3. She has been killed

2 3 0
                                    

Chapter 3 : She has been killed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 3 : She has been killed

"Dia bunuh diri... Ja. Dia bunuh diri karna dia menyerah ngurus kamu! Kamu masih sebut dia Ibu?!" bentak Arya tak habis pikir. Ditatapnya lekat wajah Sang Putra Sulung.

"Tapi itu karna Ayah juga kan?! Ayah yang menghilang tiba-tiba dan kembali dengan keadaan sudah menikah! Ayah juga ambil peran dalam bunuh dirinya Mama!" bantah Renza kesal. Amarah Arya semakin tersulut. 

"Ja, jangan buat Ayah lebih marah dari ini," ancam Arya dengan raut wajah yang sudah sama sekali tak terbaca. "Kenapa? Eja gak pernah takut Ayah pukul," balas Renza yang juga tersulut. "Jangan terlalu berlagak kamu jadi anak, Ja, kamu itu cuma hasil dosa Ayah sama Mamamu pas muda."

"BISA-BISANYA AYAH NGOMONG GITU SETELAH NGELIAT MAMA MATI-MATIAN RAWAT EJA?! BANTING TULANG DEMI BIAYAIN HIDUP EJA?! DAN DIA... MASIH BERHARAP PADA LAKI-LAKI BAJINGAN YANG LAGI SENANG-SENANG DILUAR SANA... SAMA PEREMPUAN GAK JELAS--"

"RENZA! CUKUP!"

Arya menggeram. "Gakpapa kamu hina Ayah, gakpapa kamu benci sama Ayah, asal jangan pernah kamu benci sama Tante Natha," ujar Arya dingin. Pria itu mencoba mati-matian mendinginkan kepalanya. 

"Kenapa..? Kenapa Eja gak boleh benci sama orang yang ngancurin hidup Eja?!"

"DIA SAYANG KAMU, JA!"

"ENGGAK!"

"AYAH GAK PERNAH NGAJARIN KAMU BUAT GAK MENGHARGAI ORANG LAIN!"

"DAN AYAH JUGA GAK PERNAH NGAJARIN EJA, CARANYA MENGHARGAI ORANG LAIN! AYAH KEMANA... SELAMA INI?!"

"AYAH--"

Tiba-tiba sepasang tangan kurus mengalungi lengan Arya. Terlihat kentara sang empu tangan berjuang keras demi menghambat langkah suaminya untuk marah.

"Mas, jangan dilanjut, Eja masih remaja, Mas, masih labil, maklumi dia," ujar lembut seorang wanita cantik, Natha namanya. Perempuan tak bersalah yang sayangnya harus jadi kambing hitam keluarga Adhitama.

"Mas gakbisa maklumi dia, Tha, dia keterlaluan," balas Arya mencoba bersabar, mengubur dalam-dalam lava penuh emosi kedalam tubuhnya sebelum benar-benar meledak. "Wajar saja kalau dia mau bertemu Ibunya, kan? Apa salahnya?"

"Tapi Nat--"

"Sudah, ayo tidur, kamu juga Ja, jangan begadang, lusa kamu pameran kan? Nanti sakit," potong Natha diakhiri senyum manis nan menawan.

Renza menunduk dalam. Kedua tanganya terkepal kuat.

"Eja gak ngerti... Bahkan sama diri Eja sendiri."

* * *

Perumahan Diamond Residence, 23:20

Lingkungan perumahan sudah sepi, yang terdengar hanyalah derit jangkrik dan derap langkah seorang gadis yang dengan tidak sopanya pulang selarut ini.

YOU KNOW?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang