Saat semua murid sampai di lapangan, Aizawa-sensei pun menjelaskan tentang kegiatan apa yang akan dilakukan kali ini.
"Tes Pemahaman Cepat?!" Ucap seluruh kelas kecuali Bakugo dan Zen.
"Sensei, Bagaimana dengan upacara dan bimbingan konselingnya?!" Tanya Uraraka.
"Kalau mau menjadi pahlawan, kita tidak punya waktu untuk hal itu!" Jawab Aizawa.
"Kalian semua pasti sudah paham tentang repurtasi sekolah ini mengenai kebebasan di Akademi. Yah, "kebebasan" itu berlaku juga untuk kami "Guru" kau tau!" Lanjut Aizawa Sensei.
"??!!!!??" Semua murid kelas 1 A bingung dengan penjelasan Aizawa. Kecuali Zen yang sudah tau.
"Melempar Ala SoftBall, Lompat Jauh, Lari 50 Meter, Lari Jarak Jauh, Tes Cengkraman Tangan, Lompat Samping Kanan-Kiri terus menerus, Latihan Tubuh Atas, dan Jinjit Kaki! Normalnya, itu adalah kegiatan yang sudah kalian kenal sejak masih di SMP. Tes fisik dimana kalian dilarang menggunakan Quirk kalian sendiri!
Pemerintah belum menetapkan standar mengenai catatan ataupun level performa Quirk yang daat ditunjukan" Jelas Aizawa sensei pada Murid kelas 1-A.
Beberapa saat kemudian, Aizawa sensei melirik ke arah Zen dan menanyakan sesuatu kepadanya.
"Hanaoka, seberapa jauh kau melempar SoftBall semasa di SMP?!" Tanya Aizawa sensei kepada Zen.
"Hmm?! 70 meter!" Jawab Zen dengan nada santai.
Aizawa sensei pun melempar SoftBall keada Zen dan diapun menangkapnya.
"Kali ini, coba pakai Quirkmu! Selama kau tidak keluar dari lingkaran disekitarmu, itu tidak akan menjadi masalah!" Jelas Aizawa.
"Dan juga, tak perlu menahan diri!" Lanjut Aizawa.
"Ok!" Jawab Zen singkat lalu melakukan peregangan otot tangannya.
Zen pun mengaktifkan Apinya di tangan kanan yang sedang memegang SoftBall. Melakukan ancang-ancang yang cukup sempurna, Zen merubah tangan kanannya menjadi sayap Phoenix Api Biru lalu melempar Bola tersebut melambung tinggi dan terlempar cukup jauh.
Dengan dorongan kekuatan Api dan angin dari tangan kanan Zen yang sudah berubah menjadi sayap Phoenix, dengan ini dia dapat melempar bola sangat jauh karena efek dari ledakan Api dan dibantu dengan dorongan angin dari sayap phoenixnya membuat bola yang dilempar semakin jauh.
Para murid di sekitar yang melihat kekuatan Zen menjadi sedikit kagum, apalagi Todoroki Shoto, yang memiliki Quirk Setengan Api dan Setengah Es, terkejut dengan kekuatan api yang dikeluarkan Zen.
*Beeppp Beeppp*
Bunyi dari alat ukur di tangan Aizawa yang menandakan jika bola sudah menyentuh tanah.
Sambil menunjukkan seberapa jauh bola yang dilempar Zen, Aizawa juga menjelaskan sesuatu kepada para murid kelas 1-A.
"Dibanding Apapun, seseorang harus paham lebih dulu dengan apa yang mereka bisa lakukan! Ini adaah metrik rasional yamg akn membentuk dasar "Pondasi Pahlawan" Kalian!" Jelas Aizawa sambil menunjukkan seberapa jauh bola yang di lempar Zen.
"945 Meter?!!!!!" Ucap seluruh murid kelas.
"Oi oi oi, yang benar saja!" Ucap Sero
"Hebat, kelihatannya menyenangkan sekali!!!" Teriak Mina kegirangan.
Mendengar hal ini, Zen langsung saja mendesah dan berpikir dalm hati 'Ahhh, mulai dah mulai dah!' Pikirnya.
"Kelihatannya menyenangkan katamu?!" Ucap Aizawa dengan nada dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phoenix In MHA
ActionBercerita tentang pemuda yang bernama Hanaoka Zen yang mati karena kesalahan dewa dan diberi kesempatan untuk bereinkarnasi ke dunia My Hero Academia