Setelah melewati beberapa bulan, Akhirnya ujian masuk UA datang juga. Banyak murid dari Smp manapun datang untuk mendaftar dan melaksanakan ujian masuk UA.
Pertama kali merasakan hal ini, Zen sedikit bersemangat karena ini adalah hari pertama dia masuk ke Academy UA dan bertemu dengan karakter anime yang lainnya.
Beberapa bulan yang lalu, sebenarnya Zen ingin melihat kejadian Plot dari cerita ini dimulai. Namun, setelah dipikir-pikir, Zen langsung mengurungkan niatnya karena dia sudah pernah melihatnya di anime.
Zen juga tidak peduli apakah ini sudah masuk plot atau belum. Dia ingin hidup di dunia ini dengan jalan cerita versi dirinya sendiri. Tidak peduli apakah plot akan hilang dan akan ada efek buterfly. Lagipula, dengan adanya Zen di dunia ini, sudah pasti alur dan jalan cerita yang ada di anime dan di sini menjadi berbeda kan?!
Saat Zen sedang berjalan menuju ke tempat yang dituju, tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang.
"Ahh, Hanaoka-San! Ohayoo!!" Ucap seorang Wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Jiro, wanita yang beberapa bulan kemarin di tabrak Zen pada saat dia sedang jogging.
Zen menyadari dia siapa langsung menyapa balik "Ahh, Jiro-chan! Ohayoo!!" Balas Zen.
Mendengar balasan Zen, muka Jiro tiba-tiba memerah. 'OMG! OMG! OMG! DIA INGAT NAMAKU! DIA INGAT NAMAKU! DIA INGAT NAMAKU!' Teriaknya dalam hati dan pikirannya.
"Jiro-chan, kamu juga ingin mengikuti ujian masuk UA, ya?!" Tanya Zen.
"Ahh, I-iya!" Jawab Jiro dengan nada gugup dan muka masih memerah.
"Ohh, kalau begitu, mari kita kesana berjalan bersama! Lagipula, aku juga tidak begitu mengetahui tempat berkumpulnya, hahaha!" Ujar Zen dengan di akhiri tawa.
Mendengar ini, Jiro langsung bersemangat dan menjawab dengan nada tinggi "BAIKLAH, HANAOKA-SAN!!" Teriak Jiro yang terlalu semangat.
Zen terkikih kecil melihat tingkah Jiro yang kadang pemalu dan kadang terlalu bersemangat saat bertemu dengannya. "Kalau begitu, mari!" Ujar Zen.
Mereka berdua pun berjalan bersama menuju ke tempat berkumpulnya murid yang ingin mengikuti ujian masuk Akademi UA.
Setelah beberapa sat kemudian, akhirnya Zen dan Jiro sampai di gerbang masuk UA.
Disana, Zen bisa melihat banyak orang yang masuk untuk mengikuti ujian masuk akademi UA. Salah satunya adalah teman SMPnya, Izuku Midoriya. Walaupun Zen dan dia jarang berinteraksi, namun Zen tetap menganggapnya sebagai teman.
en bisa melihat Izuku yang sedang mengalami kegugupan sampai seluruh tubuhnya menggigil.
Tiba-tiba, seseorang yang berada di belakang Deku marah dan menjerit "MINGGIR KAU DEKU!!!" Dan ternyata itu adalah Bakugo.
"K-Kachan?!!" Ucap Deku gugup saat mendengar dan melihat teman masa kecilnya itu.
"Jangan menghalangi jalanku, kau mau mati ya?!!" Ucap Bakugo pada Deku.
"H-heiii... Se-Selamat pagii! Dan dan dan, ayo berjuang bersa-" Ucap Deku namun langsung di abaikan Bakugo.
Zen yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
"Mereka berdua masih tetap sama saja, hahaha!" Ucap Zen.Jiro yang mendengar ini pun langsung bertanya "Apakah kau mengenal mereka berdua, Hanaoka-San?" Tanya Jiro.
"Hmm? Panggil aku Nao-Chan. Dan juga, ya! Aku kenal mereka berdua! Mereka adalah teman sekelasku di SMP!" Jawab Zen.
Jiro hanya menganggukkan kepalanya dan bergumam "N-N-N-Nao-Chan!!!" Gumamnya namun tak didengar oleh Zen.
Mereka berdua pun lanjut berjalan. Dan saat berjalan, Zen menepuk pundak Deku dan berkata "Jangan pikirkan kata-katanya dan ayo berjuang bersama!" Ucap Zen kepada Izuku dengan senyum ramah lalu meninggalkannya di belakang.
Deku yang melihat dan mendengar ucapan Zen, salah satu teman sekolahnya pun tersentak kaget, Karena dia sendiri jarang sekali berinteraksi dengan Zen di sekolahan maupun di luar sekolah.
Deku lalu menghela nafas dan kembali berjalan masuk menuju ke pondium.
Sesampainya di ruang kumpul semua perserta ujian, Zen duduk bersama jiro di kursi bagian belakang karena alasan tertentu.
"KALIAAN SEMUA, SELAMAT DATANG DI ACARA LIVE KU!!!!" Teriak semangat muda dari salah satu staff Akademi UA sekaligus Pahlawan Pro yang bernama 'Present Mic'.
"EVERYBODY SAY HEEEEYYYY!!!!" Lanjut Present Mic, namun tidk di gubris oleh semua peserta.
"WAHAI PARA PENDENGAR, AKU JUGA MERASA GUGUP LOH!!" Teriaknya yang sekali lagi membuat semua perserta ujian Sweatdrop.
"BAIKLAH, UJIANNYA AKAN AKU JELASKAN TATA CARANYA!!!! KALIAN SIAP?!!!" Teriaknya sekali lagi.
"YEAAAHHHH!!!" Yang berteriak ini adalah present Mic Sendiri, dan bukannya para peserta ujian.
"Bwahahahaha, jika aku menjadi dia, aku akan mati gantung diri karena malu, Yoi!" Ucap Zen sambil tertawa terbahak-bahak di samping Jiro.
Melihat Zen seperri ini, Jiro hanya terkekeh kecil dan mulai mendengarkan kembali penjelasan Present Mic.
'Huft* Jika tidak salah, ujian masuknya adalah mengalahkan ataupun menghancurkan robot yang akan di persiapkan nanti. Setiap robot akan memiliki poin-poin tersendiri tergantung dengan nomor di robot itu sendiri.
Lalu, kita para peserta ujian harus mendapatkan atau mencari beberaa point sebanyak-banyaknya. Namun, peserta ujian juga bisa mendapatkan point dari menyelamatkan peserta lain yang sedang dalam bahaya atau kesusahan. Di point terakhir inilah yang nanti tidak di jelaskan oleh Present Mic. Entah karena dia lupa atau memang sang kepala sekolah tikus itu yang merahasiakan ini kepada para peserta!' Pikir Zen sambil mengingat poin poin pentibg di ujian masuk kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix In MHA
ActionBercerita tentang pemuda yang bernama Hanaoka Zen yang mati karena kesalahan dewa dan diberi kesempatan untuk bereinkarnasi ke dunia My Hero Academia