ayah dan bunda bersamaan.

"Duduk dulu Arina, kamu ini udah mau jadi istri masiiih aja manja."ujar bunda kemudian menarikku duduk di sampingnya.

"Ihh apasihh bun." Balasku merajuk sambil mengerucutkan bibirku.

"Arina gimana sama lamaran nak Devan?" tanya ayah padaku.

"Nanti deh yah, sabar ya. Arinakan baru kemarin sholat istikharahnya. Lagian Arina juga nggak pengen gegabah, ini tuh menyangkut masa depan Arina yah."

"Mmm iya. Soal itu ayah juga tidak akan memaksamu, ayah terserah kamu saja nak. Tapi kalo boleh memberi saran, menurut ayah dia anak yang baik, pekerjaannya juga bagus, dan Insha Allah akan membingbingmu kejalan yang benar." Kata ayah panjang lebar.

"Iy ayah." Balasku.

Setelah menghabiskan sarapan, aku bergegas kekampus.

"yah, bun Arina berangkat ya." Pamitku.

"Iy sayang." jawab ayah dan bunda bersamaan.

Sesampainya di kampus Arina langsung menuju kekelasnya dan mulai mengikuti proses belajar seperti biasanya, hari ini tak ada yang spesial menurutnya, entahlah mungkin karena tidak ada pak dosen (Devan)? Ehh. Hari ini ia tak melihat batang hidung dosen yang sudah mengkhitbahnya itu, dan entah mengapa Arina merasa sepi.

🌼🌼🌼

Author Pov

Di kantin kampus

"Arina lo kok bengong terus sih dari tadi?" Tanya Vivi.

''Ha!''kamu ngomong apa tadi Vi? Arina tersentak karena di tegur oleh Vivi.
"Mmm iya tuh arina bengong terus, kenapasih, ada masalah apalagi?" Tanya Sisi setelah menyesap jus alpukatnya.

"Mmm kalian ngeliat pak dosen nggak?" Tanya Arina hati-hati.

"Uluh uluhhh kayaknya ada yang malarindu nih vi!" Kata Sisi senyum-senyum nggak jelas.

"Eh eh siapa yang Malarindu?" Tanya Vivi dengan wajah polos

"Hmm mulai deh o'onnya, untung kita udah temenan lama kalo nggak udah aku tinggalin lo" Kata Sisi gemas dengan Vivi.

"Ini teman kita malarindu sama pak dosen ganteng, ia kan rin?" Tanya sisi lagi pada Arina.

"Aku nggak rindu ya, cuman nanya aja, emang salah ya kalo nanya." Kata Arina mengelak.

"Ya enggak salah sih, tapi kamu nanya karena kamu penasaran kan nggak ngeliat pak dosen seharian di kampus."

"Menurut aku nih ya kalo kamu udah sering nyari tuh dosen, Itu artinya kamu udah mulai suka tuh sama pak dosen ganteng." Tambah sisi sambil menaik turunkan alisnya menggoda Arina.

"Nggak tau deh Si" Kata Arina tak bersemangat.

"Kemarin aku udah sholat istikharah, tapi baru sekali dan gue belum merasa ada tanda-tanda nih"..

"Tanda tanda apaan, kamu hamil rin? kan belom nikah sama pak dosen kok udah hamil?"
Astagfirullah" Vivi kaget sambil menutup mulutnya tak percaya.

Arina dan Sisi langsung mendelik tajam kearah Vivi.

"Vivi diam." Ujar Arina & Sisi tajam.

"Ih kalian kenapa sih kok gitu sama adek Vivi." kata Vivi lagi tak terima. Dia merajuk dengan bibir mengerucut.

"Eh eh diam lu, udah jangan di monyong-monyongin tuh bibir nggak ada yang bakal gemes buat nyium lo ya disini. Kata sisi pedas.

Vivi langsung mengulum bibirnya karena kesal dengan Sisi.

"Aduh udah-udah, kalian ini bukannya nyari solusi dari kegalauan aku malah berantem, udah dong malu diliat orang. kata Arina sambil tersenyum pada orang-orang yang menatap mereka aneh di kantin tersebut."

"Vivi, maksud aku tanda-tanda aku udah mantep milih kak Devan. Aku belom ngeh banget buat milih kak Devan jadi suami aku, ya jadinya aku bakalan sholat istikharah lagi setiap malamnya sampe aku mantep dan ngejawab lamaran keluarga kak Devan." Jelas Arina panjang lebar.

"Oh." Vivi tak bersuara hanya membentuk mulutnya berbentuk O dan mengangguk mengerti.

"Menurut aku ya rin, kamu itu udah mulai suka sama tuh dosen, dari tingkah kamu kalo kita ngegoda kalo Devan itu cocok buat kamu dan kamu suka salting, dan dari gaya kamu yang penasaran, khawatir, dan nyari info dari kita kemana kak Devan yang nggak masuk ke kampus hari ini. Iya nggak Vi?" Ujar Sisi meminta pembelaan pada Vivi.

"Mm aku juga ngerasa gitu, tapi lo lanjutin aja dulu sholat istikharah kamu semoga dapat pentunjuk dari Allah." kata Vivi bijak yang langsung dapat tatapan tak percaya dari Sisi.

Ehh Vivi yang imyut ternyata bisa bijak juga ya!"

"Emang kamu aja yang bisa bijak, aku juga kali. Tadi tuh aku cuma bercanda aja buat ngubah suasana.
Kalian aja yang sensian." Lanjut Vivi sambil mengibaskan tangan.

🌼🌼🌼

Sekarang udah ramadhan hari ke 24.
Semoga Lancar puasanya.

Dan semoga Pandemi Covid-19 ini cepat berlalu. aamiin🤲

Vote 🌟 & Comment ya

Thank you💕


17/05/20
ItaSari05

My Handsome Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang