•02•

841 141 10
                                    

Tidak seperti hari biasanya, hari ini Baji terlihat gugup dan tidak fokus. Kakinya tak berhenti bergerak, bibirnya berdecak beberapa kali ditambah dengan tatapannya yang kosong. Siang ini kapten divisi 1 itu bersama sang wakil tengah menghabiskan waktu istirahat dibawah tangga area belakang sekolah. Dengan yakisoba sebagai santapan keduanya.

"Hari ini kau terlihat sangat gelisah Baji-san," Chifuyu akhirnya membuka suara, "lagipula, ini bukan pertama kalinya kau mengganti tutor 'kan?" lanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini kau terlihat sangat gelisah Baji-san," Chifuyu akhirnya membuka suara, "lagipula, ini bukan pertama kalinya kau mengganti tutor 'kan?" lanjutnya.

Baji menggerutu pelan, tangannya mengacak-acak rambut yang diurainya, "Aku pun juga tak tahu mengapa aku sangat gelisah, ck!" pemuda itu memasang wajah masam, tangannya kini tanpa sadar menarik paksa dasi dari lehernya, kemudian ia hentakan ke tanah kuat-kuat, setelah itu ia lanjut membuka mantel seragamnya yang juga ia hentakan ke tanah.

"Tenanglah Baji-san, angkat mantel dan dasimu, nanti kotor. Kau juga belum menghabiskan makananmu," Chifuyu menatap sang kapten aneh, "aku mengenal Y/n-chan kok, dia orang yang baik."

Baji menoleh dengan cepat, menatap pemuda pirang itu bingung. "Mengapa kau memanggilnya Y/n-chan? Kau mengenalnya darimana?"

"Daritadi aku sudah memberitahumu bahwa dia adalah tetangga lamaku sebelum aku pindah ke gedung apartment kita, tapi kau tidak mendengarkan."

"Oh." Baji kembali menghempaskan bokongnya setelah memungut mantel dan dasi yang tak bersalah itu.

"Y/n. Dia orang yang seperti apa, Chifuyu?"

"Dia baik, ramah dan tidak memilih-milih kalau berteman. Dan yang aku dengar dia adalah salah satu murid terpintar di sekolah ini Baji-san, jadi kau jangan takut, Y/n-chan pasti bisa mengajarkanmu dengan baik."

"Aneh sekali. Mengapa aku baru mengetahui keberadaan Y/n?"

"Baji-san, di sekolah ini kau hanya bergaul denganku, bahkan kau saja tidak mengingat nama-nama teman sekelasmu sekarang."

"Betul juga.. tapi jangan salahkan aku, mereka orang-orang yang menyebalkan, aku tidak suka."

"Tapi kau langsung mengingat nama Y/n-chan, itu pertanda bagus Baji-san." Chifuyu tersenyum sambil mengunyah makanannya.

Baji tersenyum lebar, mengangguk setuju. "Betul sekali kau, tapi Chifuyu.." senyumannya menghilang, digantikan oleh rengutan, "aku akan merasa lebih baik jika kau hadir juga untuk hari ini, agar aku tak merasa tak terlalu canggung."

Chifuyu menghela napas pasrah, kalau sudah begini ia tidak ada pilihan. "Ya, baiklah Baji-san akan kutemani. Tapi hanya hari ini saja."

"Baiklah, terima kasih sobat." Baji mengulas senyuman.

---------

Pemuda bersurai panjang itu kini berdiri di depan kelas si junior, menggerutu pelan karena Chifuyu tak kunjung muncul.

Ini kan sudah jam pulang, kenapa si bodoh itu belum keluar juga?, pikirnya.

Beberapa siswi berlalu-lalang melewati Baji, mereka meliriknya dalam diam. Walaupun dengan penampilan seperti kutu buku, pemuda itu seringkali mendapat perhatian lebih dari siswi lain di sekolahnya, namun mereka hanya berani sebatas curi pandang karena terintimidasi dengan reputasinya sebagai berandalan sekolah.

Circles | Baji Keisuke X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang